• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.

    Belajar Upcycling Sampah Plastik Bersama Berguru dan Kertabumi!!


    Jujur selama periode WFH sampai new normal ini ada satu hal yang bikin saya spaneng dan kepikiran terus yaitu soal sampah plastik. 

    Kenapa sih sampai kepikiran segala? Jadi kan ceritanya selama WFH saya jadi parnoan dan seringkali menggunakan barang-barang sekali pakai. Dari yang remeh temeh, misal apa-apa saya bungkus plastik kresek terus saya semprotin disinfektan, terus belum lagi kegiatan decluttering yang akhirnya bikin saya jadi banyak menghabiskan plastik, buang-buang sampah dan lain-lain. 

    Belom lagi kegiatan 'rutin' seperti delivery makanan dikala sudah muak makan masakan sendiri, ikut pre-order masakan ini itu buatan teman, sampai belanja online yang kemasannya lebih tebal daripada barang yang dipesan. Endingnya sampah numpuk lalu saya menyesal menyematkan gelar 'rumah tangga yang agak eco-friendly dikit'* kepada suami dan saya. 

    * disini berarti syarat ketentuan berlaku ya buibu. lol. teteup.

    Jadi ya saya banyak searching topik soal mengelola sampah, mengelola limbah gitu-gitu selama pandemi. Searching doang, nggak ngefek-ngefek banget sih ke kehidupan pribadi saya yang sebenernya begitu-begitu aja, tetep penuh plastik sisa delivery makanan dan makanan instan. Jangan ditiru ya.

    Terus ternyata saya baru sadar dong, kalo di Indonesia sudah banyak sekali UMKM yang mengelola sampah dan limbah dan menjadikannya sesuatu yang punya nilai jual tinggi. 

    Lho kok bisa? Jualan sampah gitu?

    Dari Limbah dan Sampah Jadi Berkah

    Melalui youtube-nya Ninjaexpressid, saya berkenalan dengan sebuah Organisasi yang menyulap sampah dan limbah platik menjadi berkah yaitu Kertabumi. 

    Di kertabumi ini sampah plastik seperti tutup botol, botol plastik dan lain-lain diolah menjadi coaster lucu-lucu, tote bag gemes, dan masih banyak lagi produk-produk komersial lainnya. Penasaran nggak sih kaya gimana? Ditonton dulu deh videonya biar jelas hehehe.



    Jadi ya saya selama nonton video-video BERGURU dari Ninjaxpressid gemes sendiri sih pengen borong coasternya Kertabumi ini. FYI Ninja Xpress ini memang keliatan banget mendukung UMKM di Indonesia untuk survive apalagi di era new normal seperti sekarang, dimana temen-temen pegiat UMKM emang butuh disupport banget. 

    Di serial BERGURU alias Belajar Ragam Usaha Baru (gemes ya singkatannya ini?) Bakal banyak UMKM yang bakal menginspirasi kita setiap minggunya dengan topik yang berbeda-beda. Jadi ikutin aja seriesnya di youtube dan jangan lupa like videonya dan subscribe channel Ninja Xpress yaaaaa!

    Ada nih sebuah quotes yang saya suka dari Mba Santi di video Berguru episode Kertabumi ini yaitu "Ketika Kita Menghasilkan Sampah, Kita Harus Bisa Bertanggung Jawab Atas Sampah Tersebut" 
     Kegiatan mengolah sampah menjadi barang baru yang lebih gemes ini namanya upcycle. Apa sih bedanya Upcycle dengan Recycle? 

    Beda Upcycle, Recycle dan Downcycle

    Jadi sebenarnya upcycle, recycle dan downcycle ini beda-beda tipis. Kalau yang biasa kita kenal yaitu recycle adalah mendaur ulang benda yang sudah tidak terpakai lagi. Jadi dalam proses recycle, barang tersebut akan diurai menjadi material dasar, kemudian dibentuk menjadi barang lain.

    Nah terus apa bedanya sama upcycle dan downcycle?

    Downcycle adalah proses daur ulang dengan menghancurkan material sampah kemudian diolah ulang supaya bisa menjadi barang baru. Seringnya sih kualitas material barang downcycle ini lebih rendah daripada kualitas barang aslinya, kaya kantong kresek hitam yang aslinya adalah kantong plastik-kantong plastik yang didaur ulang.

    Kalo Upcycle, bentuknya lebih seperti mengubah barang dan sampah yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru dan secara materi lebih bagus daripada kondisi si sampah pada awalnya. 

    Nah, sampai sini sudah kebayang apa itu Upcycle, Recycle dan Downcycle?

    Kalau yang dilakukan sama Kertabumi itu adalah Upcycling. Proses Upcycling ini sebenarnya jauh lebih hemat energi ketimbang recycling yang harus mengurai materi sehingga membutuhkan tenaga listrik, pabrik, dan lain-lain. Belum lagi soal polusi yang dihasilkan dari proses produksi barang. 

    Mungkin teman-teman juga sudah biasa ya melihat tas dari bahan daur ulang, vas bunga dari botol bekas minuman, Lemari dari bekas kayu sisa packing dan lain-lain. Semua itu adalah bentuk upcycling :)

    Apa Saja Yang Dibutuhkan Dalam Mengolah Sampah Menjadi Barang Yang Bermanfaat (dan Gemes)?



    Memang sebenarnya dalam industri apapun saat ini yang paling penting adalah Kreatifitas ya.

    Jadi selama kitanya kreatif dan tahu minat pasar serta ulet berjualan, tentunya apa saja yang kita jual akan laku. Yang terpenting adalah jeli melihat peluang pasar. Biasanya sih ketakutan utama orang yang baru akan memulai berbisnis adalah "siapa sih yang bakal beli?"

    Menurut Bu Santi dari Kertabaru, jangan takut memulai bisnis dibidang daur ulang seperti ini, karena sama saja dengan berjualan produk lainnya, jika memang produknya bagus dan menarik maka kita akan tetap menemukan pembeli. 

    Jadi kalau yang saya tangkap dari videonya sih ya, kita harus bisa menangkap peluang, mau belajar, dan mau berusaha. Kalau misalnya emang nggak punya keterampilan seperti menjahit atau prakarya (seperti saya yang nilai kertakesnya selalu dibawah 7 jujur aja) ya cari aja partner yang memang bisa menjahit atau mengolah barang yang kita butuhkan itu. 

    Apalagi sekarang jamannya online shopping, jadi dengan media sosial dan toko online yang responsif, kita bisa menjangkau pasar yang sangat luas bahkan sampai ke luar negeri. 

    "Jadi Pengen Bisnis Juga Deh... Tapi Nggak Tahu Mulai Dari Mana..."

    Pertanyaan diatas adalah pertanyaan tersejuta umat setiap kali saya ngisi mentoring digital marketing. Ngga kaget lagi sih, karena ada banyak sekali teman-teman yang selama ini sudah mencoba berbisnis terus stuck lalu bingung mau ngapain. 

    Disini saya mau ngasih tau aja kalo Ninja Xpress punya Ninja Academy untuk kalian para pegiat bisnis UMKM!


    sumber: NinjaAcademy


    Jadi Ninja Xpress ini bukan cuma delivery-delivery paket jualan, tapi juga punya NinjaAcademy yang akan mensupport bisnis onlinemu mulai dari foto produk, video produk, diskon pengiriman sampai OASIS alias obrolan asik seputar bisnis, lengkap banget kaaan??? 

    Makanya, sambil nonton episode baru BERGURU tiap minggu, yuk sambil mulai bisnis sendiri dari rumah. Mulai dari yang kecil aja, siapa tahu bisa jadi besar!

    Kalau sudah bisnisnya sudah besar, jangan lupa traktir saya mie ayam ya!


    Jujur selama periode WFH sampai new normal ini ada satu hal yang bikin saya spaneng dan kepikiran terus yaitu soal sampah plastik. 

    Kenapa sih sampai kepikiran segala? Jadi kan ceritanya selama WFH saya jadi parnoan dan seringkali menggunakan barang-barang sekali pakai. Dari yang remeh temeh, misal apa-apa saya bungkus plastik kresek terus saya semprotin disinfektan, terus belum lagi kegiatan decluttering yang akhirnya bikin saya jadi banyak menghabiskan plastik, buang-buang sampah dan lain-lain. 

    Belom lagi kegiatan 'rutin' seperti delivery makanan dikala sudah muak makan masakan sendiri, ikut pre-order masakan ini itu buatan teman, sampai belanja online yang kemasannya lebih tebal daripada barang yang dipesan. Endingnya sampah numpuk lalu saya menyesal menyematkan gelar 'rumah tangga yang agak eco-friendly dikit'* kepada suami dan saya. 

    * disini berarti syarat ketentuan berlaku ya buibu. lol. teteup.

    Jadi ya saya banyak searching topik soal mengelola sampah, mengelola limbah gitu-gitu selama pandemi. Searching doang, nggak ngefek-ngefek banget sih ke kehidupan pribadi saya yang sebenernya begitu-begitu aja, tetep penuh plastik sisa delivery makanan dan makanan instan. Jangan ditiru ya.

    Terus ternyata saya baru sadar dong, kalo di Indonesia sudah banyak sekali UMKM yang mengelola sampah dan limbah dan menjadikannya sesuatu yang punya nilai jual tinggi. 

    Lho kok bisa? Jualan sampah gitu?

    Dari Limbah dan Sampah Jadi Berkah

    Melalui youtube-nya Ninjaexpressid, saya berkenalan dengan sebuah Organisasi yang menyulap sampah dan limbah platik menjadi berkah yaitu Kertabumi. 

    Di kertabumi ini sampah plastik seperti tutup botol, botol plastik dan lain-lain diolah menjadi coaster lucu-lucu, tote bag gemes, dan masih banyak lagi produk-produk komersial lainnya. Penasaran nggak sih kaya gimana? Ditonton dulu deh videonya biar jelas hehehe.



    Jadi ya saya selama nonton video-video BERGURU dari Ninjaxpressid gemes sendiri sih pengen borong coasternya Kertabumi ini. FYI Ninja Xpress ini memang keliatan banget mendukung UMKM di Indonesia untuk survive apalagi di era new normal seperti sekarang, dimana temen-temen pegiat UMKM emang butuh disupport banget. 

    Di serial BERGURU alias Belajar Ragam Usaha Baru (gemes ya singkatannya ini?) Bakal banyak UMKM yang bakal menginspirasi kita setiap minggunya dengan topik yang berbeda-beda. Jadi ikutin aja seriesnya di youtube dan jangan lupa like videonya dan subscribe channel Ninja Xpress yaaaaa!

    Ada nih sebuah quotes yang saya suka dari Mba Santi di video Berguru episode Kertabumi ini yaitu "Ketika Kita Menghasilkan Sampah, Kita Harus Bisa Bertanggung Jawab Atas Sampah Tersebut" 
     Kegiatan mengolah sampah menjadi barang baru yang lebih gemes ini namanya upcycle. Apa sih bedanya Upcycle dengan Recycle? 

    Beda Upcycle, Recycle dan Downcycle

    Jadi sebenarnya upcycle, recycle dan downcycle ini beda-beda tipis. Kalau yang biasa kita kenal yaitu recycle adalah mendaur ulang benda yang sudah tidak terpakai lagi. Jadi dalam proses recycle, barang tersebut akan diurai menjadi material dasar, kemudian dibentuk menjadi barang lain.

    Nah terus apa bedanya sama upcycle dan downcycle?

    Downcycle adalah proses daur ulang dengan menghancurkan material sampah kemudian diolah ulang supaya bisa menjadi barang baru. Seringnya sih kualitas material barang downcycle ini lebih rendah daripada kualitas barang aslinya, kaya kantong kresek hitam yang aslinya adalah kantong plastik-kantong plastik yang didaur ulang.

    Kalo Upcycle, bentuknya lebih seperti mengubah barang dan sampah yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru dan secara materi lebih bagus daripada kondisi si sampah pada awalnya. 

    Nah, sampai sini sudah kebayang apa itu Upcycle, Recycle dan Downcycle?

    Kalau yang dilakukan sama Kertabumi itu adalah Upcycling. Proses Upcycling ini sebenarnya jauh lebih hemat energi ketimbang recycling yang harus mengurai materi sehingga membutuhkan tenaga listrik, pabrik, dan lain-lain. Belum lagi soal polusi yang dihasilkan dari proses produksi barang. 

    Mungkin teman-teman juga sudah biasa ya melihat tas dari bahan daur ulang, vas bunga dari botol bekas minuman, Lemari dari bekas kayu sisa packing dan lain-lain. Semua itu adalah bentuk upcycling :)

    Apa Saja Yang Dibutuhkan Dalam Mengolah Sampah Menjadi Barang Yang Bermanfaat (dan Gemes)?



    Memang sebenarnya dalam industri apapun saat ini yang paling penting adalah Kreatifitas ya.

    Jadi selama kitanya kreatif dan tahu minat pasar serta ulet berjualan, tentunya apa saja yang kita jual akan laku. Yang terpenting adalah jeli melihat peluang pasar. Biasanya sih ketakutan utama orang yang baru akan memulai berbisnis adalah "siapa sih yang bakal beli?"

    Menurut Bu Santi dari Kertabaru, jangan takut memulai bisnis dibidang daur ulang seperti ini, karena sama saja dengan berjualan produk lainnya, jika memang produknya bagus dan menarik maka kita akan tetap menemukan pembeli. 

    Jadi kalau yang saya tangkap dari videonya sih ya, kita harus bisa menangkap peluang, mau belajar, dan mau berusaha. Kalau misalnya emang nggak punya keterampilan seperti menjahit atau prakarya (seperti saya yang nilai kertakesnya selalu dibawah 7 jujur aja) ya cari aja partner yang memang bisa menjahit atau mengolah barang yang kita butuhkan itu. 

    Apalagi sekarang jamannya online shopping, jadi dengan media sosial dan toko online yang responsif, kita bisa menjangkau pasar yang sangat luas bahkan sampai ke luar negeri. 

    "Jadi Pengen Bisnis Juga Deh... Tapi Nggak Tahu Mulai Dari Mana..."

    Pertanyaan diatas adalah pertanyaan tersejuta umat setiap kali saya ngisi mentoring digital marketing. Ngga kaget lagi sih, karena ada banyak sekali teman-teman yang selama ini sudah mencoba berbisnis terus stuck lalu bingung mau ngapain. 

    Disini saya mau ngasih tau aja kalo Ninja Xpress punya Ninja Academy untuk kalian para pegiat bisnis UMKM!


    sumber: NinjaAcademy


    Jadi Ninja Xpress ini bukan cuma delivery-delivery paket jualan, tapi juga punya NinjaAcademy yang akan mensupport bisnis onlinemu mulai dari foto produk, video produk, diskon pengiriman sampai OASIS alias obrolan asik seputar bisnis, lengkap banget kaaan??? 

    Makanya, sambil nonton episode baru BERGURU tiap minggu, yuk sambil mulai bisnis sendiri dari rumah. Mulai dari yang kecil aja, siapa tahu bisa jadi besar!

    Kalau sudah bisnisnya sudah besar, jangan lupa traktir saya mie ayam ya!
    . Kamis, 20 Agustus 2020 .

    4 komentar

    1. Plastik memang susah didaur ulang. Memang lebih bagus dimanfaatkan kembali menjadi barang yang mempunyai nilai atau berguna.

      BalasHapus
      Balasan
      1. yep, karena susah bakal lebih cakep kalau dia bisa terus menerus di daur ulang

        Hapus
    2. Daur ulang gelas plastik kopi dan boba kekinian versi saya: bagian bawah dibolongin. Lalu jadikan pot. Dicat warna-warni juga bagus hehe. Masuknya upcycle kan mbak?

      BalasHapus

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69