• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.

    A How To Series: Planning Honeymoon Minim Berantem!


    Hai pembacaku yang budiman dan budiwoman! Kembali lagi bersama blog terkece terkeren terkampret termehek-mehek... bentar, ini bukan intro saya kayanya. Oke skip. 

    To the point aja (karena saya anaknya nggak bisa basa-basi gitu deh) banyak diantara kalian yang tanya-tanya ke saya via instagram story bagaimana caranya me-manage konflik rumah tangga, tapi saya nggak berani nulis karena (konflik) rumah tangga saya belom sehuwow itu. Tapi saya bisa deh, sharing dikit soal mengurangi berantem saat merencanakan honeymoon :))

    Seperti yang kalian bisa baca dari postingan-postingan saya yang bertagar travel, saya tiap 3 bulan sekali pergi honeymoon trip bersama pak suami karena kami anaknya buang-buang duit banget karena kan kami kerjanya 6 hari dalam seminggu, dia 8 jam tiap harinya dan saya 12 jam. Kami jarang banget ketemu dan quality time, sehingga ya emang harus cari waktu kosong untuk bisa berduaan yang bener-bener berdua gitu. 

    ("makanya kalo libur jangan main PUBG seharian!" - Pak Suami)

    Jadi boleh lah ya saya berbagi sedikit soal perencanaan honeymoon trip dan memanage konflik-konflik yang timbul saat pergi bulan madu--secara kita udah veteran banget soal ngerencanain trip berdua wakakaka *insert emote ngakak sampe nangis disini* 

    Lha, emangnya kalo perginya tiga bulan sekali diitungnya masih honeymoon? OH IYA DONG! 

    Honeymoon itu gak cuma buat yang baru nikah aja! Karena penting sekali buat pasangan (terutama yang sudah mulai-mulai mati rasa nih ya) buat refreshing dan sekali-kali keluar dari kejenuhan ngeliat kasur yang sama dan tembok yang sama tiap pagi. Makanya ada istilah honeymoon kedua, ketiga, kelima, kesepuluh...dan seterusnya, gitu lho!

    Dan berhubung saya orangnya bosenan banget, jadi emang trip trip lucu berdua gitu membantu mengembalikan kemesraan yang kadang punah ditelan "lo-kenapa-sih-naro-sempak-sembarangan-terus" (iya rumah tangga saya kadang sereceh itu)



    Sialnya kadang honeymoon itu malah jadi sumber segala macam petaka yang terjadi dalam biduk-biduk rumah tangga :"( ayo ngaku, disini siapa yang kalo ngerencanain jalan-jalan sama pasangan malah jadi berantem dan heboh sendiri? *slowly raising my own hand*

    Saya juga awalnya gitu kok. Awal-awal nih ya, nentuin mo nginep dimana aja bisa berantem panjaaaaang banget. Kenapa begitu? karena ada aja cerita misal Pak Suami ngotot harus nginep di hotel yang horror-tapi-ada-bath-tubnya biar bisa berendam kalo capek (emang susah punya laki yang jaman kecilnya kalo mandi kudu berendem di kali lol) atau saya yang ngotot hotel harus deket sama pusat kota biar gampang naik transportasi umum karena irit bensin coyyy!



    Ya berantem-berantem nggak penting yang sebenernya bisa dihindari kalo dari awal kita tahu kunci-kunci kehidupan yaitu:

    Satu: Sebelum Merencanakan, Rencanakanlah dulu Untuk Merencanakan

    Jadi gini ya buibu, pakbapak sekalian di luar sana

    Seringkali ide-ide "ayo kita honeymoon!" itu keluarnya secara impulsif misalnya pas lagi browsing instagram (ngaku deh!), atau pas lagi baca majalah, atau pas lagi boker terus mendadak aja ide (ini adalah saya banget)

    Iya bayangin aja kitanya lagi di WC terus ngewhatsapp "SAYANG AYO KITA BESOK KE JEPANG!" gitu. Dasar gemini. Suaminya iya-iya aja lagi *dikeplak financial advisor karena impulsif itu tidak baik bagi keuangan anda*

    Keimpulsifan ini menghasilkan rencana-rencana yang tidak matang dan berpotensi konflik kedepannya. Misalnya tau-tau beli tiket non-refundable eh visanya nggak keluar. Atau pas sampai ditujuan hotel yang diinapi nggak sesuai ekspektasi. Banyaklah kejadian-kejadian kaya gini kalo perjalanan (terutama ke luar negeri) nggak direncanakan dengan baik

    And i know, i know, some of you out there are adventurous bunch yang nggak peduli soal itinerary yang penting nyampe dan have fun dan segala halang rintang yang terjadi di perjalanan tinggal dihadapi begitu saja--tapi sebagai adik dari kakak yang ngotot ga bakal kena malaria selama di papua terus tiba-tiba dikabarin kakaknya sakaratul maut di pondokan kena malaria dan anak dari dua orang impulsif yang pernah nyasar di dubai gara-gara nggak planning rute perjalanan dan bikin heboh sekeluarga....

    PLANNING ITU PENTING BANGET! Planning itu mitigasi resiko alias menghindari kejadian-kejadian tidak menyenangkan yang unnecessary. Emang sih ada perencanaan pun tetep aja yang namanya apes bisa aja tetep terjadi, tapi seenggaknya kan udah adalah gambaran ditempat wisata tujuan bakal ada apa, kemana aja, ngapain aja, kalo ada emergency mesti kontak siapa. Gitu lho!

    Jadi, begitu ada impulse buat pergi honeymoon nih, segeralah rencanakan buat rembugan dulu, misalnya "sayang, tadi aku liat di IG duckofyork dia staycation di magelang hotelnya bagusssss bangetttt, aku mau juga.......nanti pas kamu pulang kerja kalo nggak cape kita obrolin ya!"

    so, instead of langsung bilang "ayo kita kesana, ini gambarnya, ini tempatnya" coba cari waktu yang nyaman buat ngobrolin rencana honeymoon supaya pas ngobrol sama-sama dalam kondisi enak, nggak capek, pikiran clear dan bisa ngomongin semua aspek secara seamless nggak kepotong-potong. Kenapa harus ngga kepotong-potong??? Makanya lanjut baca atuh!


    Dua: Omongin Yang Lengkap! 

    Kalo udah nemu waktu nih, saya sangat menyarankan supaya pembicaraannya ga putus ditengah. Kenapa? karena bakal rentan miskomunikasi. Treat of it as a project meeting. Kalo kalian lagi rapat di kantor pasti harus ngomongin semua-muanya secara lengkap kan? nah sama, disini juga gitu. 

    Itulah kenapa saya bilang "rencanakanlah untuk merencanakan", supaya kalian bisa ngomongin semuanya secara langsung dan terus jadinya poin-poin penting langsung kebahas semua. Dengan membahas poin-poin penting secara lengkap, kalian bisa jadi lebih tahu keinginan pasangan terkait honeymoon kalian. 

    Poin-poin penting ini apa aja sih? biasanya saya membreakdown "rapat" itinerary honeymoon dengan urutan sebagai berikut:

    1. Konsep Honeymoon Yang Diinginkan

    Kalian mau honeymoon yang kaya gimana? Yang cuma di hotel staycation berduaan atau yang exploring the wilderness apa gimana? Tanggal berapa? Disana lagi musim apa? Ngurus visanya ribet apa nggak? Tempatnya halal-friendly nggak?

    Dan pertanyaan yang paling penting.... bisa cuti berapa lama??? hihihi

    Konsep honeymoon nantinya akan menentukan akomodasi, budgeting, dan keseluruhan itinerary. Misalnya, kalian mau staycation yang romantis--pasti akan mencari akomodasi yang mendukung dong... Masa judulnya staycation di resort dengan budget yang maksimal banget eh tapi si kamar resort cuma ditempatin sejam-dua jam pas bobo malem karena keliling-keliling? Kan sayang aja gituh #PelitPangkalKaya

    2. Budget, Budget, Budget!

    this is where things get tricky. Ngomongin duit bersama pasangan memang hal yang susah-susah gampang. Saya selalu memulai pembicaraan dengan nanya Pak Suami, "kamu ada budget berapa untuk liburan?" but that's just me. Saya yakin banyak diantara kalian yang masih pekewuh untuk ngomong seterbuka ini soal uang dengan pasangan kamu and it's okay, because no couple is the same

    Penting banget buat kalian ngomongin budgeting dengan pasangan, karena nantinya ini akan mempengaruhi kelancaran perjalanan kalian. Saya selalu berusaha untuk berbagi budget dengan pasangan, misalnya tiket pesawat saya yang bayar nanti hotel dia yang bayar atau saya yang bayar makan dia yang bayar transportasi. 

    Saran saya, biar lebih enak ngomongin budgetnya, coba sediain pisang goreng atau cemilan lainnya jadi obrolan kesannya santai dan nggak kaya obrolan ekonomis macem "gimana-udah-isi-spt-tahunan-belom?" soalnya dunia emang begitu kadang-kadang #bukanCurhat

    3. Akomodasi

    Begitu udah ngomongin budget, baru deh kita ngomongin akomodasi. Mencari akomodasi yang sesuai budget (terutama kalo budgetnya ngepas) emang susah-susah gampang sih... tapi tetep bisa.

    Pertama sesuaikan akomodasi sama budget dan konsep. Misalnya mau romantic getaway, ya nggak pas aja kalo nginepnya di capsule hotel meskipun yaaaa mesra aja gitu dempet-dempetan berdua. Cari alternatif lainnya masuk sama budget dan konsep liburan, misalnya dengan budget terbatas bisa aja kan cari kamarnya di guest house yang lucu-lucu?

    Kedua, kalo emang semisal stuck, nggak ada salahnya juga beli paket wisata. Saya pernah bahas sedikit mengenai beli paket wisata yang sekaligus hotel + pesawat sehingga bisa hemat sampai dengan 20% perorangnya. 

    Sebenernya paket perjalanan wisata itu memudahkan bagi kalian yang orangnya males ribet dalam mempersiapkan perjalanan lho! soalnya kalian kan tinggal milih jadwal flight yang pas + hotel yang ok terus bayar terus jalan deh. Misalnya kalian pengen ke Jepang, tinggal search paket honeymoon ke Jepang aja, terus bayar dan berangkat deh. Gampang dan gak ribet kan?

    4. Day-To-Day Activities

    Kalo udah tau mau berangkat kapan, naik apa, nginep dimana, barulah kalian bisa planning aktivitas selama di tempat wisata. Kalo saya sih suka banget nyusun moodboard setelah searching tempat-tempat wisata dan kuliner-kuliner favorit di tempat yang saya tuju.

    Oh ya susun juga kemungkinan harus bawa baju apa (misal kalo mild weather ya bawa sweater, gak usah bawa coat, kalo panas ya bawa kaos-kaos yang nyerap keringet) jadi nggak overpacked atau underpacked gitu

    Yang paling penting sih harus memikirkan bahwa kita perginya berdua jadi aktivitas yang harus dilakukan ya paling nggak bisa mengakomodir keinginan kedua belah pihak. 

    Misalnya kita mau ke Jepang nih; suami pengennya beli sneakers sementara kitanya pengen shopping skincare; ya dicari jalan tengahnya--habis beli skincare ya kita nemenin dia beli sneakers. Jadi semua tetep happy dan nggak kapok honeymoon. Inget, tujuan honeymoon itu biar mesra lagi, bukan cuma buat shopping. Jangan sampe gara-gara shopping malah jadi berantem atau ngambek-ngambekan hehehe.


    Tiga; Learn To Compromise (a lot!)

    namanya rencana kan memang isinya 70% wacana, sisa 30%nya Tuhan yang menentukan lol, bisa aja nih kita udah planning mau ngapain aja, kemana aja, ehhh taunya begitu sampe hotel langsung mager (ini Pak Suami banget parah)

    Belajarlah untuk selalu berkompromi, terutama sama pasangan. Misal nih buat yang bapak-bapak, namanya ibu hamil kan ngga mungkin ya jalan jauh-jauh, ya jangan dipaksa kalo misalnya capek--dan kalo emang ngga bisa jangan merengut. Namanya juga orang hamil bok, bawa orang didalam badan gue bawa badan sendiri aja kadang pegel-pegel

    Atau buat yang ibu-ibu nih, semisal suaminya kecapean dan ngga bisa nyetir lagi, pengen istirahat dulu yaudah iyain aja. Nggak apa-apa. Nggak semua yang kita rencanain itu harus 100% jadi sesuai planning, yang penting kitanya bisa enjoy.

    Dalam proses planning juga gitu, learn to compromise. Misalnya saya pengen banget pergi honeymoon cruise tapi pak suami gampang banget mabuk laut, ya sayanya harus ngalah. Namanya juga liburan berdua, ngga mungkin 100% seperti kemauan kita karena kitanya juga harus mengakomodir kepentingan pasangan kita juga. 

    Dan satu lagi, your husband/wife is not a tongsis. Sebisa mungkin kita harus tetep sabar meskipun mereka nggak bisa fotoin foto-foto yang ekstra instagramable; focus on creating memories instead of creating content for your instagram (meskipun betapa indahnya kalo bisa dua duanya sekaligus) karena ini acara honeymoon bukan famtrip buibuk, ingat!

    (untuk yang satu ini saya mengusahakan banget buat gotong gotong tripod kemanapun kami honeymoon just because. Investing in a remote camera equipment is one of the best investment i've ever done for myself)


    Empat: Cari Informasi Sebanyak-banyaknya Soal Tempat Yang Kita Tuju

    Hari gini, tempat wisata di Internet banyak yang menipu *kesel*

    Jadi kemarin papa mama saya baru balik dari honeymoon mereka yang entah keberapa di Semarang. Sebenernya sih nggak honeymoon juga, lebih tepatnya group date bersama temen-temen lama mereka. Masalahnya papa mama itu orangnya kalo berwisata impulsif banget dan sebagai akibatnya mereka kena "tourist trap" di salah satu tempat wisata yang konon instagramable.

    Jadi, mereka kudu bayar 50 ribu (iya mereka sama pelitnya kaya saya, tenang aja) cuma buat pergi ke tempat wisata selfie yang bahkan sebenernya isinya biasa aja, cuma buat foto-foto doang dan ada kolam renangnya. Terus mereka bete sendiri karena katanya di google dan instagram fotonya lucu-lucu.

    That's why menurut saya penting buat kita buat baca-baca review tempat wisata sebelum pergi kesana. Selain meminimalisir rasa kecewa, kita juga bisa nyiapin kalo-kalo ada emergency selama disana. 

    Punten, punteeeen pisan, hari gini banyak kan review yang menipu--jadi baca reviewnya jangan cuma dari satu sumber aja, baca-baca review dari beberapa blog dan web wisata. Yakin deh, kalian nantinya juga bakal ada gambaran disana tempatnya gimana. As for my mom and dad, i just want to say...

    MAKANYA BACA DUCKOFYORK AELAH MA PA. HERAN DEH. 



    Anyway, apakah kalian ada rencana honeymoon juga dalam waktu dekat? Gimana cara kalian planning honeymoon dengan pasangan? Yuk share cerita-cerita kalian di kolom komen!

    Capcusssssss euyyyy!!





    Hai pembacaku yang budiman dan budiwoman! Kembali lagi bersama blog terkece terkeren terkampret termehek-mehek... bentar, ini bukan intro saya kayanya. Oke skip. 

    To the point aja (karena saya anaknya nggak bisa basa-basi gitu deh) banyak diantara kalian yang tanya-tanya ke saya via instagram story bagaimana caranya me-manage konflik rumah tangga, tapi saya nggak berani nulis karena (konflik) rumah tangga saya belom sehuwow itu. Tapi saya bisa deh, sharing dikit soal mengurangi berantem saat merencanakan honeymoon :))

    Seperti yang kalian bisa baca dari postingan-postingan saya yang bertagar travel, saya tiap 3 bulan sekali pergi honeymoon trip bersama pak suami karena kami anaknya buang-buang duit banget karena kan kami kerjanya 6 hari dalam seminggu, dia 8 jam tiap harinya dan saya 12 jam. Kami jarang banget ketemu dan quality time, sehingga ya emang harus cari waktu kosong untuk bisa berduaan yang bener-bener berdua gitu. 

    ("makanya kalo libur jangan main PUBG seharian!" - Pak Suami)

    Jadi boleh lah ya saya berbagi sedikit soal perencanaan honeymoon trip dan memanage konflik-konflik yang timbul saat pergi bulan madu--secara kita udah veteran banget soal ngerencanain trip berdua wakakaka *insert emote ngakak sampe nangis disini* 

    Lha, emangnya kalo perginya tiga bulan sekali diitungnya masih honeymoon? OH IYA DONG! 

    Honeymoon itu gak cuma buat yang baru nikah aja! Karena penting sekali buat pasangan (terutama yang sudah mulai-mulai mati rasa nih ya) buat refreshing dan sekali-kali keluar dari kejenuhan ngeliat kasur yang sama dan tembok yang sama tiap pagi. Makanya ada istilah honeymoon kedua, ketiga, kelima, kesepuluh...dan seterusnya, gitu lho!

    Dan berhubung saya orangnya bosenan banget, jadi emang trip trip lucu berdua gitu membantu mengembalikan kemesraan yang kadang punah ditelan "lo-kenapa-sih-naro-sempak-sembarangan-terus" (iya rumah tangga saya kadang sereceh itu)



    Sialnya kadang honeymoon itu malah jadi sumber segala macam petaka yang terjadi dalam biduk-biduk rumah tangga :"( ayo ngaku, disini siapa yang kalo ngerencanain jalan-jalan sama pasangan malah jadi berantem dan heboh sendiri? *slowly raising my own hand*

    Saya juga awalnya gitu kok. Awal-awal nih ya, nentuin mo nginep dimana aja bisa berantem panjaaaaang banget. Kenapa begitu? karena ada aja cerita misal Pak Suami ngotot harus nginep di hotel yang horror-tapi-ada-bath-tubnya biar bisa berendam kalo capek (emang susah punya laki yang jaman kecilnya kalo mandi kudu berendem di kali lol) atau saya yang ngotot hotel harus deket sama pusat kota biar gampang naik transportasi umum karena irit bensin coyyy!



    Ya berantem-berantem nggak penting yang sebenernya bisa dihindari kalo dari awal kita tahu kunci-kunci kehidupan yaitu:

    Satu: Sebelum Merencanakan, Rencanakanlah dulu Untuk Merencanakan

    Jadi gini ya buibu, pakbapak sekalian di luar sana

    Seringkali ide-ide "ayo kita honeymoon!" itu keluarnya secara impulsif misalnya pas lagi browsing instagram (ngaku deh!), atau pas lagi baca majalah, atau pas lagi boker terus mendadak aja ide (ini adalah saya banget)

    Iya bayangin aja kitanya lagi di WC terus ngewhatsapp "SAYANG AYO KITA BESOK KE JEPANG!" gitu. Dasar gemini. Suaminya iya-iya aja lagi *dikeplak financial advisor karena impulsif itu tidak baik bagi keuangan anda*

    Keimpulsifan ini menghasilkan rencana-rencana yang tidak matang dan berpotensi konflik kedepannya. Misalnya tau-tau beli tiket non-refundable eh visanya nggak keluar. Atau pas sampai ditujuan hotel yang diinapi nggak sesuai ekspektasi. Banyaklah kejadian-kejadian kaya gini kalo perjalanan (terutama ke luar negeri) nggak direncanakan dengan baik

    And i know, i know, some of you out there are adventurous bunch yang nggak peduli soal itinerary yang penting nyampe dan have fun dan segala halang rintang yang terjadi di perjalanan tinggal dihadapi begitu saja--tapi sebagai adik dari kakak yang ngotot ga bakal kena malaria selama di papua terus tiba-tiba dikabarin kakaknya sakaratul maut di pondokan kena malaria dan anak dari dua orang impulsif yang pernah nyasar di dubai gara-gara nggak planning rute perjalanan dan bikin heboh sekeluarga....

    PLANNING ITU PENTING BANGET! Planning itu mitigasi resiko alias menghindari kejadian-kejadian tidak menyenangkan yang unnecessary. Emang sih ada perencanaan pun tetep aja yang namanya apes bisa aja tetep terjadi, tapi seenggaknya kan udah adalah gambaran ditempat wisata tujuan bakal ada apa, kemana aja, ngapain aja, kalo ada emergency mesti kontak siapa. Gitu lho!

    Jadi, begitu ada impulse buat pergi honeymoon nih, segeralah rencanakan buat rembugan dulu, misalnya "sayang, tadi aku liat di IG duckofyork dia staycation di magelang hotelnya bagusssss bangetttt, aku mau juga.......nanti pas kamu pulang kerja kalo nggak cape kita obrolin ya!"

    so, instead of langsung bilang "ayo kita kesana, ini gambarnya, ini tempatnya" coba cari waktu yang nyaman buat ngobrolin rencana honeymoon supaya pas ngobrol sama-sama dalam kondisi enak, nggak capek, pikiran clear dan bisa ngomongin semua aspek secara seamless nggak kepotong-potong. Kenapa harus ngga kepotong-potong??? Makanya lanjut baca atuh!


    Dua: Omongin Yang Lengkap! 

    Kalo udah nemu waktu nih, saya sangat menyarankan supaya pembicaraannya ga putus ditengah. Kenapa? karena bakal rentan miskomunikasi. Treat of it as a project meeting. Kalo kalian lagi rapat di kantor pasti harus ngomongin semua-muanya secara lengkap kan? nah sama, disini juga gitu. 

    Itulah kenapa saya bilang "rencanakanlah untuk merencanakan", supaya kalian bisa ngomongin semuanya secara langsung dan terus jadinya poin-poin penting langsung kebahas semua. Dengan membahas poin-poin penting secara lengkap, kalian bisa jadi lebih tahu keinginan pasangan terkait honeymoon kalian. 

    Poin-poin penting ini apa aja sih? biasanya saya membreakdown "rapat" itinerary honeymoon dengan urutan sebagai berikut:

    1. Konsep Honeymoon Yang Diinginkan

    Kalian mau honeymoon yang kaya gimana? Yang cuma di hotel staycation berduaan atau yang exploring the wilderness apa gimana? Tanggal berapa? Disana lagi musim apa? Ngurus visanya ribet apa nggak? Tempatnya halal-friendly nggak?

    Dan pertanyaan yang paling penting.... bisa cuti berapa lama??? hihihi

    Konsep honeymoon nantinya akan menentukan akomodasi, budgeting, dan keseluruhan itinerary. Misalnya, kalian mau staycation yang romantis--pasti akan mencari akomodasi yang mendukung dong... Masa judulnya staycation di resort dengan budget yang maksimal banget eh tapi si kamar resort cuma ditempatin sejam-dua jam pas bobo malem karena keliling-keliling? Kan sayang aja gituh #PelitPangkalKaya

    2. Budget, Budget, Budget!

    this is where things get tricky. Ngomongin duit bersama pasangan memang hal yang susah-susah gampang. Saya selalu memulai pembicaraan dengan nanya Pak Suami, "kamu ada budget berapa untuk liburan?" but that's just me. Saya yakin banyak diantara kalian yang masih pekewuh untuk ngomong seterbuka ini soal uang dengan pasangan kamu and it's okay, because no couple is the same

    Penting banget buat kalian ngomongin budgeting dengan pasangan, karena nantinya ini akan mempengaruhi kelancaran perjalanan kalian. Saya selalu berusaha untuk berbagi budget dengan pasangan, misalnya tiket pesawat saya yang bayar nanti hotel dia yang bayar atau saya yang bayar makan dia yang bayar transportasi. 

    Saran saya, biar lebih enak ngomongin budgetnya, coba sediain pisang goreng atau cemilan lainnya jadi obrolan kesannya santai dan nggak kaya obrolan ekonomis macem "gimana-udah-isi-spt-tahunan-belom?" soalnya dunia emang begitu kadang-kadang #bukanCurhat

    3. Akomodasi

    Begitu udah ngomongin budget, baru deh kita ngomongin akomodasi. Mencari akomodasi yang sesuai budget (terutama kalo budgetnya ngepas) emang susah-susah gampang sih... tapi tetep bisa.

    Pertama sesuaikan akomodasi sama budget dan konsep. Misalnya mau romantic getaway, ya nggak pas aja kalo nginepnya di capsule hotel meskipun yaaaa mesra aja gitu dempet-dempetan berdua. Cari alternatif lainnya masuk sama budget dan konsep liburan, misalnya dengan budget terbatas bisa aja kan cari kamarnya di guest house yang lucu-lucu?

    Kedua, kalo emang semisal stuck, nggak ada salahnya juga beli paket wisata. Saya pernah bahas sedikit mengenai beli paket wisata yang sekaligus hotel + pesawat sehingga bisa hemat sampai dengan 20% perorangnya. 

    Sebenernya paket perjalanan wisata itu memudahkan bagi kalian yang orangnya males ribet dalam mempersiapkan perjalanan lho! soalnya kalian kan tinggal milih jadwal flight yang pas + hotel yang ok terus bayar terus jalan deh. Misalnya kalian pengen ke Jepang, tinggal search paket honeymoon ke Jepang aja, terus bayar dan berangkat deh. Gampang dan gak ribet kan?

    4. Day-To-Day Activities

    Kalo udah tau mau berangkat kapan, naik apa, nginep dimana, barulah kalian bisa planning aktivitas selama di tempat wisata. Kalo saya sih suka banget nyusun moodboard setelah searching tempat-tempat wisata dan kuliner-kuliner favorit di tempat yang saya tuju.

    Oh ya susun juga kemungkinan harus bawa baju apa (misal kalo mild weather ya bawa sweater, gak usah bawa coat, kalo panas ya bawa kaos-kaos yang nyerap keringet) jadi nggak overpacked atau underpacked gitu

    Yang paling penting sih harus memikirkan bahwa kita perginya berdua jadi aktivitas yang harus dilakukan ya paling nggak bisa mengakomodir keinginan kedua belah pihak. 

    Misalnya kita mau ke Jepang nih; suami pengennya beli sneakers sementara kitanya pengen shopping skincare; ya dicari jalan tengahnya--habis beli skincare ya kita nemenin dia beli sneakers. Jadi semua tetep happy dan nggak kapok honeymoon. Inget, tujuan honeymoon itu biar mesra lagi, bukan cuma buat shopping. Jangan sampe gara-gara shopping malah jadi berantem atau ngambek-ngambekan hehehe.


    Tiga; Learn To Compromise (a lot!)

    namanya rencana kan memang isinya 70% wacana, sisa 30%nya Tuhan yang menentukan lol, bisa aja nih kita udah planning mau ngapain aja, kemana aja, ehhh taunya begitu sampe hotel langsung mager (ini Pak Suami banget parah)

    Belajarlah untuk selalu berkompromi, terutama sama pasangan. Misal nih buat yang bapak-bapak, namanya ibu hamil kan ngga mungkin ya jalan jauh-jauh, ya jangan dipaksa kalo misalnya capek--dan kalo emang ngga bisa jangan merengut. Namanya juga orang hamil bok, bawa orang didalam badan gue bawa badan sendiri aja kadang pegel-pegel

    Atau buat yang ibu-ibu nih, semisal suaminya kecapean dan ngga bisa nyetir lagi, pengen istirahat dulu yaudah iyain aja. Nggak apa-apa. Nggak semua yang kita rencanain itu harus 100% jadi sesuai planning, yang penting kitanya bisa enjoy.

    Dalam proses planning juga gitu, learn to compromise. Misalnya saya pengen banget pergi honeymoon cruise tapi pak suami gampang banget mabuk laut, ya sayanya harus ngalah. Namanya juga liburan berdua, ngga mungkin 100% seperti kemauan kita karena kitanya juga harus mengakomodir kepentingan pasangan kita juga. 

    Dan satu lagi, your husband/wife is not a tongsis. Sebisa mungkin kita harus tetep sabar meskipun mereka nggak bisa fotoin foto-foto yang ekstra instagramable; focus on creating memories instead of creating content for your instagram (meskipun betapa indahnya kalo bisa dua duanya sekaligus) karena ini acara honeymoon bukan famtrip buibuk, ingat!

    (untuk yang satu ini saya mengusahakan banget buat gotong gotong tripod kemanapun kami honeymoon just because. Investing in a remote camera equipment is one of the best investment i've ever done for myself)


    Empat: Cari Informasi Sebanyak-banyaknya Soal Tempat Yang Kita Tuju

    Hari gini, tempat wisata di Internet banyak yang menipu *kesel*

    Jadi kemarin papa mama saya baru balik dari honeymoon mereka yang entah keberapa di Semarang. Sebenernya sih nggak honeymoon juga, lebih tepatnya group date bersama temen-temen lama mereka. Masalahnya papa mama itu orangnya kalo berwisata impulsif banget dan sebagai akibatnya mereka kena "tourist trap" di salah satu tempat wisata yang konon instagramable.

    Jadi, mereka kudu bayar 50 ribu (iya mereka sama pelitnya kaya saya, tenang aja) cuma buat pergi ke tempat wisata selfie yang bahkan sebenernya isinya biasa aja, cuma buat foto-foto doang dan ada kolam renangnya. Terus mereka bete sendiri karena katanya di google dan instagram fotonya lucu-lucu.

    That's why menurut saya penting buat kita buat baca-baca review tempat wisata sebelum pergi kesana. Selain meminimalisir rasa kecewa, kita juga bisa nyiapin kalo-kalo ada emergency selama disana. 

    Punten, punteeeen pisan, hari gini banyak kan review yang menipu--jadi baca reviewnya jangan cuma dari satu sumber aja, baca-baca review dari beberapa blog dan web wisata. Yakin deh, kalian nantinya juga bakal ada gambaran disana tempatnya gimana. As for my mom and dad, i just want to say...

    MAKANYA BACA DUCKOFYORK AELAH MA PA. HERAN DEH. 



    Anyway, apakah kalian ada rencana honeymoon juga dalam waktu dekat? Gimana cara kalian planning honeymoon dengan pasangan? Yuk share cerita-cerita kalian di kolom komen!

    Capcusssssss euyyyy!!




    . Selasa, 15 Januari 2019 .

    22 komentar

    1. Duh pengen banget mempraktekkan tipsnya nih mbak, tapi pasangannya belum keliatan hilalnya #dikeplak

      BalasHapus
    2. aku orangnya ga gitu demen jalan-jalan, nyeruput es kopi sambil nonton drakor tanpa diribetin sama kerjaan dan urusan rumah aja udah hepi. jadi ngikut bae. yg ngerencanain semuanya suami. aim tinggal peking2 sajah *ehe

      BalasHapus
    3. bisa diterapin ini. pengalaman lagi y

      BalasHapus
    4. Baca posnya, bikin ngikik sendiri :D renyaaaaah. Terimakasih tipsnya, Kakak :D

      BalasHapus
    5. Saya membaca artikelnya jadi ngilu nih. iri bin iri.
      jomblo saya tambah ngenes nih.

      BalasHapus
    6. Aku terakhir honeymoon, eh bukan honeymoon ding tapi piknik bertiga sama krucil juga lebaran tahun lalu ke Dieng. Perjalanan yang impulsif, ngerasa kenal medan jadi nggak ada persiapan apa-pun. Untung soal jalan-jalan pak suami selalu pasrah sepenuh padaku ahahahaha, kusenang. Pengen banget nih ngetrip berdua aja, tapi suami nggak mau, kasihan bocah katanya.

      BalasHapus
    7. Berkali2 udah nyiapin list utk backpakeran di luar pulau. Rincian budget & alokasi dananya juga dah diitung lngkp. Tapi syg hanya wacana, Krn rutinitas yg susah distop 😑😑😑

      BalasHapus
    8. Ngomongin soal Honeymoon? Yang kebayang aku pertama kali adalah Inari Taisha di Jepang sama budget gede yang harus siap dikeluarkan. Tapi mengingat honeymoon bagi sebagian orang penting, memang kudu direncanain jauh2 hari yo mbak. Setuju deh :D

      BalasHapus
    9. Ya ampun. Aku yg belom nikah jadi kebelet bikin planning honeymoon. Always ngakak ya. Apalagi pas ngomongin hotel capsule. Yakeleus bebs dempet2an kurang bahan nggak jelas. Wakwak. Tapi suka sih. Informatif banget ini mah. Apalagi buat org yg mau nikah kayak aku. Haha. Thank banget infonya. Semoga nanti nggak bingung deh mau honeymoon kemana. Dalam negeri dulu juga boyeh. Toh akunya aja juga belom pernah kemana2 wkwk

      BalasHapus
    10. aaaa... ga pernah honeymoon, tapi sekarang udah sering terbersit pengin 2-3 bulan sekali staycation gitu. Btw makasih sharing tipsnya yaaa, sangat bermanfaat :)

      BalasHapus
    11. Edyannnn mbake bikin artikel mingin2i tenanan. Aku baca sampai paragraf akhir.Baper euy akutuh. Mana yang mau ngajak honeymoon-an. Cedih :'(

      BalasHapus
    12. Duh yang hanimun tiap hari ini hihihi

      Saya banget nih, bahkan saat planing aja, bisa cemberut karena milih penginapan dll hahaha

      Setuju banget deh, traveling itu wajib direncanain, jangan kayak kami, udahlah punya anak dan bayi, eh langsung main kabur aja gitu ga tau ke mana, dan nyasar hingga ratusan km dari rumah

      Lalu, pas sadar, boroooossssnyaaaa, gak bisa dinikmati pula, karena kelaparan etc hahaha

      Jadi bandingin kami pernah road trip ke Bali, 3 malam bisa datangin banyak tempat daannn super irit, minim drama, hampir gak pernah cemberut :D

      BalasHapus
    13. Merencanakan untuk merencanakan: sudah.
      Konsep: mantap.
      Budget: ready.
      Day-to-day activity: asiap.
      Baca review jujur mengenai destinasi: sudah jadi kebiasaan.
      Pasangan: oke cari dulu.

      BalasHapus
    14. Aku aku! Bulan depan mau honeymoon lagi. Deket sih, tapi yang penting kan sama siapanya.... *tsah!

      Nah kalimat ini menampar sekali yaa hahahaa.
      -> focus on creating memories instead of creating content for your instagram
      jujur, aku mau honeymoon ini karena mikir juga buat nambah konten hahaha. Soalnya kalau gak dimanfaatkan kan sebel ya udah ngeluarin duit #istripelit. Tapi dicoba deh ditahan supaya gak gila konten selama jalan-jalan. Amiiiin.

      Ide honeymoon 3 bulan sekali bagus tuh. Mau diikutin ah :)

      BalasHapus
    15. Jujur belum pernah hanimun hahaha. Setelah beberapa tahun menikah. Hmm, biasanya familymoon (opoiki). Semoga bisa deh pan kapan

      BalasHapus
    16. tips yang bermanfaat, ditulis secara menarik.
      mantul

      BalasHapus
    17. Nice tips mba.
      Ngalamin 3 tahun berturut2 hanimun di hotel di luar kota numpang acara dinas karna istri ikut kegiatan yang sama.
      Namun kegiatan yang padat pada siang hari jadinya gak berasa hanimun juga hehehe

      BalasHapus
    18. Belum punya pasangan, huwa hanimun sama motor aja deh... tapi kalo udah punya nanti kelak, bisa merencanakan tempat hanimun yang kerennn lah, terima kasih infonya

      BalasHapus
    19. Hadeeuw .. aku hanimun sama siapa yaaa ... haahaaha ... , maklum jomblo[maksimal] :D

      But, anyway tipsnya keren-keren ...
      Biar jadi acara liburan asik bareng pasangan.

      BalasHapus
    20. Duhhhhhhh kok sama ya kayak kaka-kak yang komen diatas, nggak ada yang bisa diajak honeymoon #nyesek

      BalasHapus
    21. Mau ngasih tiket honeymoon ke papa mama biar bisa istirahat sejenak dr rutinitas cari cuannya, tp khawatir kl ditinggal berdua apa bisa kesana kemari sendiri, soalnya gaptek juga ..

      BalasHapus

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69