• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.
    category
    finance
    Tampilkan postingan dengan label finance. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label finance. Tampilkan semua postingan

    Pinjaman Online Lewat WA

    Hai pembacaku yang budiman dan budiwoman, gimana kehidupan selama pandemi ini? Rasa-rasanya udah lama ya kita nggak ngobrol-ngobrol soal kehidupan dan keuangan selama ini. Kali ini saya pengen ngomongin sesuatu yang menurut saya penting banget yaitu pinjaman online. Specifically sih pinjaman online lewat WA. 

    Jadi yuyur nomor HP saya kan diketahui ((sejuta umat)). Sebagai orang sibuk asisten elit global merangkap enterpreneur tingkat kecamatan jelas nomer HP saya ada dimana-mana. Plusnya, saya gampang dicari (dan fast response lho! -- malah ngiklan) 

    Nah belakangan saya sering mendapatkan whatsapp yang aneh. Inti whatsappnya itu kurang lebih sama SMS-SMS yang meresahkan masyarakat saat ini alias menawarkan pinjaman. Saya juga bingung kenapa saya yang ditawarin pinjaman ya? Secara kan kita sebagai blogger kondang favorit mama mertua udah sering ngomong kalo pinjaman online harus lewat fintech yang sudah terdaftar OJK. 

    Ngga cuma lewat WhatsApp sih, penawaran serupa juga selalu saya dapatkan melalui SMS an bahkan kolom komen blog. Yaaaa kalau kalian tahu, saya sebelumnya pernah bahas soal ketagihan ngutang melalui pinjol nah di post itu, kolom komentarnya rusuh banget. Setiap saat ada aja akun spam yang menawarkan pinjaman.

    Menurut saya selain gengges, pinjol-pinjol yang nawarin utangan dengan mudah ini pada dasarnya SCAM! Lho kenapa saya bisa bilang begitu? 

    Pinjaman Online Lewat WA: Emang Boleh?

    Tau kan kalau perusahaan yang legal dan boleh ngasih kita pinjaman itu harus terdaftar di OJK? Nah perusahaan seperti ini terdaftar sebagai Fintech Pendanaan

    Fintech Pendanaan yang terdaftar di OJK harus ikut pengawasan dan aturan OJK. Aturan ini ngatur semua-mua-mua, mulai dari cara nawarin sampai cara nagih. Nah di aturan OJK ini, fintech pendanaan nggak boleh tuh asal main chat/whatsapp atau sms dan telepon seseorang itu nawarin jasa mereka. 

    Jadi kalau ada pinjol yang main chat whatsapp kita, udah pasti 100% illegal dan scam. 

    Nah supaya kalian nggak bingung, buat tulisan kali ini, aplikasi pinjam uang yang legal dan sudah terdaftar OJK akan saya tulis sebagai Fintech Pendanaan dan yang belom terdaftar akan saya tulis sebagai Pinjaman Online/Pinjol ya. Istilah ini sebenernya nggak di DUCKOFYORK doang, saat ini emang aplikasi pinjaman uang/P2P lending disebutnya sebagai fintech pendanaan ini. 

    Tapi ya nggak valid ya kalo saya main pukul rata semua illegal tanpa jelasin ke kalian kenapa illegal. After all, mengenali ciri-ciri pinjol illegal yang berpotensi membangkrutkan kita kalo sampe pinjem disana itu penting juga. 

    So, Here it Is: Ciri-Ciri Pinjaman Online Illegal. 

    Satu jelas, ngiklan sembarangan lewat jalur pribadi tanpa izin kita. Jadi karena OJK values our privacy so much,  salah satu hal yang dilarang oleh OJK buat fintech pendanaan adalah mereka ngga boleh mengakses data kita tanpa seizin kita.

    Misalnya kalau kita Install aplikasi fintech pendanaan, mereka nggak boleh tuh akses kontak kita, nggak boleh juga untuk chat atau menghubungi kita di luar perizinan kita. Nah kalo pinjol illegal yang doyan ngechat sampe ngelebihin mantan pacar yang gagal move on ini jelas-jelas main chat bae ngga pake a i u e o. 

    Dua, nggak punya izin, nggak terdaftar OJK dan perusahaannya nggak jelas dimana. Coba deh gaes, kalo dipikir-pikir, aplikasi fintech pendanaan yang resmi itu kita tahu lho kantornya dimana, terus juga sumber pendanaannya jelas, terdaftar OJK, ada izin operasionalnya. 

    Kalau pinjaman online lewat WA ini izinnya dari mana? Ngga tau kan? Karena mereka ujug-ujug aja muncul. Kita nggak tahu kantornya dimana, sumber dananya darimana, pokoknya tau-tau aja muncul. Bahasa jermannya Makjegagik gitu lho Bun. 

    Tiga, bunga unlimited, denda unlimited -- tapi juga nggak dijelasin tuh. Pokoknya gampang aja cair. Gengges kan ges, pokoknya yang diiklanin itu cuma perkara cairnya cepet. Dih, es batu kali cairnya cepet. 

    Fintech pendanaan yang resmi terdaftar di OJK itu punya bunga yang tidak boleh lebih dari 0.8% per hari. Penagihannya juga punya jangka waktu maksimal 90 hari. Kalau misalnya kita nunggak dalam jangka panjang, Bunganya nggak lebih dari 100%. 

    Jadi nggak ada tuh pinjem 1.5 juta tapi bunganya 60 juta. Mohon maaf, itu namanya bukan ngutang, itu namanya ngegaji rentenir. 

    Penipuan Pinjaman Online Lewat WA

    Kenapa saya bilangnya penipuan? Karena bagi saya, sebenernya pinjol illegal ini nggak lebih dari sekedar akal-akalan orang jahat buat ngambil uang kamu. Mereka tuh ngga mau ngasih kamu pinjeman, mereka mau kamu terjebak dalam bunga yang makin tinggi dan proses pembayaran yang makin mencekik. 

    Mereka nggak terdaftar di OJK, juga nggak terdaftar di AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia) terus sumber dananya juga nggak jelas darimana, tapi mereka pengen banget ngasi kamu duit dengan mudah. Di jaman yang serba sulit begini masa iya ada orang yang sebaik itu mau ngasih uang kaget? Kalau saya sih nggak percaya ya. 

    Seringnya itu, Pinjol illegal begini nggak punya syarat administratif yang jelas. Normalnya kita cuma akan diminta foto bersama KTP, tapi biasanya pinjaman online lewat WA suka punya syarat-syarat 'nyeleneh' tambahan kaya foto bugil. Dipikir-pikir ngapain juga kan nagih utang orang pake foto bugil? Secara malu kan ngga bisa bayar utang. 

    Memang, fintech pendanaan pun menyaratkan foto KTP, tapi karena mereka sudah resmi terdaftar di OJK dan bisa ditrack keberadaannya, data kita pun jadi lebih aman. Kalau ada apa-apa, kita gampang menghubungi fintech pendanaan yang terdaftar. Coba kalau pinjaman online lewat WA, nyarinya gimana coba? Sad.

    Jadi kalau misalnya ada pihak yang nawarin pinjaman online, coba ditelusuri dulu mereka dari mana. Minimal banget terdaftar OJK dan kita tahu kantornya dimana. Fintech Pendanaan yang resmi itu terdaftar di AFPI dan mereka juga concern dengan masalah pinjaman online lewat WA ini. 

    Sebenernya nggak apa-apa banget berhutang atau mengambil cicilan dan pinjaman lho guis. Saya sih mending pinjem ke fintech pendanaan ketimbang ke teman atau keluarga. Selain lebih jelas, pinjam uang ke pihak resmi itu nggak akan mencederai silaturahmi. Tapi.... pastiin benar-benar resmi ya. Kalian bisa lho cek di website OJK dan AFPI soal nama-nama fintech pendanaan yang terdaftar dan resmi. 

    Terus Gimana Kalau Ada yang Nawarin Pinjaman Online Lewat WA???

    Abaikan ya bund, jangan dibalas. Kalau perlu langsung hapus dan blokir. Kalau misalnya mereka whatsapp, nggak usah dibales even buat konten atau prank sekalipun, soalnya sekali ditanggapi mereka bakal memghubungi kita terus menerus. Gengges kan?

    Yang sering terjadi juga, pinjol WA ini bakal memaksa kita untuk pinjam uang sama dia sekalipun kita nggak butuh. Kalau dipikir-pikir kenapa mereka ngebet banget kita pinjam uang sama mereka sih? Ya karena mereka yang sebenernya butuh uang kita... Jadi kitalah yang sebenernya akan ngasi mereka uang. 

    Jadi block aja bun, gausa ide buat ngontak-ngontakin mereka lagi, apalagi kalau whatsappnya dari nomer luar negeri yang nggak jelas. Kalau mereka terus-terusan maksa dan ngontak, block aja udah. 

    Di saat kaya gini we need one less negativity in our life, lol.

    Jadi kesimpulannya, ngga usah ikutan pinjaman online lewat WA. Rugi, potensi scammer, nggak jelas dan nggak terdaftar. Kalau mau pinjam uang dan butuh cepat, ke Fintech Pendanaan yang resmi aja, nggak usah aneh-aneh. Stay cuan!
    . Kamis, 22 Juli 2021 .

    Jangan Ikutan Pinjaman Online Lewat WA! Ini Alasannya!

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69
    category
    finance
    Tampilkan postingan dengan label finance. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label finance. Tampilkan semua postingan
    . Kamis, 22 Juli 2021 .

    Pinjaman Online Lewat WA

    Hai pembacaku yang budiman dan budiwoman, gimana kehidupan selama pandemi ini? Rasa-rasanya udah lama ya kita nggak ngobrol-ngobrol soal kehidupan dan keuangan selama ini. Kali ini saya pengen ngomongin sesuatu yang menurut saya penting banget yaitu pinjaman online. Specifically sih pinjaman online lewat WA. 

    Jadi yuyur nomor HP saya kan diketahui ((sejuta umat)). Sebagai orang sibuk asisten elit global merangkap enterpreneur tingkat kecamatan jelas nomer HP saya ada dimana-mana. Plusnya, saya gampang dicari (dan fast response lho! -- malah ngiklan) 

    Nah belakangan saya sering mendapatkan whatsapp yang aneh. Inti whatsappnya itu kurang lebih sama SMS-SMS yang meresahkan masyarakat saat ini alias menawarkan pinjaman. Saya juga bingung kenapa saya yang ditawarin pinjaman ya? Secara kan kita sebagai blogger kondang favorit mama mertua udah sering ngomong kalo pinjaman online harus lewat fintech yang sudah terdaftar OJK. 

    Ngga cuma lewat WhatsApp sih, penawaran serupa juga selalu saya dapatkan melalui SMS an bahkan kolom komen blog. Yaaaa kalau kalian tahu, saya sebelumnya pernah bahas soal ketagihan ngutang melalui pinjol nah di post itu, kolom komentarnya rusuh banget. Setiap saat ada aja akun spam yang menawarkan pinjaman.

    Menurut saya selain gengges, pinjol-pinjol yang nawarin utangan dengan mudah ini pada dasarnya SCAM! Lho kenapa saya bisa bilang begitu? 

    Pinjaman Online Lewat WA: Emang Boleh?

    Tau kan kalau perusahaan yang legal dan boleh ngasih kita pinjaman itu harus terdaftar di OJK? Nah perusahaan seperti ini terdaftar sebagai Fintech Pendanaan

    Fintech Pendanaan yang terdaftar di OJK harus ikut pengawasan dan aturan OJK. Aturan ini ngatur semua-mua-mua, mulai dari cara nawarin sampai cara nagih. Nah di aturan OJK ini, fintech pendanaan nggak boleh tuh asal main chat/whatsapp atau sms dan telepon seseorang itu nawarin jasa mereka. 

    Jadi kalau ada pinjol yang main chat whatsapp kita, udah pasti 100% illegal dan scam. 

    Nah supaya kalian nggak bingung, buat tulisan kali ini, aplikasi pinjam uang yang legal dan sudah terdaftar OJK akan saya tulis sebagai Fintech Pendanaan dan yang belom terdaftar akan saya tulis sebagai Pinjaman Online/Pinjol ya. Istilah ini sebenernya nggak di DUCKOFYORK doang, saat ini emang aplikasi pinjaman uang/P2P lending disebutnya sebagai fintech pendanaan ini. 

    Tapi ya nggak valid ya kalo saya main pukul rata semua illegal tanpa jelasin ke kalian kenapa illegal. After all, mengenali ciri-ciri pinjol illegal yang berpotensi membangkrutkan kita kalo sampe pinjem disana itu penting juga. 

    So, Here it Is: Ciri-Ciri Pinjaman Online Illegal. 

    Satu jelas, ngiklan sembarangan lewat jalur pribadi tanpa izin kita. Jadi karena OJK values our privacy so much,  salah satu hal yang dilarang oleh OJK buat fintech pendanaan adalah mereka ngga boleh mengakses data kita tanpa seizin kita.

    Misalnya kalau kita Install aplikasi fintech pendanaan, mereka nggak boleh tuh akses kontak kita, nggak boleh juga untuk chat atau menghubungi kita di luar perizinan kita. Nah kalo pinjol illegal yang doyan ngechat sampe ngelebihin mantan pacar yang gagal move on ini jelas-jelas main chat bae ngga pake a i u e o. 

    Dua, nggak punya izin, nggak terdaftar OJK dan perusahaannya nggak jelas dimana. Coba deh gaes, kalo dipikir-pikir, aplikasi fintech pendanaan yang resmi itu kita tahu lho kantornya dimana, terus juga sumber pendanaannya jelas, terdaftar OJK, ada izin operasionalnya. 

    Kalau pinjaman online lewat WA ini izinnya dari mana? Ngga tau kan? Karena mereka ujug-ujug aja muncul. Kita nggak tahu kantornya dimana, sumber dananya darimana, pokoknya tau-tau aja muncul. Bahasa jermannya Makjegagik gitu lho Bun. 

    Tiga, bunga unlimited, denda unlimited -- tapi juga nggak dijelasin tuh. Pokoknya gampang aja cair. Gengges kan ges, pokoknya yang diiklanin itu cuma perkara cairnya cepet. Dih, es batu kali cairnya cepet. 

    Fintech pendanaan yang resmi terdaftar di OJK itu punya bunga yang tidak boleh lebih dari 0.8% per hari. Penagihannya juga punya jangka waktu maksimal 90 hari. Kalau misalnya kita nunggak dalam jangka panjang, Bunganya nggak lebih dari 100%. 

    Jadi nggak ada tuh pinjem 1.5 juta tapi bunganya 60 juta. Mohon maaf, itu namanya bukan ngutang, itu namanya ngegaji rentenir. 

    Penipuan Pinjaman Online Lewat WA

    Kenapa saya bilangnya penipuan? Karena bagi saya, sebenernya pinjol illegal ini nggak lebih dari sekedar akal-akalan orang jahat buat ngambil uang kamu. Mereka tuh ngga mau ngasih kamu pinjeman, mereka mau kamu terjebak dalam bunga yang makin tinggi dan proses pembayaran yang makin mencekik. 

    Mereka nggak terdaftar di OJK, juga nggak terdaftar di AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia) terus sumber dananya juga nggak jelas darimana, tapi mereka pengen banget ngasi kamu duit dengan mudah. Di jaman yang serba sulit begini masa iya ada orang yang sebaik itu mau ngasih uang kaget? Kalau saya sih nggak percaya ya. 

    Seringnya itu, Pinjol illegal begini nggak punya syarat administratif yang jelas. Normalnya kita cuma akan diminta foto bersama KTP, tapi biasanya pinjaman online lewat WA suka punya syarat-syarat 'nyeleneh' tambahan kaya foto bugil. Dipikir-pikir ngapain juga kan nagih utang orang pake foto bugil? Secara malu kan ngga bisa bayar utang. 

    Memang, fintech pendanaan pun menyaratkan foto KTP, tapi karena mereka sudah resmi terdaftar di OJK dan bisa ditrack keberadaannya, data kita pun jadi lebih aman. Kalau ada apa-apa, kita gampang menghubungi fintech pendanaan yang terdaftar. Coba kalau pinjaman online lewat WA, nyarinya gimana coba? Sad.

    Jadi kalau misalnya ada pihak yang nawarin pinjaman online, coba ditelusuri dulu mereka dari mana. Minimal banget terdaftar OJK dan kita tahu kantornya dimana. Fintech Pendanaan yang resmi itu terdaftar di AFPI dan mereka juga concern dengan masalah pinjaman online lewat WA ini. 

    Sebenernya nggak apa-apa banget berhutang atau mengambil cicilan dan pinjaman lho guis. Saya sih mending pinjem ke fintech pendanaan ketimbang ke teman atau keluarga. Selain lebih jelas, pinjam uang ke pihak resmi itu nggak akan mencederai silaturahmi. Tapi.... pastiin benar-benar resmi ya. Kalian bisa lho cek di website OJK dan AFPI soal nama-nama fintech pendanaan yang terdaftar dan resmi. 

    Terus Gimana Kalau Ada yang Nawarin Pinjaman Online Lewat WA???

    Abaikan ya bund, jangan dibalas. Kalau perlu langsung hapus dan blokir. Kalau misalnya mereka whatsapp, nggak usah dibales even buat konten atau prank sekalipun, soalnya sekali ditanggapi mereka bakal memghubungi kita terus menerus. Gengges kan?

    Yang sering terjadi juga, pinjol WA ini bakal memaksa kita untuk pinjam uang sama dia sekalipun kita nggak butuh. Kalau dipikir-pikir kenapa mereka ngebet banget kita pinjam uang sama mereka sih? Ya karena mereka yang sebenernya butuh uang kita... Jadi kitalah yang sebenernya akan ngasi mereka uang. 

    Jadi block aja bun, gausa ide buat ngontak-ngontakin mereka lagi, apalagi kalau whatsappnya dari nomer luar negeri yang nggak jelas. Kalau mereka terus-terusan maksa dan ngontak, block aja udah. 

    Di saat kaya gini we need one less negativity in our life, lol.

    Jadi kesimpulannya, ngga usah ikutan pinjaman online lewat WA. Rugi, potensi scammer, nggak jelas dan nggak terdaftar. Kalau mau pinjam uang dan butuh cepat, ke Fintech Pendanaan yang resmi aja, nggak usah aneh-aneh. Stay cuan!
    . Kamis, 29 April 2021 .

    Halo pemirsa, kembali lagi di konten percuanan duniawi. Menjelang lebaran saya punya ide bisnis buat kalian semua: buka penitipan hewan dan grooming hewan.

    . Minggu, 13 September 2020 .

    DropshipAja.Com


    Udah lama saya nggak bahas soal #Percuanan nih. Kali ini saya mau bahas soal dropshipping, salah satu metode jualan online yang minim modal, cenderung lebih mudah dan murah untuk pemula serta cocok bagi kalian yang belum punya warehouse ataupun produk sendiri.
    . Rabu, 27 Mei 2020 .

    menghadapi anxiety di saat pandemi


    Hi gaes, apa kabar? Ngobrol dikit yuk. Ngobrol Corona lagi, kali ini agak semi-semi curhat ya. 

    Gak bisa dipungkiri kalau dunia kita sedang terombang-ambing di dalam ketidakpastian yang lebih nggak pasti daripada janji janji manis dari mantan beberapa minggu belakangan ini. 

    Kita gak bisa ke sekolah atau ke kantor, gak bisa bertemu dengan teman, gak bisa nongkrong di kafe favorit, perekonomian pun sedang sangat lesu, dan yang paling parah adalah kita gak tahu kapan masa ini akan berakhir. 

    Kita juga gak tahu apakah setelah masa ini berakhir, dunia akan sama atau akan ada a new normal (keadaan normal yang baru) yang berbeda 180 derajat dari dunia kita yang dulu. Sesedih itu ya gengs :((

    Perubahan pun bisa menjadi hal yang sangat menakutkan dan mengkhawatirkan. Semua orang pasti khawatir, saya yakin kamu khawatir, saya juga khawatir kok. 

    jangan salah yaaaa rasa cemas dan rasa takut merupakan hal yang wajar kita rasakan ketika menghadapi ketidakpastian. Namanya juga manusia gengs :((

    Tapi jika terlalu lama dibiarkan bersarang ((bersarang ceunah)) di dalam hati, rasa cemas berlebihan (disebut juga anxiety) bisa lho berubah menjadi paranoia. Biar gak begitu, yuk kita bahas gimana sih cara menghilangkan rasa cemas berlebihan di masa pandemi ini.

    Apa yang menyebabkan kita anxious?

    Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan seseorang untuk merasa anxious. Namun semua kecemasan yang terjadi di tengah pandemi sepertinya berakar pada satu titik, yaitu perubahan drastis di dalam masyarakat yang terjadi dengan terlalu cepat. 

    Karena perubahan drastis ini, kita terpaksa harus menjalani rutinitas baru yang menimbulkan stress dan rasa cemas. Namun, sebelum kita mengatasi rasa cemas, kita harus bisa mengidentifikasi dulu nih apa saja yang membuat kamu merasa cemas.

    Coba deh tanya ke dirimu sendirit:

    Apakah saya cemas karena pendapatan berkurang atau dipotong sepenuhnya? 
    Apa saya takut perusahaan / bisnis saya bangkrut?
    Apakah saya cemas karena masalah kesehatan yang terjadi? 
    Apa saya anxious karena takut terkena COVID-19?
    Apakah saya cemas karena gak bisa ketemu orang lain? 
    Apakah saya cemas karena terpaksa melakukan sesuatu yang membuat stress? 
     
    Contohnya nih teman saya gak suka dan gak jago masak, sehingga dia anxious dan merasa tertekan karena harus memasak setiap harinya. 

    Mulailah dengan menenangkan pikiran sejenak dan pikirkan baik-baik apa yang membuat kamu merasa tidak nyaman atau khawatir dengan perubahan semenjak #dirumahaja.

    TARIK NAFAS, KELUARKAN. SEKALI LAGI YA IBU-IBU, TARIK NAFAAAAASSSS KELUARKAN!

    Menerima, Bukan Melawan

    Setelah kamu tahu nih apa sumber kecemasanmu, pastikan kamu menerimanya dan jangan dilawan. Ingat, rasa cemas itu wajar dan sangat manusiawi. Hal pertama untuk bisa melewati kecemasan itu adalah dengan mengakui bahwa “Ohhh, saya memang merasa cemas karena a b c, dan cemas itu tidak apa. Cemas itu wajar.”

    jon kabbat zinn quotes

    Kalau misalnya dipendem aja, yang ada kamu akan merasa restless dan uring uringan. Cinta yang terpendam aja bisa galau berhari-hari, apalagi kalau yang kamu pendem anxiety? Lebih bahaya!

    Dan yang terpenting, jika kamu bisa menerima dan mengakui kecemasan kamu sepenuhnya, maka kamu pun juga akan lebih mudah menerima kenyataan yang ada. Bahwa di hidup ini memang ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjadi lebih baik, tapi ada beberapa hal yang kamu harus terima saja dengan lapang dada.

    Ingat, dengan menerima kondisimu dan kecemasanmu, kamu bisa lebih cepat mendapatkan pertolongan untuk kondisimu. Jika kondisi kecemasan sudah berlebihan hingga membuatmu tidak dapat beraktivitas, segara hubungi bantuan profesional ya!

    Which brings us to the next step.

    Lakukan apa yang kamu bisa

    Kamu tidak bisa membuat pandemi ini tiba-tiba berhenti. Ingat kita bukan Thanos, sekali lagi, kita bukan Thanos. Mau tidak mau kamu harus di rumah aja. Mungkin saja sumber kecemasan kamu merupakan situasi atau kondisi yang memang di luar kendali kamu, tapi ada beberapa hal yang kamu bisa lakukan untuk mengurangi dan melewati anxiety kamu ini. 

    Yang terutama kamu harus jaga kesehatan. Ini berarti cukup berolahraga, makan makanan yang sehat, dan minum yang cukup. Walaupun lagi puasa, pastikan kamu tetap minum air yang cukup dan makan makanan yang bergizi. Mengkonsumsi vitamin dan buah-buahan setelah buka puasa pun bisa membantu menjaga kesehatan. 

    Setelah raga kamu sudah sehat, pastikan pikiranmu tenang. Gimana caranya? Kamu bisa dengan mengurangi menonton berita yang ngomongin soal COVID-19 melulu. Informasi itu penting, tapi jangan lupa kalau otak kita pun bisa kewalahan menerima informasi. Yang ada bisa menyebabkan anxiety sendiri. 

    Coba alihkan energi kamu ke kegiatan yang membuatmu senang dan merasa recharge. Entah itu main PUBG, menggambar, atau menelpon orang tua, luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang menenangkan buat kamu. 

    Selain itu, latih dirimu untuk berpikir positif. Tapi bedakan ya dengan menyangkal keadaan. Kamu harus bisa menerima keadaan yang ada, namun tetap mengambil hikmah dibalik situasi yang buruk. Oke tau susah, tapi pasti bisa. 

    Misalnya kamu gak betah di rumah aja, kamu harus bisa mengakui bahwa di rumah aja membuat kamu tidak bisa bertemu teman, tetapi kamu menjadi punya waktu lebih untuk keluarga atau hobi kamu. Akhirnya setelah semua ini berakhir pun, kamu juga akan lebih bersyukur atas waktu bersama anggota keluarga atau hobi yang kamu tekuni. 

    Ingat, kita anaknya positive vibes only. 

    menghadapi anxiety saat corona


    Yang terakhir tapi paling penting, pastikan kamu sudah mempersiapkan apa yang kamu bisa di masa kini untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin ada di masa depan. Kamu bisa melakukan ini dengan mengikuti program #SuperTogether by Super You, dimana Super You memberikan asuransi gratis bagi siapapun yang membutuhkan. Program ini meng-cover perlindungan untuk risiko terdiagnosa positif COVID-19 (senilai Rp3.000.000) dan kecelakaan pribadi (senilai Rp5.000.000) selama 30 hari. 






    Gimana sih cara daftarnya? Gampang banget!

    Kamu hanya perlu klik link ini, isi data diri kamu, terus submit deh! Nanti kamu tinggal duduk manis, tim Super You akan kirim e-sertifikat yang menyatakan kamu sudah terlindungi oleh program #SuperTogether. 

    Kalau misalnya masih penasaran atau bingung, kamu bisa cek informasinya di sini. Jangan lupa lho, program sosial ini gak bisa berdiri sendiri. Pastikan kamu #ShareBiarSuper, jadilah berkah Ramadhan bagi orang-orang di sekitar kamu! Biar kita semua bisa #SuperTogether!

    . Minggu, 01 Maret 2020 .



    Kemarin saat saya sedang berselancar di facebook, ada teman saya yang berbagi status dari sebuah grup. Si empunya status bercerita kalau total hutangnya di berbagai aplikasi pinjaman online mencapai 75 juta rupiah, belum termasuk hutang credit cardnya di beberapa bank ternama. 

    Asli saya pusing banget liatnya. Terasa denyut nadi melambat, kepala rasanya berputar, ruangan tempat saya duduk rasanya mengecil dan menyempit, pokoknya PUSING!!! Padahal yang ngutang bukan saya, saya cuma baca doang, LOL 

    Setelah saya cermati, di status tersebut terpasang screenshot belasan aplikasi pinjaman online, yang saya yakin banget hampir semuanya nggak terdaftar di OJK. Gila!!! Buat apa sih coba coba pinjam online dari yang nggak terdaftar begini??? Secara yang terdaftar aja udah mulai banyak kan ya?? Terus kenapa harus milih yang nggak terdaftar gitu kan ya???

    Ini nih yang namanya jerat rentenir millenium.

    Kalo jaman dulu yang namanya ngutang sama rentenir itu kayanya serem banget ya. Bayangannya ngutang sama preman yang galak dan pake ngejaminin BPKB sama STNK bahkan kadang sertifikat tanah. Awalnya jasa ini beredar dari mulut kemulut, lama kelamaan, mereka mulai mengiklankan bisnisnya. Cara nyarinya gampang, cukup ikuti iklan iklan “anda butuh dana cepat” di pinggir jalan.

    Nah lama-kelamaan bisnis rentenir ini mati gaes. Kenapa? Karena orang lama-lama menghindari iklan iklan dana cepat seperti itu. Orang lama-lama tau kalo bisnis dana cepat itu ya rentenir, bunganya gila-gilaan.

    Terus muncul deh aplikasi pinjeman online ini. Awalnya sih biasa aja, banyak yang ngeshare karena bisa beli pulsa, bisa cicil gadget di online marketplace, pokoknya normal.

    Sampai orang-orang sadar kalau hapenya ‘disadap’ oleh aplikasi-aplikasi ini. Well, not exactly disadap, karena kita yang ngasih permission ke aplikasi aplikasi ini untuk mengambil data-data kita seperti kontak, daftar panggilan, lokasi, foto dan lain-lain. Ini kombinasi antara orang-orang yang nggak pernah baca terms and condition dan emang sejak awal aplikasinya berniat mengambil data kita sih.

    Kenapa harus sampai mengambil kontak, daftar panggilan, etc? Emang buat apa sih data-data itu?

    Jadi gini gaes, yang namanya utang kan pasti butuh jaminan, ya nggak sih? Utang di bank aja perlu jaminan macem macem, supaya kalo kita nggak bayar utang ada dong harta kita yang bisa dilelang sama bank untuk nutupin kekurangan harta kita. Bener apa bener?

    Selain buat dijual, kadang jaminan itu dikeep sama pemberi utang untuk menjamin biar kita nggak kabur. Misalnya, yang suka utang di kantor, ijazahnya ditahan sama kantor biar engga bisa cari kerja di tempat lain sebelum utangnya ke kantor lunas.

    Nah dulu di rentenir yang sering dijadiin jaminan kan BPKB dan STNK, tapi para rentenir ini sadar bahwa nggak efisien banget nyimpen BPKB dan STNK se Indonesia kan ya? Mereka pun cari jaminan lain yang mudah tapi sangat bernilai.

    Kalau kalian pikir foto selfie sama KTP kalian adalah jaminan buat para pemberi utang ini, kalian salah besar! Foto selfie dan KTP itu cuma sebagai identitas pendaftaran aja, biar mereka tahu siapa yang utang. Jaminan yang kalian berikan jauh lebih berharga daripada itu. Jaminan kalian adalah DATA kalian.

    Lho, semahal apa sih data sampe data yang dijadikan jaminan?

    Data itu mahal banget gaes, di taun 2019 kemaren ada riset yang mengatakan komoditi termahal bukan lagi oil and gas kaya jaman dulu melainkan data. FYI, ada lho pihak-pihak yang rela membayar mahal demi mendapatkan data-data kalian, contohnya aja kaya kasus cambridge analytica yang sempat heboh kemarin.

    Kenapa Perlu Jaminan? Karena Ada Orang yang Ngutang tapi Nggak Niat Bayar

    Saya sendiri nggak suka sama yang namanya hutang, tapi emang kadang kalo lagi kepepet mau gimana kan ya?? Asal habis itu utangnya dibayar sih nggak apa apa. Saya sempet bahas di postingan soal bayar membayar utang kalo di dunia ini ada orang-orang yang doyan banget ngeles pas ditagih utangnya. Dibaca deh.

    Cuma masalahnya begini gengs, banyak banget yang nggak nyadar kalo ngutang di aplikasi online itu ngutang beneran. Udah gitu pas ditagih, galakan yang ngutang.

    Serius nih. Saya bicara dengan kapasitas sebagai tukang tagih utang jaman kuliah dulu lol.

    Kenapa? Karena masih bayak banget orang Indonesia yang belum paham soal financial planing. Buktinya apa? Entuh masih banyak yang kemakan analisis saham gorengan dan ngga nyatat pemasukan dan pengeluaran. Jadi taunya cuma nyari duit dan ngabisin duit aja, tapi mengelolanya nggak paham.

    Dan itu hal yag wajar karena ya jujur aja, waktu sekolah dulu saya juga nggak diajari cara ngisi SPT, cara berinvestasi yang aman, cara mengajukan credit card, dan sebagainya. Dulu, hal-hal kayak gini dianggapnya belum jadi kebutuhan jadi yaaa... paling penyuluhan di SMA itu isinya adalah seputar narkoba, reproduksi, yah yang begitu-begitu deh.

    (Udah jadi materi penyuluhan rutin pun masih banyak kok yang terjerumus, apalagi kalo ngga ada penyuluhannya lol)

    Belom lagi ditambah ‘kemudahan-kemudahan’ yang ditawarkan oleh pinjaman online dan teman-temannya itu. Saya pernah tuh ngerasain namanya timeline medsos isinya temen-temen yang beli perlengkapan rumah tangga yang receh-receh dan nominalnya nggak sampai 30 ribu rupiah tapi belinya pake aplikasi pinjaman online.

    Bayangin soklin harga 28 ribu aja dicicil 6 bulan. Tapi tiap bulan mesti bayar biaya administrasi 10 ribu. Rugi amat.

    Coba kita itung-itungan ya, 28 ribu dibagi 6 ya sekitar 4.500 rupiah perbulannya.
    Terus ditambah biaya admin tiap bulan 10 ribu.
    Jadi selama 6 bulan kita nyicil 14 ribu untuk soklin seharga 28 ribu. Sehat??

    Jadi Kita Nggak Boleh Ngutang Nih Mbak?

    Saya nggak bilang kalian nggak boleh ngutang ya, saya cuma bilang berhitunglah sebelum berhutang. Banyak nih temen temen saya yang termasuk tim cicil cicil, kalau beli barang nyiciiiil terus, tapi nggak dihitung apakah jumlah cicilannya itu besar atau enggak.

    Sekilas nilai cicilan barang-barangnya emang kecil. Nggak ada yang melebihi 250 ribu rupiah perbulan. Tapi dia nyicil 10 item. Total-totalnya bisa 2,5 juta sendiri padahal gajinya ya 6-7 juta saja. Kok jadi banyak ya?

    Belum lagi kita lebih nggak sadar dalam menghabiskan uang yang sifatnya digital. Sebagai contoh, saya pernah nanya sama teman-teman di IG yang doyan go-food, sekali go-food abis berapa sih? Seminggu berapa kali gofood? Ternyata kalau dihitung-hitung ada yang bisa habis ratusan ribu dan bahkan jutaan untuk go-food tapi enggak sadar.

    Itu baru gofood yang bayarnya kerasa. Gimana kalo pake paylater yang bayarnya belakangan?

    Jangan sampe kaya saya yang pas ngitung history gopay shock karena ngabisin 375.000 buat bakso tusuk dalam kurun waktu sebulan.

    Paylater dan cicilan-cicilan kartu kredit itu emang memudahkan, tapi ya jangan digampangin juga. Tetep dong namanya utang ya harus dibayar. Jangan sampai ketika ditagih malah galakan kitanya.

    Apa Jangan-Jangan Kita Kecanduan Hutang?

    Ngga cuma satu atau dua kali saya mendengar cerita tentang pasangan yang bercerai karena salah satunya punya hutang banyak tanpa sepengetahuan yang lain. Ada juga orang yang saking banyaknya menumpuk hutang kecil-kecil tidak sadar ahirnya hutangnya menjadi banyak.

    Terus karena adanya aplikasi pinjaman online seperti ini, kita jadi ingin berhutang dan menggampangkan cicilan-cicilan tersebut dengan tidak segera membayarnya.  Ngga heran sih, karena banyak juga kasus dimana orang-orang yang berhutang tersebut nggak sadar kalau mereka harus membayar hutangnya dengan nilai yang fantastis karena setiap bulan hanya melunasi cicilan minimum.

    Ada juga (dan banyak!) aplikasi pinjaman online yang melarang kita melunasi pinjaman sebelum tempo pelunasan.

    Disini meski sebenarnya aplikasi ini harus terdaftar di OJK, sadly saya harus bilang bahwa bukan tanggung jawab OJK jika ada orang-orang yang terjebak di kondisi gali lubang tutup lubang seperti ini. Ya mungkin untuk satu dua kasus dimana memang orangnya butuh banget saya masih bisa paham... tapi ada lho, orang yang hutangnya malah ditumpuk di aplikasi online dan nantangin aplikasinya untuk menagih.

    Karena aplikasinya juga ilegal ya kemungkinan mreka nggak akan bawa kasus ini lewat jalur hukum juga sih. Paling banter cuma disatronin debt collector.

    Ada juga yang bilang mereka punya rasa puas setelah berbelanja tanpa merasa mengeluarkan uang. Well, this is the dangerous ones, karena sebenernya kita tetap keluar uang saat belanja dengan utang, cuma keluarnya nggak pada saat itu juga sih.

    Jangan-jangan, Bukan salah aplikasinya, tapi emang kita yang doyan ngutang?

    Ah jadi pusing. Ayo kita ngopi dulu. Bayarnya pake kartu kredit ya, lagi ada promo buy one get one <3


    . Selasa, 18 Februari 2020 .

    penipuan pura-pura jadi orang lain di LINE messenger app

    Oke, harusnya posting ini sudah naik dari seminggu yang lalu, cuma kita semua tahu kalo saya kena tipes lagi sibuk jadi nggak bisa auto-auto update blog. Anaknya emang seambisius itu kalo mau nulis di duckofyork bawaannya harus perfek meskipun cuma curhat #YaBhaik 
    . Rabu, 11 Desember 2019 .

    cari uang online selain adsense

    Kalian pernah nggak dihajar iklan pas masuk DUCKOFYORK? Enggak kan? Ini semua karena saya nggak pasang iklan dalam bentuk ads di blog ini hehehe. Terus kalian bertanya-tanya #LifestyleSultan siapa dong yang ngebiayain? Katanya full-time blogger?

    . Sabtu, 07 September 2019 .


    Weekend gini enaknya ngomongin soal duit, mumpung masih awal bulan ya kaaaaannn... masih banyak duit ya kan.... *kemudian disambut dengan raungan amarah netizen yang baru aja ngabisin 1/2 gaji buat bayar cicilan dan tagihan*
    . Kamis, 18 Juli 2019 .


    Kembali lagi bersama Duckofyork dan cita-citanya untuk menjadi konglomerat! (kemudian teringat waktu SD orangtua saya pernah ditegur sama wali kelas karena saya menulis cita-cita "ingin menjadi orang kaya") #SudahMatreSejakLahir

    . Rabu, 03 Juli 2019 .



    Siapa disini yang pengabdi belanja online? Sejujurnya nih kalau kalian nanya barang-barang lucu-lucu anti mainstream dan murmer yang saya punya, jawabannya adalah saya beli Online, tapi bukan dari marketplace Indonesia hehehe

    Biasanya saya langganan di beberapa marketplace China dan US seperti Amazon, Etsy, AliExpress dan Taobao.

    Sebenernya beberapa barang yang saya biasa beli di marketplace tersebut sudah ada yang jual di Indonesia, tapi harganya bisa berkali-kali lipat dan sebagai sobat misqueen budget, mau nggak mau saya harus cari deal yang lebih murah meriah.

    Dulu andalan saya sih titip sama sodara yang tinggal di luar negeri; tapi rasanya kan males banget lama-lama harus nunggu-nunggu mereka beliin terus kirim kesini. Pengennya mah langsung aja dikirim ke Indonesia kan ya? Apalagi kadang mereka ada free shipping juga ke Indonesia.

    Nah kendala lainnya dari belanja online luar negeri adalah pembayaran. Beda dengan marketplace Indonesia yang kita tinggal bayar dengan transfer, pulsa bahkan e-wallet, kalo di luar negeri rata-rata pembelanjaan membutuhkan paypal atau kartu kredit yang mana sekali lagi sebagai sobat budget tentunya saya nggak punya.

    Punya sih paypal, tapi kadang tuh suka ribet dispute-dispute nggak jelas, harus verifikasi ini itu dari paypalnya dan jujur saya sih males banget top-up paypal karena kurs dollar yang naik turun nggak keru-keruan.

    Belum lagi kalau belanja di marketplace china misalnya belanja di Alibaba yang sistemnya bulk order, tentu lebih ribet lagi karena harus banget memilah milih manufacturer dan seller yang tepat. Ini sering kalau misalnya saya butuh sparepart yang langka di Indonesia.

    Udah tahu kan kalo di China pembayaran rata-rata menggunakan aplikasi wecash? Nah e-wallet yang satu ini belom masuk ke Indonesia, jadi lah ya saya pusingnya dua kali. Harus ready belanja pake paypal dan pake wecash juga.

    Ya sebenernya pengen banget sih kalo sampe ada cabang dari marketplace-marketplace tersebut di indonesia misalnya aja amazon indonesia gitu biar saya bisa beli gadget-gadget ajaib yang dijual di Amazon misalnya. Tapi mengingat startup startup marketplace di Indonesia udah banyak banget kayanya keinginan saya yang satu ini masih bakal lama tercapainya. Toh mereka juga udah ship barangnya ke Indonesia juga kan ya???

    Di Luar Negeri Belanja Online Apa Aja?



    Banyak yang nanya kalo belanja online di marketplace luar negeri itu belinya apa aja. Apa sih yang ada di marketplace luar negeri yang nggak ada di marketplace Indonesia?

    Jawabannya... banyak!

    Kalau kalian ngikutin duckofyork dari jaman baheula pasti udah ngerti kalo saya terobsesi banget sama barang-barang vintage berbau mid-century dan itu di Indonesia nyarinya susah. Sementara kalo kamu belanja di ebay misalnya, bertebaran banget deh barang-barang sejenis.

    Kalo soal printilan-printilan kecil-kecil atau gadget rumah tangga misalnya; saya selalu mengandalkan belanja di aliexpress. Untuk lampu-lampu dekorasi dan gadget-gadget praktis asal negeri bambu, ali express menawarkan pilihan harga yang beragam dengan variasi yang lumayan banyak.

    Nah untuk baju-baju yang lucu-lucu dan tebal-tebal saya seringkali belanja baju import di taobao, karena harganya yang murah dan designnya yang lucu-lucu. Untuk baju renang, perlengkapan cosplay dan semacamnya saya juga sering sekali belanja di taobao karena harganya yang lebih terjangkau ketimbang marketplace sejenis. 

    Buat kamu yang suka hypebeast misalnya, bisa juga belanja banyak kaos dan barang-barang hypebeast di toko online ebay, co amazon dan sejenisnya karena kebanyakan reseller barang-barang hypebeast menjual barang-barangnya disini. 


    Bingung Bayar Belanjaan Online Kamu? Titip Beliin Aja!

    Belanja Dari Luar Negeri Tanpa Menggunakan Kartu Kredit Dengan Menggunakan Jastip TitipBeliin


    Seperti yang tadi sudah saya bilang, kebanyakan online marketplace luar negeri mengandalkan penggunaan kartu kredit sebagai metode pembayarannya. Ini karena kartu kredit adalah hal yang biasa aja di US. Agak beda sama di Indonesia yang apply kartu kredit ditolak mulu karena "gajinya tidak tetap" *curhat*

    Ada juga yang menggunakan Virtual Credit Card atau VCC tapi menurut saya metode ini nggak aman, karena ada juga VCC yang merupakan hasil carding dari kartu kredit orang lain. Ini yang bikin kartu kredit Indonesia di blacklist dan susah buat belanja di marketplace luar negeri.

    Nah, salah satu solusi yang sering saya gunakan dalam bertransaksi di online marketplace yang ada di luar negeri adalah menggunakan jastip. Ini biasanya temen-temen yang sering belanja online udah ngertilah ya apa itu jastip, tapi disini saya jelasin sedikit buat temen-temen yang belum familiar dengan penggunaan jastip.

    Jastip itu jasa titip gengs, jadi kita nitip beliin suatu barang ke orang lain yang bisa beliin, nanti kita bayar sesuai harga barang tersebut + uang jasanya. Semacam personal shopper gitu lah intinya.

    Nah kalo dulu kan jastip itu biasanya untuk titip oleh-oleh atau barang-barang yang ada toko fisiknya aja, kalo sekarang udah ada lho startup untuk nitip belanjaan online dari luar negeri yang kamu pesan. Jadi kamu ngga usah susah-susah mikirin pembayaran belanjaan kamu. Namanya TitipBeliin.com

    Apa itu TitipBeliin?

    Jadi Titipbeliin adalah sebuah startup di bidang jastip alias jasa titip. Yang membedakan titipbeliin dengan startup-startup sejenis adalah titipbeliin berfokus pada titip beli barang-barang yang dijual di marketplace dan online shop luar negeri.

    Walaupun begitu pas saya kepo-kepo di menunya sepertinya dikemudian hari bakal ada jasa titip kirim kirim barang dari luar negeri juga hehehe.

    Nah titipbeliin.com ini itungannya nggak nanggung-nanggung lho kalo ngasih jasa. Kalo biasanya cuma jasa nitip bayarin aja, titipbeliin ini itungannya ngurusin semuanya bahkan sampe pajak barang juga udah diitungin juga, jadi kita tinggal nunggu barang nyampe rumah aja gitu.

    Belanja pake TitipBeliin

    Jadi titipbeliin ini simpel banget sistemnya. Kamu tinggal masukin url barang yang kamu inginkan, nanti si titipbeliin bakal ngasi form yang bisa kamu isi mulai dari nama barang, harga barang dan alamat tujuan.



    gampang banget kan step by stepnya? Nah yang perlu kalian perhatikan adalah jangan sampe salah URL dan salah masukin harga. soalnya itu krusial banget di penghitungan harganya. Oh ya, juga jangan sampai salah dalam membeli barang karena kalau kalian sudah titip otomatis transaksi nggak bisa di cancel lagi.

    Untuk metode pembayarannya, nanti kalian bisa transfer antar bank atau menggunakan kartu debit atau kartu kredit visa/mastercard. Nggak bisa transfer atau ngga punya kartu debit/kredit? kalian bisa juga membayar melalui alfamart.

    Gampang banget kan?

    Tips Belanja di Jastip TitipBeliin

    Nah ini dia bagian tips-tips belanja kedoyanan kalian (yha pasti kalian kesini nyari tips belanja lagi kan? saya sih udah paham)

    yang pertama dan utama adalah: selalu riset barang yang pengen kalian beli terlebih dahulu. Misalnya aja kaya saya, mau beli vinyl (yang mana kalo masuk ke indonesia harganya bisa sama kaya ponsel low end, aku ingin menangis), nah cari dulu online store luar negeri yang recommended, kemudian bandingin harganya.

    Untuk produk digital, gadget, musik saya sangat menyarankan belanja di amazon karena jatohnya murah banget.
    Untuk produk produk baju dan fashion saya menyarankan belanja di taobao
    Kalo kedoyanan belanja dengan coupon murah meriah, saya sarankan coba browsing-browsing rakuten

    Kalau udah nemu mau beli dimana, pastiin barang yang akan kalian beli sesuai dengan kebutuhan kalian. Kenapa? karena kalau sampe salah beli atau mau klaim garansi bakal susah banget mengingat kalian beli barangnya di luar negeri. Susah kan buat kirim balik ke luar negeri? 

    Ya intinya riset dulu lah sebelum membeli.

    Yang kedua, pastikan barang yang kalian beli udah bener ya. Meskipun nggak ada shipping ke Indonesia, tapi TitipBeliin punya warehouse di USA dan China sehingga kalian ndak perlu khawatir barangnya nggak bakal nyampe. 

    Yang ketiga, SABAR. 

    Meskipun semua udah diurusin sama TitipBeliin, tapi kan namanya pengiriman dari luar negeri pasti butuh waktu yang lebih ekstra dong. Ngga mungkin secepet online shop dalam negeri. Jadi, kalian harus sabar dan jangan beli barang yang emang butuh cepet. Untuk pengiriman dari online shop dari china memakan waktu 5-10 hari dan yang dari US makan waktu 10-15 hari ya

    BTW buat kalian yang bingung mau nyari barang di marketplace mana, titipbeliin punya database produk dari berbagai online shop dan marketplace online. Cukup klik menu produk rekomendasi dan cari produk yang kalian inginkan.

    Kalau kalian masih bingung dan pengen tau lebih lanjut soal titipbeliin, bisa banget cek video youtube dibawah ini



    Jadi disini siapa yang hobi jastipan juga seperti saya? Ayo cerita pengalaman kalian di kolom komentar dibawah?
    . Jumat, 14 Juni 2019 .

    money game di indonesia berbeda dengan mlm dan lebih serem dari illuminati

    Kalau kalian pikir illuminati itu organisasi paling serem di dunia, pikir lagi baik-baik deh: berapa banyak orang di sekitar kita yang terindikasi sebagai pengikut illuminati??? *brb nginget-nginget siapa yang kemaren pas DWP alias coachella dengan kearifan lokal pake tato-tatoan segitiga di jidat*
    . Jumat, 12 April 2019 .



    Saya orangnya cashless banget. Dompet saya kecil dan tipis, kalaupun ada lembaran-lembaran didalamnya, pastilah hanya uang receh pecahan sepuluh ribuan untuk membayar parkir, jajan-jajan di pinggir jalan dan semacamnya.

    Saya yakin, banyak teman-teman pembaca duckofyork yang juga sama cashless-nya dengan saya.