• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.

    Salah satu hal yang paling bikin kita kangen dari kantor dan sekolah selama pandemi tentunya adalah kantin. Saya sering banget kepikiran bagaimana nasib para ibu kantin yang selama ini menjadi teman ngaso dan makan siang kita semua sebelum pandemi.

    Ya, karena pandemi, banyak sekali UMKM yang megap-megap dan sulit bertahan. Salah satunya adalah para ibu kantin, warung makan anak sekolah dan masih banyak lagi UMKM yang berada dalam kondisi hidup segan mati tak mau. 

    Kebanyakan dari para penggerak UMKM ini adalah perempuan. Kemarin waktu saya mendengarkan webinar hasil kolaborasi dari Danone Indonesia dan Women Will Google Indonesia mengenai UMKM digital, saya baru tahu kalau sekitar 60% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. 

    Ini berarti ada banyak Ibu kantin, Ibu Warung, Ibu Pedagang, Ibu Pengusaha, dan Ibu-ibu lainnya yang menggantungkan hidupnya pada UMKM yang mereka kelola. 

    Dan seperti yang kalian tahu, 1 orang dari 60% pelaku UMKM di Indonesia itu adalah saya sendiri.

    Baca Juga: tips survival sebagai freelancer

    Digitalisasi UMKM




    Jujur pandemi seperti ini adalah salah satu situasi yang bikin para pelaku UMKM--tidak terkecuali saya--ketar-ketir setengah mati. Model usaha yang tadinya bertumpu pada kegiatan usaha face to face tentunya harus bisa beradaptasi dengan cepat jika tidak ingin tergerus pandemi. Salah satu mode adaptasi tersebut adalah dengan mendigitalisasi usaha kita.

    Saya termasuk beruntung karena bisa hidup begitu dekat dengan teknologi--tapi tidak semua orang punya privilege seperti saya. Tidak semua Ibu UMKM sudah mendigitalisasi UMKM dan pekerjaan mereka. 

    Ini bisa dimengerti karena memang penggunaan teknologi digital dan Internet di Indonesia masih dalam masa perkembangan. Berbeda dengan negara-negara maju yang sudah terbiasa dengan sistem e-commerce, Indonesia baru belajar mengenal cara berniaga yang satu ini di beberapa tahun terakhir. 

    Sebenarnya nggak semua Ibu UMKM ini nggak paham mengenai digital-digitalan, hanya saja memang kebanyakan ibu baru sebatas memanfaatkan teknologi digital ini untuk bersosmed ria, belanja, dan berhepi-hepi. Disini dibutuhkan kepercayaan diri dan kemauan untuk belajar cara memanfaat teknologi digital ini dan mengubah mindset dari konsumen menjadi produsen.

    Women Will Indonesia



    Dalam webinar Danone yang saya ikuti kali ini saya diajak menengok langkah kolaborasi Danone Indonesia dan Google Indonesia. Hadir sebagai pembicara yaitu:

    1. Destry Anna Sari – Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
    2. Vera Galuh Sugijanto - Vice President General Secretary Danone Indonesia
    3. Dora Songgo – Product Marketing Manager for Brand & Reputation Google Indonesia
    4. Jonathan End - Digital & Growth Consultant

    Salah satu inisiatif dari Google Indonesia yaitu Women Will sudah berpengalaman dalam memberikan bekal kepada para UMKM untuk bisa memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki Google misalnya Google My Business. 

    Sebelum pandemi, Women Will sudah menyelenggarakan kelas di 14 kota di Indonesia. Saat pandemi ini saya lihat Women Will juga seringkali menyelenggarakan kelas online bagi para pengusaha UMKM. Coba acungkan jari, disini siapa yang pernah ikut kelas Women Will? 

    Women Will Indonesia berkolaborasi dengan Danone Indonesia memberikan pelatihan-pelatihan bagi para perempuan pengelola UMKM yang tergabung dalam inisiatif Danone Indonesia seperti Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. Harapannya nantinya para ibu ini dapat mempelajari cara-cara untuk men-digitalisasi UMKM yang mereka kelola. 

    Danone Indonesia sendiri melihat bagaimana selama pandemi ini para Ibu yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aquan Home Service mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya baik dari segi produksi maupun distribusi. Salah satu peran penting Danone Indonesia adalah untuk membantu mengedukasi serta melatih para ibu untuk bisa terus menjalankan usaha mereka karena perempuan adalah pahlawan ekonomi keluarga. 

    Menurut Ibu Dora Songgo, Product Marketing Manager for Brand and Reputation Google Indonesia, para perempuan yang sudah memanfaatkan teknologi untuk usahanya mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan. Kuncinya adalah yakin dan mau belajar. 

    Literasi digital juga menjadi penting bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Mengenal mengenai cara-cara berinteraksi di dunia digital juga menjadi salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh para pelaku UMKM; misalnya saja search engine optimization, cara marketing dan menggunakan e-commerce, dan masih banyak lagi. 


    Saat Ini Eranya Kolaborasi


    Kolaborasi Danone Indonesia dan Women Will Indonesia menjadi salah satu milestone dalam perkembangan UMKM di Indonesia, mengingat banyaknya UMKM yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. 

    But thats not the only collaboration that matters karena di era teknologi digital ini, sangat penting sekali bagi para pelaku UMKM untuk berkolaborasi. Udah nggak jaman lagi persaingan antar usaha--sekarang zamannya saling mendukung untuk sukses bersama-sama. 

    Dengan teknologi, kolaborasi menjadi lebih mudah. Dengan kolaborasi sesama UMKM, bukan tidak mungkin kalau produk yang kita jual mendapatkan pasar yang lebih luas. Ingat beberapa bulan yang lalu sempat ramai ajakan dari sebuah restoran besar untuk makan di restoran lainnya agar bisa membangkitkan iklim usaha yang sedang lesu? Nah brand besar saja tidak ragu untuk saling berkolaborasi, jadi sebagai pelaku UMKM kita harus siap untuk terus berkolaborasi. 

    Bagi teman-teman pelaku usaha UMKM jangan menyerah ya. Di masa-masa pandemi ini memang mungkin akan terasa sangat berat, tapi jangan lupa tugas utama kita sebagai pengusaha adalah berusaha dan mengusahakan. Jika kita pelan-pelan mau belajar, pasti akan ada jalannya. 

    Keep spirit!

    . Rabu, 23 Desember 2020 .

    UMKM Digital dan Pemberdayaan Perempuan Dimasa Pandemi

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69
    . Rabu, 23 Desember 2020 .

    Salah satu hal yang paling bikin kita kangen dari kantor dan sekolah selama pandemi tentunya adalah kantin. Saya sering banget kepikiran bagaimana nasib para ibu kantin yang selama ini menjadi teman ngaso dan makan siang kita semua sebelum pandemi.

    Ya, karena pandemi, banyak sekali UMKM yang megap-megap dan sulit bertahan. Salah satunya adalah para ibu kantin, warung makan anak sekolah dan masih banyak lagi UMKM yang berada dalam kondisi hidup segan mati tak mau. 

    Kebanyakan dari para penggerak UMKM ini adalah perempuan. Kemarin waktu saya mendengarkan webinar hasil kolaborasi dari Danone Indonesia dan Women Will Google Indonesia mengenai UMKM digital, saya baru tahu kalau sekitar 60% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. 

    Ini berarti ada banyak Ibu kantin, Ibu Warung, Ibu Pedagang, Ibu Pengusaha, dan Ibu-ibu lainnya yang menggantungkan hidupnya pada UMKM yang mereka kelola. 

    Dan seperti yang kalian tahu, 1 orang dari 60% pelaku UMKM di Indonesia itu adalah saya sendiri.

    Baca Juga: tips survival sebagai freelancer

    Digitalisasi UMKM




    Jujur pandemi seperti ini adalah salah satu situasi yang bikin para pelaku UMKM--tidak terkecuali saya--ketar-ketir setengah mati. Model usaha yang tadinya bertumpu pada kegiatan usaha face to face tentunya harus bisa beradaptasi dengan cepat jika tidak ingin tergerus pandemi. Salah satu mode adaptasi tersebut adalah dengan mendigitalisasi usaha kita.

    Saya termasuk beruntung karena bisa hidup begitu dekat dengan teknologi--tapi tidak semua orang punya privilege seperti saya. Tidak semua Ibu UMKM sudah mendigitalisasi UMKM dan pekerjaan mereka. 

    Ini bisa dimengerti karena memang penggunaan teknologi digital dan Internet di Indonesia masih dalam masa perkembangan. Berbeda dengan negara-negara maju yang sudah terbiasa dengan sistem e-commerce, Indonesia baru belajar mengenal cara berniaga yang satu ini di beberapa tahun terakhir. 

    Sebenarnya nggak semua Ibu UMKM ini nggak paham mengenai digital-digitalan, hanya saja memang kebanyakan ibu baru sebatas memanfaatkan teknologi digital ini untuk bersosmed ria, belanja, dan berhepi-hepi. Disini dibutuhkan kepercayaan diri dan kemauan untuk belajar cara memanfaat teknologi digital ini dan mengubah mindset dari konsumen menjadi produsen.

    Women Will Indonesia



    Dalam webinar Danone yang saya ikuti kali ini saya diajak menengok langkah kolaborasi Danone Indonesia dan Google Indonesia. Hadir sebagai pembicara yaitu:

    1. Destry Anna Sari – Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
    2. Vera Galuh Sugijanto - Vice President General Secretary Danone Indonesia
    3. Dora Songgo – Product Marketing Manager for Brand & Reputation Google Indonesia
    4. Jonathan End - Digital & Growth Consultant

    Salah satu inisiatif dari Google Indonesia yaitu Women Will sudah berpengalaman dalam memberikan bekal kepada para UMKM untuk bisa memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki Google misalnya Google My Business. 

    Sebelum pandemi, Women Will sudah menyelenggarakan kelas di 14 kota di Indonesia. Saat pandemi ini saya lihat Women Will juga seringkali menyelenggarakan kelas online bagi para pengusaha UMKM. Coba acungkan jari, disini siapa yang pernah ikut kelas Women Will? 

    Women Will Indonesia berkolaborasi dengan Danone Indonesia memberikan pelatihan-pelatihan bagi para perempuan pengelola UMKM yang tergabung dalam inisiatif Danone Indonesia seperti Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. Harapannya nantinya para ibu ini dapat mempelajari cara-cara untuk men-digitalisasi UMKM yang mereka kelola. 

    Danone Indonesia sendiri melihat bagaimana selama pandemi ini para Ibu yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aquan Home Service mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya baik dari segi produksi maupun distribusi. Salah satu peran penting Danone Indonesia adalah untuk membantu mengedukasi serta melatih para ibu untuk bisa terus menjalankan usaha mereka karena perempuan adalah pahlawan ekonomi keluarga. 

    Menurut Ibu Dora Songgo, Product Marketing Manager for Brand and Reputation Google Indonesia, para perempuan yang sudah memanfaatkan teknologi untuk usahanya mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan. Kuncinya adalah yakin dan mau belajar. 

    Literasi digital juga menjadi penting bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Mengenal mengenai cara-cara berinteraksi di dunia digital juga menjadi salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh para pelaku UMKM; misalnya saja search engine optimization, cara marketing dan menggunakan e-commerce, dan masih banyak lagi. 


    Saat Ini Eranya Kolaborasi


    Kolaborasi Danone Indonesia dan Women Will Indonesia menjadi salah satu milestone dalam perkembangan UMKM di Indonesia, mengingat banyaknya UMKM yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. 

    But thats not the only collaboration that matters karena di era teknologi digital ini, sangat penting sekali bagi para pelaku UMKM untuk berkolaborasi. Udah nggak jaman lagi persaingan antar usaha--sekarang zamannya saling mendukung untuk sukses bersama-sama. 

    Dengan teknologi, kolaborasi menjadi lebih mudah. Dengan kolaborasi sesama UMKM, bukan tidak mungkin kalau produk yang kita jual mendapatkan pasar yang lebih luas. Ingat beberapa bulan yang lalu sempat ramai ajakan dari sebuah restoran besar untuk makan di restoran lainnya agar bisa membangkitkan iklim usaha yang sedang lesu? Nah brand besar saja tidak ragu untuk saling berkolaborasi, jadi sebagai pelaku UMKM kita harus siap untuk terus berkolaborasi. 

    Bagi teman-teman pelaku usaha UMKM jangan menyerah ya. Di masa-masa pandemi ini memang mungkin akan terasa sangat berat, tapi jangan lupa tugas utama kita sebagai pengusaha adalah berusaha dan mengusahakan. Jika kita pelan-pelan mau belajar, pasti akan ada jalannya. 

    Keep spirit!

    . Senin, 21 Desember 2020 .



    Hari ini saya mau rendezsvous dulu ngomongin jaman masih muda dulu. Eh sekarang saya juga masih muda deng, hohohoho.

    Sebelumnya saya mau tanya, pembaca duckofyork ini ada yang usianya masih remaja nggak sih? Kalau di analytics sih ada... tapi saya nggak yakin ada beneran. Coba yang merasa masih remaja silahkan unjuk jari di kolom komen ya. Yang ngerasa sudah pernah remaja atau punya anak usia remaja juga nggak apa-apa kalau mau unjuk komen -- kita anaknya nggak age-ist kok.

    Jaman saya remaja dulu (trust me, nggak dulu-dulu banget juga sih) saya sempat punya body issues dan ngoyo untuk diet nggak jelas. Iya gengs iya, saya juga pernah remaja, tolong diingat ya. 

    Jadi kemarin itu saya ikut webinar launching Generasi Sehat Indonesia alias GESID. Webinar ini menjelaskan mengenai pentingnya edukasi gizi dan kesehatan bagi remaja. Ya secara remaja kan adalah generasi penerus bangsa ya... jadi penting banget bagi remaja untuk memiliki pengetahuan mengenai kesehatan. 

    Pengetahuan Kesehatan Bagi Remaja

    Pengetahuan soal kesehatan bukan berarti hanya soal olahraga dan makanan sehat lho! Pengetahuan soal gaya hidup dan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi kesehatan juga penting buat remaja. Misalnya aja soal diet yang baik, pergaulan yang bertanggung jawab, dan lain-lain.

    Hal-hal yang kecil (tapi penting!) seperti isi piringku, mengatasi peer pressure juga menjadi key factor dalam pengetahuan kesehatan bagi remaja. 

    Zaman dulu, pengetahuan seperti ini hanya bisa saya dapatkan melalui pelajaran Bimbingan dan Konseling--hanya saja jujur nih guru saya dulu bukan tipe guru BK yang bisa merangkul murid dan sepertinya sih lebih seneng nyetrap dan nge-judge murid. Jadi yaudah deh, mostly pengetahuan kesehatan reproduksi, nutrisi dan gaya hidup yang sehat saya dapatkan dari Internet. 

    I thank God jaman saya remaja internet masih merupakan safe haven bagi remaja-remaja outcast seperti saya. Tapi sekarang zaman berkembang dan di Internet sekalipun banyak info yang salah dan lingkungan yang toxic. Jadi, anak-anak jaman sekarang hidupnya lebih berat karena mereka bener-bener harus bisa mencari sumber informasi yang benar dan tepat.

    Nah Danone Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor meluncurkan modul Panduan Generasi Sehat Indonesia (GESID) yang dibagikan kepada sekolah-sekolah. Panduan ini lengkap banget dan menjelaskan soal masalah-masalah remaja saat ini mulai dari permasalahan gizi sampai dengan pendidikan karakter. 

    Generasi Sehat Indonesia


    Salah satu tujuan GESID ini adalah memutus mata rantai stunting di Indonesia. Lho kenapa memutus mata rantai stunting malah dimulai dari remaja? 

    Karena remaja adalah calon orangtua gaes. Bahkan terkadang ada orangtua dengan usia yang masih remaja. Apabila remaja tidak tahu bagaimana mempersiapkan kesehatan tubuhnya sendiri, bisa jadi malah mereka nantinya akan melakukan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan mereka kedepannya. 

    Banyak lho remaja yang tidak memiliki bekal pengetahuan reproduksi yang mumpuni. Hal ini bisa menyebabkan tingginya penyebaran Infeksi Menular Seksual di kalangan para remaja dan juga membuat angka kehamilan di usia remaja meningkat. Padahal tubuh di usia remaja belum kuat untuk meng-handle kehamilan lho! kehamilan di usia remaja juga menjadi hal yang sangat beresiko baik bagi Ibu dan Anak. 

    Masalah lain yang timbul juga banyak, misalnya malnutrisi pada remaja yang bisa menyebabkan anemia dan kelahiran bayi yang stunting, dan lain-lain lagi. 

    Malnutrisi Ketika Remaja




    Salah satu pembahasan dalam webinar ini yang cukup menarik bagi saya adalah soal Malnutrisi pada remaja. Jujur saya sama sekali nggak pernah kepikiran bahwa remaja juga bisa mengalami malnutrisi

    Malnutrisi sendiri didefinisikan sebagai kondisi gizi yang tidak tepat dimana asupan zat gizi tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dan menyebabkan kekurangan atau kelebihan gizi. 

    Jadi malnutrisi bukan cuma kekurangan gizi ya, kelebihan gizi seperti saya juga bisa dianggap sebagai Malnutrisi.

    Waktu saya remaja (sampai sekarang sih sebenernya) saya punya masalah dengan body image. Karena saya termasuk late bloomer, badan saya sewaktu remaja lebih mirip laki-laki ketimbang perempuan. Diimbangi dengan main drum dan gitar, akhirnya lengan saya juga jadi lebih berotot seperti laki-laki.

    Jujur ini bikin nggak pede banget karena pada saat itu belum ada istilah body shaming jadi denger panggilan "tepos" gitu udah biasa banget. Pada saat saya remaja juga entah kenapa tubuh kurus itu lebih desired, jadi saya berusaha banget untuk menurunkan berat badan. 

    Sekolah saya sendiri punya dua kali jam olahraga dalam seminggu. Satu kali untuk pelajaran olahraga sekitar 1,5 jam sedangkan satu kali lagi untuk lari pagi setiap hari jum'at sekitar lima kilometer. Harusnya dikombinasikan dengan pola makan sehat, badan saya harusnya sudah cukup ideal--but i want more, jadi saya mulai skip makan dan melakukan diet ekstrim

    Saya nggak tahu pada saat itu saya punya masalah body image. 

    Body Image Pada Remaja

    Body image adalah persepsi diri terhadap bentuk tubuh dan ini dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Dulu rasanya mendengarkan orangtua itu 'nggak asyik' dan akhirnya saya pun juga lebih banyak mendengarkan pendapat teman sebaya saya. 

    Obsesi untuk mencapai body image yang ideal ini kalau dibiarkan bisa saja berkembang menjadi gangguan pola makan (eating disorder) seperti Bulimia dan Anoreksia--bahkan bisa berujung pada body dysmorphic disorder. 

    Kedua gangguan pola makan ini kalau dibiarkan bisa membuat remaja kekurangan Nutrisi sehingga membuat para remaja kekurangan gizi dan beresiko menimbulkan penyakit yang dalam jangka panjang mempengaruhi kesehatan misalnya saja Anemia pada remaja perempuan.

    Anemia Pada Remaja Perempuan




    Anemia dikenal oleh orang-orang awam sebagai kurang darah. Sebenernya bukan literally kurang darah sih, tapi anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) didalam darah kurang dari normal. Padahal hemoglobin adalah komponen dalam sel darah merah yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengantarkannya ke seluruh tubuh kita.

    Nah apa dampaknya jika kadar hemoglobin kita dibawah normal? Kita jadi kurang konsentrasi dan badan terasa kurang bugar. Ini beda ya dengan tekanan darah rendah! Kalau tekanan darah rendah itu kurangnya kemampuan otot jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. 

    Apa Penyebab Anemia?

    Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi ini bisa terjadi karena kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencapai kebutuhan, padahal di masa pertumbuhan dan remaja kebutuhan zat besi dalam tubuh meningkat.

    Anemia juga bisa timbul jika kita kehilangan darah atau terjadi perdarahan. Ini bukan hanya terjadi saat remaja putri mulai menstruasi lho ya, tapi bisa juga karena penyakit lain seperti Malaria dan Kecacingan. 

    Lho Terus Apa Hubungannya?

    Saat remaja putri yang menderita anemia, dia juga berisiko menderita anemia nantinya saat hamil karena kebutuhan zat besi meningkat tiga kali lipat untuk membentuk plasenta dan pertumbuhan janin. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan. Selain itu, resiko kematian ibu dan bayi juga meningkat. Bayi yang dilahirkan juga beresiko stunting dan mengalami gangguan tumbuh kembang. 

    See, ini yang saya bilang soal masalah memutus mata rantai stunting

    Porsi Makanan Yang Tepat

    Sebelumnya saya pernah membahas soal isi piringku. Isi piringku adalah panduan porsi makanan yang tepat. Untuk remaja juga sebenarnya sama. Dalam sehari, remaja membutuhkan porsi makan antara 2200 kkal sampai dengan 2600 kkal tergantung dengan aktivitasnya. 

    Nah seringnya porsi makan yang tepat ini malah tidak terpenuhi karena remajanya... diet.

    Ngga apa-apa diet selama asupan nutrisi terpenuhi, permasalahannya seringkali karena terpengaruh iklan, teman dan pergaulan akhirnya diet yang dilakukan malah diet ekstrim yang tidak sehat. Apalagi sampai mengonsumsi obat-obatan yang sebenarnya berbahaya!

    Makanya selain membutuhkan edukasi seputar gizi dan nutrisi, penting juga untuk punya pendidikan karakter yang tepat supaya ((kita)) nggak gampang terpengaruh sama teman--karena jujur aja nggak semua omongan teman itu perlu didenger. 

    Apalagi soal body image remaja. Nggak perlu lah dengerin temen, cukup hitung BMI sendiri dengan BMI Calculator untuk tahu apakah badan kita ideal atau tidak. 



    Dari sini bisa kita lihat kan kalau penting banget untuk menjaga agar remaja punya pengetahuan mengenai kesehatan yang baik dan tepat? 

    Dengan banyaknya misinformasi mengenai diet dan kesehatan di luar sana, jangan sampai para generasi penerus bangsa ini malah mendapatkan info yang salah dan berdampak dengan kesehatan mereka kedepannya. Meski belum banyak edukasi body image remaja, tapi alangkah baiknya kalau kita mengikuti jejak GESID ini dan mulai menyebarkan informasi penting mengenai body image  yang sesungguhnya bagi para generasi penerus bangsa ini. 

    Yuk mulai sekarang kita ingatkan orang-orang disekeliling kita--terutama yang masih remaja--untuk memulai gaya hidup sehat dari sekarang!
    . Minggu, 06 Desember 2020 .

    dayamaya bakti

    Apa sih yang kalian pikirkan saat mendengar soal startup? Mungkin sebagian dari kalian bakal berpikir soal drama korea atau soal perusahaan rintisan yang bermunculan sejak beberapa tahun belakangan. 

    Nah tahukah kalian kalau start-up juga bisa berperan serta dalam pembangunan masyarakat?

    Apa sih Start-up?

    Start up itu sebenarnya adalah istilah untuk perusahaan rintisan yang berjalan dibawah lima tahun, namun sekarang istilah start up agak bergeser menjadi perusahaan rintisan yang bergerak di bidang inovasi dan teknologi. 

    Kayaknya sekarang banyak juga perusahaan teknologi yang besar dan tetap disebut start-up sih. Ya contohnya kayak para start-up unicorn yang ramai disebut-sebut di media. 

    Meski sebenarnya banyak start-up yang bergerak di bidang teknologi identik dengan kegiatan bakar-bakar uang dan tebar promo, tapi banyak juga lho start up yang bekerjasama dengan pemerintah untuk membantu mensejahterakan masyarakat. Contohnya start-up yang tergabung dalam program DAYAMAYA dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

    Program Dayamaya

    Program Dayamaya adalah program yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatka. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi di daerah 3T. 

    Apa sih daerah 3T itu? Daerah 3T adalah daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Biasanya konotasi yang melekat dengan daerah 3T adalah daerah miskin yang lokasinya remote dan belum tersentuh oleh teknologi--padahal nggak selalu lho!

    Saat ini, dengan program Dayamaya, harapannya start-up, komunitas dan UMKM yang terlibat dalam program ini dapat saling bekerjasama untuk mempercepat kemajuan di daerah 3T. 

    Seperti Apa Sih Peran Start-Up dalam Program Dayamaya?

    Ada delapan belas inisiatif yang saat ini telah berkesempatan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat sesuai bidangnya masing-masing.

    Sebagai contoh, salah satu inisiatif start-up yaitu Atourin adalah platform jasa pariwisata online yang memiliki fitur-fitur seperti travel planning, mencari acara seputar pariwisata, mencari guide sampai dengan virtual tour.

    atourin dayamaya bakti kominfo

    Yang dilakukan oleh Atourin di Dayamaya adalah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Pulau Natuna pada tahun 2019. Para pemandu wisata ini sudah memiliki lisensi, lebih berani melakukan self-branding dan juga mulai belajar memanfaatkan media sosial untuk promosi. 

    Nah, sekarang kan pandemi… gimana ya nasibnya para tour guide ini? Jangan khawatir karena selama pandemi ini Atourin menyediakan program pelatihan cara membuat virtual tour secara daring bagi pemandu wisata se-Indonesia.

    Harapannya sih para pemandu wisata dapat memanfaakan internet untuk menyediakan layanan virtual tour,  baik kepada wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. 

    Selain Atourin, ada juga Cakap, yaitu platform online pembelajaran bahasa asing. Tentunya kita tahu dong kalau di era sekarang ini bahasa asing itu penting banget dalam kehidupan?

    Pada tahun 2019, Cakap telah menyelenggarakan digital assesment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Program ini diikuti oleh peserta dengan tingkat pendidikan setara pelajar SMA sebanyak 250 orang. 

    Pssst… meskipun dilakukan secara online, assesment ini nggak main-main karena mereka menggunakan standarisasi the Comon European Framework of Reference for Languages atau singkatan gaulnya CEFR. Pengajarnya juga merupakan guru Bahasa Inggris Asing atau ESL Teacher.

    Di masa pandemi ini, kelas online untuk para pelaku industri pariwisata ini dibuka secara gratis di website resmi Cakap. Sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang mendaftar yaitu Kalimanta Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Bangka Belitung. 

    Lain lagi dengan Jahitin Academy. Dari namanya saja sudah ketebak ya kalau ini merupakan startup yang bergerak di bidang jahit menjahit. 


    Melalui Dayamaya, Jahitin Academy memberdayakan para penjahit untuk memanfaatkan limbah kain tenun di daerah Provinsi NTT khususnya di daerah Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. 

    Limbah kain tenun ini nantinya dijadikan cushion pillow dan item-item lainnya yang memiliki nilai jual. Nggak hanya soal mengolah  kain tenun menjadi bahan yang bernilai tinggi, para penjahit ini pun diajarkan cara mengakses pasar. 

    Sekarang para penjahit ini sudah punya akses langsung yang berhubungan dengan dinas perdagangan. Keren banget ya?

    Saat ini di masa pandemi, Jahitin kembali memberikan pelatihan kepada para penjahit untuk membuat masker sesuai dengan standar kesehatan yang difasilitasi oleh BAKTI dan Kementerian Desa dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal.

    Hasilnya para penjahit ini berhasil mendapatkan orderan membuat 5000 pcs masker lho!

    Membangun Daerah 3T adalah PR Kita Bersama!

    Kita harus ingat bahwa daerah 3T juga merupakan wilayah Indonesia. Orang-orang yang tinggal disana adalah saudara kita yang harus kita rangkul dan kita ajak maju bersama. 

    Jadi PR membangun daerah 3T ini bukan hanya tugas pemerintah semata, tapi juga tugas kita semua. Pemerintah bertanggung jawab untuk merangkul pihak-pihak yang bisa berperan membawa perubahan dan kemajuan di daerah 3T. 

    Jadi teknologi harus bisa menyatukan kita semua. Yuk mari kita dukung inisiatif inisiatif seperti ini di lingkungan kita!

    Penasaran dengan dayamaya? Klik disini untuk tahu lebih banyak inisiatif dari dayamaya!

    . Jumat, 04 Desember 2020 .

     


    Sudah bertahun-tahun saya memutuskan untuk membeli mobil pribadi untuk bekerja. Selain karena kenyamanan, saya juga jadi bisa membawa banyak barang didalam perjalanan—sesuatu yang agak sulit dilakukan ketika saya menggunakan kendaraan umum.

    Memilih mobil untuk pertama kalinya memang menjadi pengalaman yang bikin deg-degan sekaligus happy. Saya sendiri memang punya banyak pertimbangan sebelum memilih untuk membeli mobil—selain dari segi harga tentu saja.

    Apa saja sih pertimbangan tersebut? Yuk simak tips memilih mobil dibawah ini:

    Menentukan Kebutuhan Sebelum Membeli Mobil


    Seringkali para sister-sisterku yang budiwoman membeli mobil dengan pertimbangan “mobil kecil” atau “murah meriah” atau “warnanya lucu” bahkan “kata suami/ayah/sodara mobil ini aja lebih bagus”

    Padahal ada bagusnya kalau kita tahu terlebih dahulu kenapa kita ingin membeli mobil. Misal, kebutuhan mobil saat kita harus sering bepergian di jalanan yang rentan macet tentu akan berbeda dengan saya yang butuh mobil all terrain untuk meninjau proyek misalnya.

    Lalu tentukan juga, selain kamu siapakah yang akan menggunakan mobil tersebut—meski hanya sebagai penumpang lho ya.

    Misalnya, kamu harus antar jemput si kecil sebelum pergi ke kantor, ya pilihlah mobil dengan setir dan suspensi yang nyaman serta kids friendly sehingga anak pun merasa nyaman.

    Atau misalnya kamu seringkali ditebengi atasan maupun kolega dan klien dalam perjalanan, ya pilihlah mobil yang representatif dan nyaman.

    Jika Sudah Tahu Kebutuhan, Maka Tentukan Budget

    Kebanyakan orang menentukan budget terlebih dahulu, baru menentukan kebutuhan. Ini sebenarnya menurut saya kurang tepat. 

    Seringkali kita berusaha adjusting kebutuhan kita kepada budget, padahal—sekali lagi, menurut saya—yang lebih tepat adalah menentukan kebutuhan lalu menentukan budget. Kalau kita menentukan budget seringkali kita nggak melihat beberapa hal yang krusial misal: kapasitas mesin, kapasitas penumpang / load bawaan didalam mobil, dan lain sebagainya.

    Misalnya saya sudah tahu bahwa saya harus seringkali berpergian ke wilayah yang remote dengan menggunakan mobil—maka sangat nggak bijak jika saya memaksakan diri untuk membeli mobil dengan bahan bakar bensin. Solusinya adalah saya harus mencari mobil diesel yang lebih irit misalnya. Kalau saya hanya mempertimbangkan budget, mungkin saya tidak akan mencari mobil diesel yang sesuai dengan kebutuhan saya. 

    Contoh lainnya yang saya alami sendiri adalah badan saya yang ((kurang tinggi)). Dengan tinggi badan yang pas-pasan, jika saya memaksakan membeli mobil dengan tinggi setir yang tinggi tentunya saya akan merasa tidak nyaman, padahal jika saya mau menabung sedikit lagi saya bisa saja membeli mobil dengan dashboard dan setir yang lebih nyaman untuk saya. 

    Tidak apa-apa menabung sedikit lebih lama, karena mobil adalah sesuatu yang akan kalian gunakan selama bertahun-tahun. Jangan sampai sesudah membeli, malah kalian tidak nyaman dengan mobilnya dan berujung menggunakan taxi online tiap hari.

    Mobil Untuk Perempuan Nggak Harus Selalu Mungil!


    Kebanyakan orang berpikir bahwa mobil yang ideal bagi ciwi ciwi adalah mobil yang kecil, mungil, imut dan gemas. Padahal nggak selalu begini lho!

    Ingat, mobil adalah sesuatu yang akan kalian pakai selama beberapa tahun kedepan. Pastikan juga mobil ini mengakomodir life-goals kalian kedepannya.

    Misal, kalian ada goals untuk bisa ajakin keluarga road trip mudik tiap tahun– ya mungkin inilah saatnya kalian invest di mobil MVP seperti Toyota All New Voxy yang feelnya seperti Alphard dengan size yang lebih compact. 

    Atau kalo kalian ada goals untuk bisa explore dan travelling kemana-mana menggunakan mobil tapi tetap ingin nampak classy saat pergi ke acara resmi kalian bisa memilih mobil seperti Corolla Cross atau Toyota Rush. 

    Jadi, perempuan juga boleh kok pakai mobil yang powerful. Saya aja kadang nyetir hi-ace hehehe.

    Mobil Second atau Baru?

    Well, truth to be told, buat saya mobil mau second ataupun  baru yang penting kondisinya bagus baik dari segi interior maupun mesin. Yang lebih penting adalah support bengkel resmi di seluruh penjuru Indonesia kalau-kalau terjadi sesuatu dengan mobilmu. 

    Mobil second masa kini nggak selalu berarti butut ya, karena kalau kalian ke dealer resmi seperti Auto 2000, sekarang sudah ada mobil bekas tersertifikasi, yaitu mobil bekas dalam kondisi baik yang sudah dicek luar dalam oleh Auto 2000.



    Belanja mobil di dealer resmi seperti Auto 2000 ini memang nyaman banget, selain pelayanannya juara, kalian juga bisa one stop shopping sekaligus service rutin di bengkelnya Auto 2000. Cabangnya juga banyak, ada 126++ cabang Auto 2000, 135++ bengkel resmi dan 400++ layanan Toyota Home Service alias kamu bisa panggil mekanik bengkel Toyota ke rumah. 
     
    Ada juga app auto2000 mobile dimana kamu bisa tracking service, memesan Toyota Home Service sampai dengan simulasi leasing! 

    Jadi, perjalanan jauh maupun dekat terasa lebih aman dan nyaman ya kan?

    (sumber: auto 2000)


    . Rabu, 02 Desember 2020 .

    Review Scarlett Brightening


    Selama 3 minggu belakangan ini, saya menggunakan rangkaian produk Body Care dari Scarlett yaitu Scarlett Brightening Shower Scrub, Scarlett Brightening Body Lotion dan Scarlett Body Scrub. Tentunya kalian nggak asing lagi dong sama brand Scarlett yang lagi nge-hits banget di media sosial ini?