• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.
    Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia

    Tempat Belanja Snack Import di Jogja

    Hai gaes, kembali lagi ke episode jalan-jalan, makan-makan terus nangis karena duitnya entek bersama Duckofyork. Kali ini saya akan membagikan 3 toko yang sering saya sambangi untuk belanja snack dan bahan makanan import di Jogja. 

    Info seperti toko begini penting nggak penting sih gaes. Kalau buat saya ini info yang penting karena saya suka BM (banyak mau) kepingin pas liat snack-snack atau masakan luar negeri gitu. Kalau buat mas Anang jujur saya nggak tahu, tanya aja Ashanty.

    Nggak cuma snack import, di toko-toko ini, kamu juga bisa membeli bahan makanan import untuk kegiatan masak-memasak di rumahmu. Sebenarnya masih banyak juga toko yang menyediakan snack import di Jogja, tapi kali ini saya share 3 toko yang paling sering saya sambangi ya. 

    1. RnB Grill/Meat Shop Indoguna



    Yang orang Jogja pasti sudah nggak asing lagi dengan RnB Grill. Walau kebanyakan orang mengenal RnB sebagai restaurant steak yang cukup upscale di Jogja, tapi restaurant yang charming ini punya meatshop dan supermarket yang lumayan lengkap di bagian depan lho!

    Saya suka banget menghabiskan waktu di RnB Grill dan Meatshop Indoguna, baik untuk makan maupun untuk belanja. Salah satu rekomendasi saya adalah ((nengok)) freezer di bagian belakang dekat pintu masuk restoran yang berbatasan dengan jendela yang mengarah ke dapur. Disitu terdapat banyak pilihan daging steak yang harganya lebih terjangkau heheheh.

    Selain daging, RnB punya list snack import dan makanan import yang cukup lengkap mulai dari bumbu masak, makanan instan, coklat, sampai cemilan. Salah satu yang saya suka adalah banyak produk impor yang di diskon dan harganya cukup miring! Misalnya saja selai, biskuit, dan masih banyak lagi. 

    Oh ya Meatshop juga menjual snack untuk anak-anak, jadi kegiatan berbelanja disini memang lebih seru kalau dilakukan bersama keluarga. 

    Lokasi RnB Grill/Indoguna Meatshop


    2. InHarmony Mart, Seturan


    Yang ini saya langganan karena lokasinya cukup dekat dengan rumah. InHarmony mart ini relatif baru berdiri, seingat saya pas pandemi. Spesialisasinya adalah bahan makanan dan snack oriental baik dari Thailand, Vietnam, dan China, namun ada juga beberapa kudapan dari Arab Saudi dan dari China. 

    Lokasinya ada di jalan raya seturan, sederetan dengan Circle K seturan, tepat di seberang Thon's Coffee. Walau bangunannya sekilas seperti sekolahan, tapi parkirnya cukup besar, jadi bagi teman-teman yang membawa kendaraan roda empat ngga perlu pusing mikirin parkir. 

    Saya paling suka membeli bumbu-bumbu masakan khas oriental disini, mulai dari bumbu Pad Thai sampai Lao Gan Ma lengkap! Selain itu ada juga snack roti-rotian yang biasa saya temukan di Dubai. Buat teman-teman yang suka memasak, harus cobain mampir ke InHarmony Mart Seturan ini.

    oh ya, tempat ini juga jadi satu dengan Dunia Kita Cafe dan Restaurant jadi abis belanja bisa ke lantai dua untuk makan hehehe.

    Lokasi InHarmony Mart Seturan:

    3. Jogja Korean Mart / Mu Gung Hwa


    Bagi teman-teman yang sering melintasi ring road utara pasti sudah tidak asing dengan penampakan minimarket korea Mu Gung Hwa di wilayah Ring Road Jombor ini. Nah Mu Gung Hwa ini adalah andalan saya kalau ingin berbelanja snack Korea dan bahan-bahan memasak dari Korea. 

    Pilihan kimchi disini juga lengkap, mulai dari kimchi lobak, kimchi sawi, sampai kimchi daun bawang ada semua. Biasanya saya disini menyetok kebutuhan sehari-hari, snack, dan bahan makanan. Bagi kalian yang penggemar masakan korea, disini juga ada kafe kecil yang menyediakan beberapa makanan siap saji khas korea seperti tteokbokki, ramyeon, dan lain-lain. 

    Lokasi Mu Gung Hwa Jogja Korean Mart:


    Nah kalau itu 3 toko favorit saya, kalau kalian suka belanja dimana? Komentar di bawah yaaa! 
    . Kamis, 30 Juni 2022 .

    3 Rekomendasi Toko untuk Belanja Snack Import di Jogja

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69
    . Kamis, 30 Juni 2022 .

    Tempat Belanja Snack Import di Jogja

    Hai gaes, kembali lagi ke episode jalan-jalan, makan-makan terus nangis karena duitnya entek bersama Duckofyork. Kali ini saya akan membagikan 3 toko yang sering saya sambangi untuk belanja snack dan bahan makanan import di Jogja. 

    Info seperti toko begini penting nggak penting sih gaes. Kalau buat saya ini info yang penting karena saya suka BM (banyak mau) kepingin pas liat snack-snack atau masakan luar negeri gitu. Kalau buat mas Anang jujur saya nggak tahu, tanya aja Ashanty.

    Nggak cuma snack import, di toko-toko ini, kamu juga bisa membeli bahan makanan import untuk kegiatan masak-memasak di rumahmu. Sebenarnya masih banyak juga toko yang menyediakan snack import di Jogja, tapi kali ini saya share 3 toko yang paling sering saya sambangi ya. 

    1. RnB Grill/Meat Shop Indoguna



    Yang orang Jogja pasti sudah nggak asing lagi dengan RnB Grill. Walau kebanyakan orang mengenal RnB sebagai restaurant steak yang cukup upscale di Jogja, tapi restaurant yang charming ini punya meatshop dan supermarket yang lumayan lengkap di bagian depan lho!

    Saya suka banget menghabiskan waktu di RnB Grill dan Meatshop Indoguna, baik untuk makan maupun untuk belanja. Salah satu rekomendasi saya adalah ((nengok)) freezer di bagian belakang dekat pintu masuk restoran yang berbatasan dengan jendela yang mengarah ke dapur. Disitu terdapat banyak pilihan daging steak yang harganya lebih terjangkau heheheh.

    Selain daging, RnB punya list snack import dan makanan import yang cukup lengkap mulai dari bumbu masak, makanan instan, coklat, sampai cemilan. Salah satu yang saya suka adalah banyak produk impor yang di diskon dan harganya cukup miring! Misalnya saja selai, biskuit, dan masih banyak lagi. 

    Oh ya Meatshop juga menjual snack untuk anak-anak, jadi kegiatan berbelanja disini memang lebih seru kalau dilakukan bersama keluarga. 

    Lokasi RnB Grill/Indoguna Meatshop


    2. InHarmony Mart, Seturan


    Yang ini saya langganan karena lokasinya cukup dekat dengan rumah. InHarmony mart ini relatif baru berdiri, seingat saya pas pandemi. Spesialisasinya adalah bahan makanan dan snack oriental baik dari Thailand, Vietnam, dan China, namun ada juga beberapa kudapan dari Arab Saudi dan dari China. 

    Lokasinya ada di jalan raya seturan, sederetan dengan Circle K seturan, tepat di seberang Thon's Coffee. Walau bangunannya sekilas seperti sekolahan, tapi parkirnya cukup besar, jadi bagi teman-teman yang membawa kendaraan roda empat ngga perlu pusing mikirin parkir. 

    Saya paling suka membeli bumbu-bumbu masakan khas oriental disini, mulai dari bumbu Pad Thai sampai Lao Gan Ma lengkap! Selain itu ada juga snack roti-rotian yang biasa saya temukan di Dubai. Buat teman-teman yang suka memasak, harus cobain mampir ke InHarmony Mart Seturan ini.

    oh ya, tempat ini juga jadi satu dengan Dunia Kita Cafe dan Restaurant jadi abis belanja bisa ke lantai dua untuk makan hehehe.

    Lokasi InHarmony Mart Seturan:

    3. Jogja Korean Mart / Mu Gung Hwa


    Bagi teman-teman yang sering melintasi ring road utara pasti sudah tidak asing dengan penampakan minimarket korea Mu Gung Hwa di wilayah Ring Road Jombor ini. Nah Mu Gung Hwa ini adalah andalan saya kalau ingin berbelanja snack Korea dan bahan-bahan memasak dari Korea. 

    Pilihan kimchi disini juga lengkap, mulai dari kimchi lobak, kimchi sawi, sampai kimchi daun bawang ada semua. Biasanya saya disini menyetok kebutuhan sehari-hari, snack, dan bahan makanan. Bagi kalian yang penggemar masakan korea, disini juga ada kafe kecil yang menyediakan beberapa makanan siap saji khas korea seperti tteokbokki, ramyeon, dan lain-lain. 

    Lokasi Mu Gung Hwa Jogja Korean Mart:


    Nah kalau itu 3 toko favorit saya, kalau kalian suka belanja dimana? Komentar di bawah yaaa! 
    . Minggu, 26 Juni 2022 .

    Pengalaman Menginap di Hotel ANgker


    Salah satu hal yang cukup bkin saya kesal adalah kalau salah memilih hotel, terutama hotel yang angker. Masalahnya sebagai potato alias umbi-umbian, saya kadang nggak bisa memilih dimana saya harus menginap. Kadang hotel angker adalah salah satu pilihan terdekat dan terbaik yang ada di wilayah perjalanan dinas saya. 

    Sebenarnya saya biasa banget tidur sendirian di hotel. Biasanya sih saya nyalain tv dan membuka laptop biar nggak ketakutan. Bayangan saya, nggak ada setan yang berani ganggu saya kalau saya fokus baca gosip artis soalnya netizen yang komentar bisa lebih serem daripada setan.

    Tapi namanya apes memang tidak pernah dinyana, karena pada akhirnya saya kena juga tuh menginap di hotel yang angker sendirian. Memang nasib umbi tidak bisa dinyanya dan tidak bisa diduga. 

    Nah kali ini saya akan bercerita soal apa-apa saja yang harus dilakukan jika menginap di hotel yang angker dan apa saja harus dipersiapkan. 

    Pengalaman Menginap di Hotel Angker

    Jadi ceritanya saya sedang menginap di salah satu hotel di Jawa Tengah. Waktu itu saya sendirian di kamar karena kedua teman lainnya mendapat satu kamar sendiri. Mau nggak mau sebagai satu-satunya yang berkelamin wanita, saya akhirnya tidur sendirian. 

    Teman saya ini, sebut saja Botak dan Asep (karena memang itu namanya), sempat bilang punya perasaan nggak enak pas ada di lift. Dua-duanya malah sibuk cerita soal kehorroran si hotel yang membuat saya merasa ((tersugesti)) kalau hotel ini memang ada apa-apanya. 

    Tapi berhubung kita ada kerjaan yang mengharuskan kita melek dan begadang malam itu jadi cuslah kita tetap bertahan. Nah ceritanya kami bertiga dapat lantai smoking, karena Botak dan Asep ngerokok. Bagi saya yang nggak ngerokok, nginep di lantai smoking itu neraka banget, jadi saya minta pisah lantai sama dua orang itu. 

    Sampai hotel, saya langsung siap-siap, mandi dan ganti baju untuk persiapan acara malam itu. Setelah mandi saya turun ke lobby buat nunggu dijemput sama panitia acara.

    Nggak lama Botak mengirimi saya BBM (iya jaman itu belum masanya whatsapp), nanya saya dimana. Rupanya mereka nyamperin lantai saya terlebih dahulu sebelum turun. Saya jawab saya di lobby. 

    Botak ngomel tiba-tiba di BBM, "wah ngerjain aja lu!" 

    Saya bingung, ngerjain apaan wong saya pas sampai kamar hotel langsung mandi dan ganti baju terus ke lobby. Nggak lama Botak dan Asep muncul dengan muka bete. 

    Usut punya usut tuh, ternyata si Asep nerima telepon di telepon kamar hotel dari perempuan yang suaranya mirip saya kalau minta disamperin ke kamarnya karena takut turun sendirian. Asep bilang, oke nanti disamper abis Asep mandi karena dia gantian mandi sama si Botak. 

    Nah pas Asep mandi, si Botak juga dapet telepon yang sama, tapi kali ini suara saya nangis-nangis minta ditemenin karena sendirian. Karena khawatir, Botak langsung nyuruh Asep kelarin mandi cepet-cepet dan mereka lari ke kamar saya pake tangga karena nunggu liftnya lama. Bayangan mereka saya nemu hal yang triggering terus stress dan nangis. 

    Setelah ngetok kamar saya berkali-kali, akhirnya Botak memutuskan untuk mengirimi saya BBM tadi. Nah saya jawab aja kalau saya sama sekali nggak nelepon mereka. Akhirnya kami semua berusaha berpikir kalau itu salah sambung dan tetap berangkat ke acara. 

    Yang jadi masalah adalah sepulangnya dari acara. 

    Kami balik ke hotel sekitar jam 3-4 pagi. Acaranya nggak begitu jauh dari hotel, jadi pas sampai saya sudah ngantuk banget, sementara Asep dan Botak masih sempet bercanda mau nyari makan pagi-pagi buta. Akhirnya saya tidur dan needless to say sayanya nggak kenapa-napa sampai besok paginya. 

    Asep sama Botak lain cerita. 

    Karena bingung mau makan dimana, akhirnya Asep dan Botak nyari minimarket yang masih buka jam segitu di dekat Hotel buat beli pop mie. Di hotel akhirnya Asep bikin pop mie dan Botak tidur-tiduran. Nggak lama ada suara ketokan di pintu. Nah Asep yang jalan ke pintu karena lokasi dari teko ke pintu jelas lebih dekat Asep. 

    Pas dibuka, di pintu nggak ada siapa-siapa. Sebenernya disini Asep konon sudah merinding tapi dia masih berupaya stay cool dan bilang ke Botak kalau salah ketok aja. Balik dong Asep ke kegiatan bikin popmie nya. 

    Nggak lama, pintu di ketok lagi. Asep yang udah nggak mau bukain pintu pura-pura kebelet. Mau nggak mau Botaklah yang bangun dan jalan ke pintu. Pas Botak buka pintu lagi-lagi nggak ada orang. Botak yang bingung celingak celinguk di lorong, dan dengan bodohnya dia jalan ke lorong terus pintu hotel ketutup begitu aja. Otomatis Botak nggak bisa masuk kamar. 

    Botak berusaha gedor-gedor kamar, tapi karena Asep lagi di kamar mandi, dia nggak denger si Botak gedor-gedor kamar. Akhirnya Botak nyerah dan turun ke resepsionis untuk minta kunci satu lagi. Baru sampai lift, Botak denger suara langkah orang, tapi dia nengok ke kiri kanan nggak ada orangnya. Karena Botak merinding dia baca-baca aja sepanjang langkah ke resepsionis. 

    Sampai di resepsionis, karena takut, selain minta kunci dia juga minta ditemenin lagi ke atas sama resepsionisnya. Yang lucu adalah, resepsionisnya manggil salah satu temennya juga, jadi mereka naik ke atas bertiga :)))

    Botak nggak berani komentar apa-apa. Tapi di lift dia bisa liat si resepsionis dan temennya itu kayak liat-liatan cemas. Akhirnya Botak bisa masuk kamar, dan pas dia masuk kamar, Asep udah kerukupan selimut.

    Paginya baru si Asep cerita, pas Botak kekunci di luar, telepon di kamar bunyi lagi dan pas di angkat, nggak ada suara apa-apa. Karena Botak ilang, Asep ketakutan jadi dia langsung tidur aja nggak jadi makan popmie. 

    Saya? sampai checkout nggak kena apa-apa. Jadi cuma dua makhluk itu aja yang kena kejadian aneh-aneh. Hahahaha. 

    Tapi ada beberapa hal yang saya lakukan yang saya yakin puol Asep sama Botak tidak melakukannya yaitu:

    1. Selalu 'Permisi-permisi'

    Agama yang saya anut mengajarkan bahwa di tempat manapun pasti ada 'penunggunya'. Jadi hal pertama yang saya lakukan setiap masuk tempat manapun adalah mengucap salam, meski dalam hati. 

    Yah meskipun saya jarang ibadah tapi kebiasaan yang satu ini cukup nempel di kepala saya hehehe. 

    Walaupun pada dasarnya saya nggak relijius tapi menurut saya nggak ada salahnya selalu permisi-permisi dan mengucap salam dimanapun karena kesopanan pasti akan dihargai dimanapun. 

    2. Nggak Usah Banyak Kepikiran

    Menurut saya, serem atau nggak itu udah sugesti. Banyak orang yang sedikit-sedikit overthinking begitu melihat bangunan lama dan berpikir di situ ada setannya, makanya hal-hal kecil apapun yang terjadi maupun didengar akan berasa menyeramkan. 

    Jadi kalau ada kejadian yang kira-kira seram ngga usah mikir aneh-aneh. Fokus ke hal-hal yang perlu dilakukan aja. Kalau misalnya memang mau istirahat, nyalain TV atau musik dan fokus ke tontonan saja. Nggak usah ide ngegoogle hotel yang diinapi ada cerita horror apa karena malah bakal bikin takut. 

    3. Tenangkan Hati dan Niatkan untuk Istirahat

    Menurut saya hati yang tenang itu goes a long way. Kalau saya di kamar hotel ketakutan sendirian, saya pasti berusaha menenangkan hati entah dengan makan, telfon teman, dan lain sebagainya. Kemudian set intention untuk istirahat. Fokus di kebutuhan untuk istirahat, gunakan parfum yang nyaman, lakukan skincare routine seperti biasa, dan siap-siaplah untuk istirahat. 

    4. Keep Things Organized!

    Saya sering banget nonton film horror dan kalau ada yang saya pelajari dari film-film tersebut adalah, kita harus organized. Misalnya, handphone harus selalu dalam keadaan dicharge dan ada pulsa/kuota dan sinyal. Yang kedua, selalu juga siapkan alat untuk self defense karena tentu saja orang jahat lebih serem daripada setan. 

    Oh ya, saat tidur di hotel pun saya mengusahakan untuk selalu menggunakan pakaian lengkap. Ini supaya kalau ada apa-apa saya bisa lari dengan pakaian lengkap alias nggak telanjang. Tips ini nggak hanya berguna kalau kalian nginep di hotel angker, tapi juga di daerah yang rawan gempa. 

    Nah itu tadi pengalaman dan tips dan trick dari saya untuk menginap di hotel angker. Kalau kalian ada cerita apa nih?
    . Kamis, 23 Juni 2022 .

    Skincare untuk Travelling Duckofyork


    Kemarin saat pergi ke Jakarta, saya mendapat banyak komentar dari keluarga soal banyaknya skincare yang saya bawa. Sebenarnya nggak banyak kok! Ada beberapa skincare essentials yang saya bawa saat travelling, terutama untuk perjalanan yang mengharuskan saya menggunakan make up. 
    . Minggu, 19 Juni 2022 .

    Es Coklat Impian Lempuyangan

    Kemarin pas lagi nongkrong, teman saya si Kemal ngajakin minum coklat di Es Coklat Impian Lempuyangan. Katanya murah meriah dan enak, jadi akhirnya saya, pak suami, Kemal, dan adiknya, Indra meluncur malem-malem jam 7 sambil hujan-hujanan. 

    . Kamis, 16 Juni 2022 .

    Wisata Fulan Fehan

    Salah satu hal yang saya sukai dari perjalanan dinas adalah saya bisa mendatangi tempat-tempat baru, misalnya saja padang Fulan Fehan di Belu, Nusa Tenggara Timur. 

    Tempat super cantik yang mirip Wallpaper XP ini berada di perbukitan di Atambua, dekat dengan perbatasan Indonesia - Timor Leste. Dari pusat kota Atambua kira-kira butuh waktu sekitar setengah jam sampai 45 menit menggunakan mobil. 

    . Minggu, 12 Juni 2022 .

    Tips Liburan ke Jogja

    Belakangan banyak narasi jangan wisata ke Jogja karena kondisinya nggak aman dan nggak nyaman buat turis. Sebenernya selaku warga ber-KTP Jogja saya mau ngasih tau aja bahwa ada lho cara untuk liburan dengan aman dan nyaman di Jogja.

    Bukan berarti Jogja bener-bener nggak aman sampe butuh Batman ya, tapi namanya kejahatan itu kan terjadi karena ada kesempatan dan kesempitan, jadi dimanapun kita berada tetap harus waspadalah-waspadalah, begitchu. 

    Pariwisata Jogja memang lagi diuji kedewasaannya. Pandemi yang sudah hampir 3 tahun berjalan ini memang memporak porandakan penghasilan sebagian besar warga Jogja yang hidup dalam kesahajaan dan kesederhanaan. Jadi, wajar kalau misalnya ada beberapa pengelola wisata baru yang masih kelabakan dalam mengelola wisatanya. 

    Belum lagi perubahan bentuk wisata ke arah new normal yang jujur aja nggak normal-normal amat. Tempat wisata masih buka siang pas matahari Jogja udah terbit tiga-tiganya, pengelola tempat yang harus mikirin okupansi sesuai aturan peduli lindungi, dannnnn tentu saja masalah tempat makan dengan harga yang konon mencekik. 

    Tapi soal harga di tempat makan ini, menurut saya subjektif banget ya. Karena murah buat saya belom tentu murah buat pembaca duckofyork, secara saya horang kayah

    Jadi gimana caranya supaya liburan di Jogja aman dan nyaman? 

    Tips Liburan di Jogja No 1: Cari Info Sendiri

    Saya paling sering denger komentar "orang Jogja kok nggak tahu [insert_nama_tempat_wisata]"

    Percaya nggak, warga lokal jogja itu juga sebenernya males banget liburan ke tempat-tempat yang instagramable dan maha hits. Hal ini karena: harga tiketnya mahal (untuk ukuran umbi-umbian seperti saya), tempatnya jauh dan harus mblusuk-mblusuk (untuk warga pengguna motor beat kredit), tempatnya rame seperti cendol. Kalau saya mau ke tempat rame, mending saya ke pasar colombo, lebih jelas. 

    Jadi rata-rata warga, seperti saya, hanya datang satu dua kali ke tempat-tempat liburan instagramable tersebut. Ya, special ocassion aja. Rata-rata kalau boleh milih akan lebih milih untuk kulineran di tempat-tempat yang memang sudah familiar. Makanya tempat wisata itu akan lebih rame sama turis. 

    Konsekuensinya apa? Kebanyakan orang Jogja jadi bingung kalau ditanya perkara tempat-tempat wisata. Tahu sih pasti tahu, tapi nggak bisa menjelaskan dengan detail karena belum pernah kesana. Apalagi buat tempat wisata kekinian yang tujuannya selfie tapi harus bayar ratusan ribu.

    Jadi informasi terlengkap yang bisa diberikan paling cuma sekitar lokasinya dimana, dekat atau jauh, kesana naik apa. 

    Informasi lebih lengkap itu malah biasanya ada di website pengelola, instagram tempat yang dituju, dan dari sosial media seputar informasi jogja. 

    Beberapa yang bisa difollow misalnya voilajogja, infojogja, jogjaku, dan masih banyak lagi. Nggak ada salahnya untuk follow media-media seputar informasi Jogja sebelum ke Jogja. Cari info sebanyak-banyaknya via media sosial untuk kenyamanan kamu selama berwisata. 

    Tips Liburan di Jogja No 2: Selalu Tanya Harga Terlebih Dahulu

    Tiap musim liburan selalu ada aja wisatawan yang mengeluh harga makan di Jogja itu mahal banget, nggak seperti yang digadang-gadang di media kalau dengan 10 ribu aja kita bisa makan kenyang.

    Nah disini tuh saya mau tanya, temen-temen wisatawan ini makan dimana? Di warung makan kah? Atau di restoran. Kalau di restoran harganya ya sama aja dengan kota-kota besar lainnya. Tapi kalau di angkringan, ya harganya lebih murah. 

    TAPI... ada tapinya yaah.. 

    Cuma ya liat-liat tempatnya. Angkringan di tempat wisata harganya jelas beda dengan angkringan mahasiswa di pinggir selokan mataram. Hal ini karena angkringan di tempat wisata kan pastinya menjual ambience tempat wisata. Selain itu, mereka juga menjual kemudahan makan. 

    Di Jogja rata-rata tempat makan itu punya menu dan harga, kalau misalnya belum tahu menunya, boleh kok tanya dulu. Jadi kalau makan di tempat wisata tanya aja dulu harganya, gapapa banget. Kalau nggak cocok melipir aja. 

    Nah yang sering kejadian adalah harga makanan di tempat wisata itu dipatok lebih mahal untuk turis. Bagi Turis jangan ragu untuk tanya harga makanan terlebih dahulu. Jujur kalau saya selalu sedia snack dari rumah misal onigiri indomaret atau roti-rotian untuk mengantisipasi makanannya terlalu mahal dan saya nggak bawa cash. 

    Kalau semisal masakannya mahal dan kamu nggak bawa cash yang cukup, tanyakan juga apakah tersedia QRIS atau bisa transfer ke angkringannya. Biasanya untuk tempat-tempat wisata, pengelolanya sudah menyediakan QRIS atau opsi membayar non-tunai, tapi kalau kalian blusukan siapkan uang cash yang cukup. 

    Tips Liburan di Jogja No 3 : Minta karcis parkir

    Kadang-kadang saat liburan, ada beberapa daerah yang berubah menjadi tempat parkir tidak resmi. Hal ini karena lahan parkir di Jogja kan terbatas, jadi ada beberapa warga yang swadaya mengubah lahan yang mereka miliki menjadi lahan parkir. 

    Untuk turis sebaiknya mintalah karcis parkir saat parkir atau tanyakan biaya parkir terlebih dahulu. Kadang-kadang biaya parkir di tempat-tempat wisata memang berbeda dengan tempat parkir di wilayah biasa. 

    Sebagai contoh, biasanya kalau saya parkir di kafe-kafe daerah kampus, untuk mobil biasanya saya membayar sekitar 2000 sampai 3000 rupiah. Kalau di daerah wisata, biaya parkir ini bisa naik sampai dengan 5000 rupiah. 

    Kemarin saya sempat main ke salah satu kafe yang rutin saya singgahi di daerah Condong Catur. Tukang parkirnya meminta uang parkir 4000 rupiah. Biasanya tukang parkir seperti ini tidak resmi. Karena saya malas ribut, saya bayar saja. Tapi percaya deh, kalau ini terjadi di tempat wisata orang-orang pasti banyak yang protes dan kesal. 

    Jadi biar aman, selalu minta karcis parkir ke tukang parkir ya. 

    Tips Liburan di Jogja No 4: Klitih? 

    Belakangan banyak berita soal klitih dan begal di Jogja. Berbeda dengan kota-kota lainnya, klitih di Jogja sebenarnya lebih ke kenakalan remaja yang nggak terkontrol. Biasanya klitih terjadi di malam hari.

    Saya sendiri sebenarnya nggak menyarankan wisata malam dalam bentuk apapun. Ini karena di Jogja sendiri pas malam itu gelap, jadi instead of jalan-jalan malam, gunakan waktu malam untuk beristirahat saja. Hal ini karena rata-rata jam 9-10 malam itu tempat makan dan tempat hiburan di Jogja sudah tutup. 

    Meskipun klitih adalah masalah musiman yang harus dihadapi pemerintah Jogja, sampai sekarang warga Jogja bahu membahu kok memberantas klitih. Jadi, untuk menghindari klitih tipsnya adalah:

    1. Jangan mudah terpancing emosi, biasanya klitih akan melakukan sesuatu yang memancing emosi kita supaya mengejar, mblayer-mblayer knalpot misalnya.
    2. Sebisa mungkin kalau keluar malam jangan sendirian dan gunakan kendaraan yang relatif lebih aman seperti mobil. 
    3. Waspada jika ada anak muda nggak jelas nongkrong di pinggir jalan (dan kelihatan sudah membawa gir, parang, samurai, dan lain-lain) segera hubungi kantor polisi terdekat.
    Untuk masalah yang satu ini saya nggak bisa berkomentar banyak. Harapan saya cuma supaya budaya klitih ini bisa benar-benar diberantas sampai akar-akarnya. 

    Yaaa untuk saat ini kira-kira cuma ini yang bisa saya sampaikan. Percaya deh untuk wisata Jogja itu salah satu kota terbaik dan ternyaman. Susah banget untuk menemukan kota lain dengan service wisatawan lokal yang lebih baik dari Jogja. Jadi, kapan kalian ke Jogja?
    . Kamis, 09 Juni 2022 .


    Pernah nggak sih pas menginap di hotel ternyata service-nya super mengecewakan, padahal hotel yang dipesan cukup mahal? Saya baru aja mengalami nih, dua kali berturut-turut dalam satu minggu bahkan. 

    Jadi beberapa minggu lalu saya baru saja road trip bersama keluarga. Kali ini kondisinya agak ribet karena seperti biasa, orang tua saya nggak bisa dikondisikan dan mama saya lagi ngga bisa jalan. Otomatis PR banget mengondisikan dua orang sepuh yang lagi balik jadi anak kecil dan serba maunya maunya. 

    Nah kondisi ini diperparah dengan hotel yang dipesan ternyata nggak sesuai harapan. 

    Jadi pas saya sampai di hotel yang pertama, yang notabene hotel bintang lima dan ada di pusat kota jakarta... nggak ada info pintu masuk dan keluar yang jelas di bagian depan. Untuk sampai ke lobby kita harus muterin satu compound hotel dan perkantoran buat keluar dulu baru masuk lagi, dan di pintu keluar tetep disuruh bayar. 

    Okelah nggak masalah disuruh bayar parkir walaupun males banget 5 ribu nggak sampai lima menit dan muter doang. Pas nyampe lagi di lobby, saya tanya ada jalur ramp difabel nggak karena kami harus bantu si Mama jalan kan. Satpamnya jawab nggak ada. 

    Ternyata setelah kami nengok ke sebelah, persis di sebelah kiri kami ada ramp difabel. 

    Udah gitu resepsionis nggak ramah dan saya jelas udah nahan diri banget buat ngomel. Ternyata mereka lebih prioritasin tamu rombongan partai yang juga lagi menginap di hari yang sama dengan kami. Dari 4 lift yang tersedia, yang nyala cuma dua. Otomatis kami harus menunggu lama banget dan ngantri dengan rombongan lain. Belum lagi liftnya yang cepet banget nutupnya sampai saya sempet kejepit di pintu. 

    Untuk hotel bintang lima yang rate-nya jutaan sih jujur enggak banget. Cukup kecewa karena nggak yang ada harga ada barang begitu lho. 

    Belum makanan yang kualitasnya jujur so-so (cenderung mengecewakan untuk banquet order yang juga nggak murah). Urusan parkir yang sebenernya berbayar tapi kami nggak dikasih tau ada fasilitas pa

    ini belum urusan sprei kotor, wc bau, dan masih banyak lagi sebenernya detil yang kalo dijembrengin nggak ada faedahnya. Intinya mengecewakan. 

    Well, hal-hal begini sebenernya lumrah banget sih mengingat kondisi pandemi membuat para hotelier kalang kabut dan kehilangan putra putri terbaiknya. Tapi nggak berarti lho sampai satpam nggak paham apa itu ramp buat difabel. Bye banget pak. 

    Lalu apa yang harus dilakukan kalau hotel yang kita tempati ternyata mengecewakan?

    Jawabannya satu: komplain.



    Tips Komplain ke Hotel 

    Banyak banget orang yang ala-ala dan sok-sokan komplain ke hotel demi mendapatkan banyak keuntungan lebih misalnya room upgrade, extra amenities, dan masih banyak lagi. Nggak boleh gitu ya guys, komplain ke hotel itu tujuannya bukan untuk bikin hotel susah tapi untuk bikin hotel bisa improve servicenya ke klien lain. 

    Biasanya yang pertama saya lakukan adalah komplain ke front office terlebih dahulu. 

    Misalnya, saya pernah dapat kamar yang bau rokok di lantai non smoking, pertama-tama saya locate dulu bau rokoknya dimana, lalu bilang ke front office kalau ada handuk atau ruangan yang bau rokok. Biasanya ruangan akan dibersihkan dan handuk akan diganti. 

    Jadi cari dulu penyebab dan bicarakan baik-baik. Toh kita ke hotel buat istirahat, bukan buat berantem. 

    Tapi kalau front office nya rada ndableg beda urusan. 

    Misalnya front office denial dengan masalah yang kita hadapi. Yang pertama bisa kita lakukan adalah... minta authority yang lebih tinggi untuk melihat kondisi room kita. 

    Saya sering kalau karyawan hotelnya udah mulai ala-ala tuh nanya "ini harusnya memang lampu di kamar mandinya kedap kedip begini ya mas?"

    atau, "Memang disini SOP-nya kalau kamar non smoking bau rokok itu tidak langsung dibersihkan ulang ya?"

    Biasanya sih mereka akan sadar kalau kita tuh memang cuma pengen kamar diperbaiki saja. 



    Bagaimana Kalau Komplain Kita Tidak Ditanggapi?

    Kalau komplain kita tidak ditanggapi saat itu, jalan kedua adalah mengirim e-mail atau DM kepada hotel (dan holding groupnya kalau perlu)

    Saya pernah melakukan ini saat diberikan room yang belum ready di daerah Semarang. Kamar dalam kondisi lampu rusak, bau cat, dan banyak barang-barang pertukangan berantakan di luar kamar kami. Setelah komplain keras dan front officenya nggak minta maaf akhirnya saya laporkan kondisi hotel via DM ke hotel tersebut. 

    Biasanya kalau manajemen hotel tersebut benar sih, mereka bakal get back ke kita dan minta maaf. 

    TAPI ADA JUGA LHO YANG NGGAK BALAS KOMPLAIN SAYA HEHEHE. 

    Kalau sudah begini, biasanya yang saya lakukan adalah melampiaskan kekesalan mereview hotel tersebut dengan review yang jelek di aplikasi yang saya gunakan untuk memesan kamar. Ya gimana dong, kita komplain baik-baik nggak ditanggapin?

    Jujur saya paling anti nge-review jelek sebuah tempat. Kalau saya bener-bener nggak seneng sama pelayananannya, mending saya blacklist dan nggak bakal bisnis sama mereka lagi. Jadi kalau saya sampe nge-review jelek sebuah tempat secara public... dahlah berarti pengalaman saya disana, ampas seampas-ampasnya. 

    Seputar Kompensasi Hotel yang Mengecewakan

    Jujur saat komplain saya nggak pernah mengharapkan kompensasi apa-apa. Satu, buat apa berharap sama sesuatu yang dari awalnya saja udah nggak bagus, dan dua, saya tahu kalau sebuah hotel punya pelayanan yang gak bagus, artinya memang manajemen dia di dalem bermasalah, titik. 

    Gini, semua hotelier pasti strive buat excellence dan sales yang baik. Dua hal ini pasti berjalan beriringan. Kalau service kita excellent pasti customer balik lagi, sehingga otomatis sales naik. Tapi kalau sales nggak naik, service pasti berusaha untuk cut cost jadi ya nggak excellent lagi. 

    Jadi kalau ada hotel yang servicenya berantakan... fix pasti didalam manajemennya juga lagi gonjang-ganjing, entah cashflow kurang baik, turnover karyawan tinggi, dan masih banyak lagi. 

    Makanya nggak usah ngarep apa-apa selain perbaikan dan permohonan maaf. 

    Kadang, Service yang Buruk itu Multifaktor

    Ada lho hotel-hotel yang sengaja menurunkan level servis ketika kita melakukan booking melalui aplikasi tertentu. Saya memperhatikan ini, karena kalau saya dapat kamar dengan harga promo di aplikasi tertentu hasilnya super duper ampas maksimal. 

    Nggak semua aplikasi begini ya, tapi ada juga yang berpendapat, ketika kamu bayar dengan harga murah kamu juga harus punya ekspektasi yang rendah. 

    Jadi, ada faktor-faktor lain yang bikin servis buruk

    Jujurly saya nggak setuju.

    Kalau harga murah cuma dipakai untuk menjebak customer buat apa? Jadi bad service is still bad service. 

    Tapi ada juga servis buruk yang terjadi karena misalnya karyawan hotel overwork, ada rombongan VIP yang demand service lebih, hotel baru buka, dan masih banyak lagi. 

    Jadi, balik ke kita untuk lebih sabar menghadapi service yang buruk. 

    Semangat gaes, semoga kita dijauhkan dari service yang iya-iyalah ya!