• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.

    UMKM Digital dan Pemberdayaan Perempuan Dimasa Pandemi

    Salah satu hal yang paling bikin kita kangen dari kantor dan sekolah selama pandemi tentunya adalah kantin. Saya sering banget kepikiran bagaimana nasib para ibu kantin yang selama ini menjadi teman ngaso dan makan siang kita semua sebelum pandemi.

    Ya, karena pandemi, banyak sekali UMKM yang megap-megap dan sulit bertahan. Salah satunya adalah para ibu kantin, warung makan anak sekolah dan masih banyak lagi UMKM yang berada dalam kondisi hidup segan mati tak mau. 

    Kebanyakan dari para penggerak UMKM ini adalah perempuan. Kemarin waktu saya mendengarkan webinar hasil kolaborasi dari Danone Indonesia dan Women Will Google Indonesia mengenai UMKM digital, saya baru tahu kalau sekitar 60% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. 

    Ini berarti ada banyak Ibu kantin, Ibu Warung, Ibu Pedagang, Ibu Pengusaha, dan Ibu-ibu lainnya yang menggantungkan hidupnya pada UMKM yang mereka kelola. 

    Dan seperti yang kalian tahu, 1 orang dari 60% pelaku UMKM di Indonesia itu adalah saya sendiri.

    Baca Juga: tips survival sebagai freelancer

    Digitalisasi UMKM




    Jujur pandemi seperti ini adalah salah satu situasi yang bikin para pelaku UMKM--tidak terkecuali saya--ketar-ketir setengah mati. Model usaha yang tadinya bertumpu pada kegiatan usaha face to face tentunya harus bisa beradaptasi dengan cepat jika tidak ingin tergerus pandemi. Salah satu mode adaptasi tersebut adalah dengan mendigitalisasi usaha kita.

    Saya termasuk beruntung karena bisa hidup begitu dekat dengan teknologi--tapi tidak semua orang punya privilege seperti saya. Tidak semua Ibu UMKM sudah mendigitalisasi UMKM dan pekerjaan mereka. 

    Ini bisa dimengerti karena memang penggunaan teknologi digital dan Internet di Indonesia masih dalam masa perkembangan. Berbeda dengan negara-negara maju yang sudah terbiasa dengan sistem e-commerce, Indonesia baru belajar mengenal cara berniaga yang satu ini di beberapa tahun terakhir. 

    Sebenarnya nggak semua Ibu UMKM ini nggak paham mengenai digital-digitalan, hanya saja memang kebanyakan ibu baru sebatas memanfaatkan teknologi digital ini untuk bersosmed ria, belanja, dan berhepi-hepi. Disini dibutuhkan kepercayaan diri dan kemauan untuk belajar cara memanfaat teknologi digital ini dan mengubah mindset dari konsumen menjadi produsen.

    Women Will Indonesia



    Dalam webinar Danone yang saya ikuti kali ini saya diajak menengok langkah kolaborasi Danone Indonesia dan Google Indonesia. Hadir sebagai pembicara yaitu:

    1. Destry Anna Sari – Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
    2. Vera Galuh Sugijanto - Vice President General Secretary Danone Indonesia
    3. Dora Songgo – Product Marketing Manager for Brand & Reputation Google Indonesia
    4. Jonathan End - Digital & Growth Consultant

    Salah satu inisiatif dari Google Indonesia yaitu Women Will sudah berpengalaman dalam memberikan bekal kepada para UMKM untuk bisa memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki Google misalnya Google My Business. 

    Sebelum pandemi, Women Will sudah menyelenggarakan kelas di 14 kota di Indonesia. Saat pandemi ini saya lihat Women Will juga seringkali menyelenggarakan kelas online bagi para pengusaha UMKM. Coba acungkan jari, disini siapa yang pernah ikut kelas Women Will? 

    Women Will Indonesia berkolaborasi dengan Danone Indonesia memberikan pelatihan-pelatihan bagi para perempuan pengelola UMKM yang tergabung dalam inisiatif Danone Indonesia seperti Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. Harapannya nantinya para ibu ini dapat mempelajari cara-cara untuk men-digitalisasi UMKM yang mereka kelola. 

    Danone Indonesia sendiri melihat bagaimana selama pandemi ini para Ibu yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aquan Home Service mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya baik dari segi produksi maupun distribusi. Salah satu peran penting Danone Indonesia adalah untuk membantu mengedukasi serta melatih para ibu untuk bisa terus menjalankan usaha mereka karena perempuan adalah pahlawan ekonomi keluarga. 

    Menurut Ibu Dora Songgo, Product Marketing Manager for Brand and Reputation Google Indonesia, para perempuan yang sudah memanfaatkan teknologi untuk usahanya mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan. Kuncinya adalah yakin dan mau belajar. 

    Literasi digital juga menjadi penting bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Mengenal mengenai cara-cara berinteraksi di dunia digital juga menjadi salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh para pelaku UMKM; misalnya saja search engine optimization, cara marketing dan menggunakan e-commerce, dan masih banyak lagi. 


    Saat Ini Eranya Kolaborasi


    Kolaborasi Danone Indonesia dan Women Will Indonesia menjadi salah satu milestone dalam perkembangan UMKM di Indonesia, mengingat banyaknya UMKM yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. 

    But thats not the only collaboration that matters karena di era teknologi digital ini, sangat penting sekali bagi para pelaku UMKM untuk berkolaborasi. Udah nggak jaman lagi persaingan antar usaha--sekarang zamannya saling mendukung untuk sukses bersama-sama. 

    Dengan teknologi, kolaborasi menjadi lebih mudah. Dengan kolaborasi sesama UMKM, bukan tidak mungkin kalau produk yang kita jual mendapatkan pasar yang lebih luas. Ingat beberapa bulan yang lalu sempat ramai ajakan dari sebuah restoran besar untuk makan di restoran lainnya agar bisa membangkitkan iklim usaha yang sedang lesu? Nah brand besar saja tidak ragu untuk saling berkolaborasi, jadi sebagai pelaku UMKM kita harus siap untuk terus berkolaborasi. 

    Bagi teman-teman pelaku usaha UMKM jangan menyerah ya. Di masa-masa pandemi ini memang mungkin akan terasa sangat berat, tapi jangan lupa tugas utama kita sebagai pengusaha adalah berusaha dan mengusahakan. Jika kita pelan-pelan mau belajar, pasti akan ada jalannya. 

    Keep spirit!

    Salah satu hal yang paling bikin kita kangen dari kantor dan sekolah selama pandemi tentunya adalah kantin. Saya sering banget kepikiran bagaimana nasib para ibu kantin yang selama ini menjadi teman ngaso dan makan siang kita semua sebelum pandemi.

    Ya, karena pandemi, banyak sekali UMKM yang megap-megap dan sulit bertahan. Salah satunya adalah para ibu kantin, warung makan anak sekolah dan masih banyak lagi UMKM yang berada dalam kondisi hidup segan mati tak mau. 

    Kebanyakan dari para penggerak UMKM ini adalah perempuan. Kemarin waktu saya mendengarkan webinar hasil kolaborasi dari Danone Indonesia dan Women Will Google Indonesia mengenai UMKM digital, saya baru tahu kalau sekitar 60% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. 

    Ini berarti ada banyak Ibu kantin, Ibu Warung, Ibu Pedagang, Ibu Pengusaha, dan Ibu-ibu lainnya yang menggantungkan hidupnya pada UMKM yang mereka kelola. 

    Dan seperti yang kalian tahu, 1 orang dari 60% pelaku UMKM di Indonesia itu adalah saya sendiri.

    Baca Juga: tips survival sebagai freelancer

    Digitalisasi UMKM




    Jujur pandemi seperti ini adalah salah satu situasi yang bikin para pelaku UMKM--tidak terkecuali saya--ketar-ketir setengah mati. Model usaha yang tadinya bertumpu pada kegiatan usaha face to face tentunya harus bisa beradaptasi dengan cepat jika tidak ingin tergerus pandemi. Salah satu mode adaptasi tersebut adalah dengan mendigitalisasi usaha kita.

    Saya termasuk beruntung karena bisa hidup begitu dekat dengan teknologi--tapi tidak semua orang punya privilege seperti saya. Tidak semua Ibu UMKM sudah mendigitalisasi UMKM dan pekerjaan mereka. 

    Ini bisa dimengerti karena memang penggunaan teknologi digital dan Internet di Indonesia masih dalam masa perkembangan. Berbeda dengan negara-negara maju yang sudah terbiasa dengan sistem e-commerce, Indonesia baru belajar mengenal cara berniaga yang satu ini di beberapa tahun terakhir. 

    Sebenarnya nggak semua Ibu UMKM ini nggak paham mengenai digital-digitalan, hanya saja memang kebanyakan ibu baru sebatas memanfaatkan teknologi digital ini untuk bersosmed ria, belanja, dan berhepi-hepi. Disini dibutuhkan kepercayaan diri dan kemauan untuk belajar cara memanfaat teknologi digital ini dan mengubah mindset dari konsumen menjadi produsen.

    Women Will Indonesia



    Dalam webinar Danone yang saya ikuti kali ini saya diajak menengok langkah kolaborasi Danone Indonesia dan Google Indonesia. Hadir sebagai pembicara yaitu:

    1. Destry Anna Sari – Asisten Deputi Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
    2. Vera Galuh Sugijanto - Vice President General Secretary Danone Indonesia
    3. Dora Songgo – Product Marketing Manager for Brand & Reputation Google Indonesia
    4. Jonathan End - Digital & Growth Consultant

    Salah satu inisiatif dari Google Indonesia yaitu Women Will sudah berpengalaman dalam memberikan bekal kepada para UMKM untuk bisa memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki Google misalnya Google My Business. 

    Sebelum pandemi, Women Will sudah menyelenggarakan kelas di 14 kota di Indonesia. Saat pandemi ini saya lihat Women Will juga seringkali menyelenggarakan kelas online bagi para pengusaha UMKM. Coba acungkan jari, disini siapa yang pernah ikut kelas Women Will? 

    Women Will Indonesia berkolaborasi dengan Danone Indonesia memberikan pelatihan-pelatihan bagi para perempuan pengelola UMKM yang tergabung dalam inisiatif Danone Indonesia seperti Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. Harapannya nantinya para ibu ini dapat mempelajari cara-cara untuk men-digitalisasi UMKM yang mereka kelola. 

    Danone Indonesia sendiri melihat bagaimana selama pandemi ini para Ibu yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aquan Home Service mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya baik dari segi produksi maupun distribusi. Salah satu peran penting Danone Indonesia adalah untuk membantu mengedukasi serta melatih para ibu untuk bisa terus menjalankan usaha mereka karena perempuan adalah pahlawan ekonomi keluarga. 

    Menurut Ibu Dora Songgo, Product Marketing Manager for Brand and Reputation Google Indonesia, para perempuan yang sudah memanfaatkan teknologi untuk usahanya mendapatkan peningkatan yang cukup signifikan. Kuncinya adalah yakin dan mau belajar. 

    Literasi digital juga menjadi penting bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Mengenal mengenai cara-cara berinteraksi di dunia digital juga menjadi salah satu hal penting yang harus dipelajari oleh para pelaku UMKM; misalnya saja search engine optimization, cara marketing dan menggunakan e-commerce, dan masih banyak lagi. 


    Saat Ini Eranya Kolaborasi


    Kolaborasi Danone Indonesia dan Women Will Indonesia menjadi salah satu milestone dalam perkembangan UMKM di Indonesia, mengingat banyaknya UMKM yang tergabung dalam Warung Anak Sehat dan Aqua Home Service. 

    But thats not the only collaboration that matters karena di era teknologi digital ini, sangat penting sekali bagi para pelaku UMKM untuk berkolaborasi. Udah nggak jaman lagi persaingan antar usaha--sekarang zamannya saling mendukung untuk sukses bersama-sama. 

    Dengan teknologi, kolaborasi menjadi lebih mudah. Dengan kolaborasi sesama UMKM, bukan tidak mungkin kalau produk yang kita jual mendapatkan pasar yang lebih luas. Ingat beberapa bulan yang lalu sempat ramai ajakan dari sebuah restoran besar untuk makan di restoran lainnya agar bisa membangkitkan iklim usaha yang sedang lesu? Nah brand besar saja tidak ragu untuk saling berkolaborasi, jadi sebagai pelaku UMKM kita harus siap untuk terus berkolaborasi. 

    Bagi teman-teman pelaku usaha UMKM jangan menyerah ya. Di masa-masa pandemi ini memang mungkin akan terasa sangat berat, tapi jangan lupa tugas utama kita sebagai pengusaha adalah berusaha dan mengusahakan. Jika kita pelan-pelan mau belajar, pasti akan ada jalannya. 

    Keep spirit!

    . Rabu, 23 Desember 2020 .

    Tidak ada komentar

    Posting Komentar

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69