• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.

    Saya Mencoba Adopsi Hutan Untuk Melestarikan Hutan, Kamu Harus Coba Juga!

    adopsi hutan bersama hutan itu indonesia

    Kalau ada satu hal yang sangat saya sukai dari Indonesia, salah satunya adalah hutan. Iya, saya nggak  begitu suka naik gunung atau berenang di pantai, tapi saya suka jalan-jalan di Hutan. Waktu saya tinggal di Jogja, saya baru tahu kalau masih banyak hutan di daerah pinggiran jogja yang dilestarikan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. 

    Seriusan, banyak lho masyarakat indonesia yang hidup berdampingan dengan hutan, misalnya aja suku baduy di jawa barat.  Di luar pulau jawa juga masih banyak suku-suku dayak yang hidup berdampingan dengan hutan adat di kalimantan atau suku anak dalam di sumatera.

    I Hidup mereka saling terkait dengan alam hutan tempat mereka tinggal, jadi jangan kaget kalau hutan memang sepenting itu dalam kehidupan orang Indonesia. 

    Tapi emang bisa hidup dari hasil hutan saja? 
    Jangan salah

    Kekayaan Hutan di Indonesia. 





    Sebelumnya saya pernah bercerita soal pengalaman saya mengikuti PUSAKA atau Pameran Usaha Kehutanan tahun 2018. Disini saya belajar kalau jenis hutan di Indonesia banyak sekali dan banyakkkkk banget macemnya. Ada hutan produksi, ada hutan konservasi dan ada pula hutan lindung. 

    Hutan produksi itu hutan yang memproduksi hasil hutan baik kayu dan non kayu. Mungkin bingung ya, apa sih yang diproduksi hutan non kayu? Banyak gengs, misalnya saja ulat sutera, madu, gaharu, getah dan lain-lain. Kalau hutan konservasi adalah hutan yang melindungi keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna, sedang hutan lindung adalah hutan yang melindungi sistem penyangga kehidupan.

    Ketiga jenis hutan ini tersebar di seluruh Indonesia. Bener-bener tersebar karena semua provinsi di Indonesia punya hutan dengan kekhasan dan fungsinya masing-masing. FYI hutan di indonesia adalah hutan terbesar ketiga di dunia. Jadi memang seluas itu dan sekaya itu gengs.

    Untuk menjaga hutan yang sebesar itu, butuh sumber daya yang nggak kalah besar juga. Misalnya, harus ada ranger hutan atau polisi hutan yang terus-terusan patroli untuk mengamankan hutan dari bahaya-bahaya seperti penebangan liar atau resiko kebakaran hutan. 

    Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekeliling hutan juga berperan penting lho dalam pelestarian hutan! Biasanya sih masyarakat yang memang tinggal di daerah hutan itu sudah paham pentingnya ekosistem hutan dalam kelanjutan hidup mereka, cuma seiring dengan berjalannya waktu masih banyak nih generasi muda yang harus diingetin soal pentingnya hutan. Jadi orang-orang nggak sembarangan  mengeksploitasi hutan karena kurang pengetahuan. 

    Yang pengen tahu lebih lanjut soal kekayaan Hutan di Indonesia, saya punya sekilas video pas saya mengikuti PUSAKA 2018 lalu dan bisa ditonton di video berikut ini: 


    Hari Hutan Indonesia

    Kalian tahu nggak? pada tanggal 7 Agustus 2020 lalu, Indonesia merayakan Hari Hutan Indonesia. Acara ini digagas oleh Hutan Itu Indonesia, sebuah gerakan terbuka yang percaya akan kekuatan pesan-pesan positif untuk menumbuhkan rasa cinta kepada hutan-hutan di Indonesia.

    Meski dalam situasi pandemi tapi lebih dari 100 organisasi dan komunitas berkolaborasi untuk merayakan Hari Hutan Indonesia ini. Nggak cuma komunitas lingkungan hidup saja lho, tapi banyak juga komunitas non lingkungan yang ingin berperan aktif dalam menjaga hutan kita, misalnya aja Blogger Perempuan Network yang mana saya adalah anggotanya juga hehehe. 

    Jadi sebenernya banyak banget orang yang mau menjaga hutan Indonesia supaya tetap lestari, makanya kita butuh Hari Hutan Indonesia, supaya ada satu hari khusus dalam setahun dimana semua mata, pikiran dan usaha masyarakat Indonesia tertuju pada Hutan (Hujan Tropis) Indonesia. 

    Jadi di Hari hutan ini kita bisa merayakan segala kekayaan yang terkandung didalam hutan hujan tropis indonesia yang begitu luar biasa besar seperti, air dan udara bersih, aneka flora dan fauna, sumber pangan, bahan obat-obatan hingga akar kebudayaan.


    Seperti yang tadi sempat saya singgung diatas, masyarakat yang selama ini hidup berdampingan dengan hutan punya kedekatan tersendiri dengan hutan. Kalo nggak percaya, coba deh berkemah di hutan selama dua atau tiga malam, rasanya begitu pulang pasti bakal kangen banget sama hutan. Nah bayangin deh buat masyarakat yang sudah berpuluh-puluh tahun hidup berdampingan dengan hutan, pasti punya budaya-budaya yang sumbernya dari hutan. 

    Nah di Hari hutan 2020 yang mengangkat tema Hutan Kita Juara ini, ada aksi petisi untuk meresmikan Hari Hutan Indonesia  di Change.org, dan sudah diserahkan peada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nah kelanjutan dari petisi ini, Hutan Itu Indonesia mengajak teman-teman untuk berkontribusi ikut menjaga hutan dengan Adopsi Hutan melalui kitabisa, dimana donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada Organisasi pendamping masyarakat sekitar hutan.

    Apa Itu Adopsi Hutan?

    Kalau menurut website hari hutan, adopsi hutan adalah gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada, mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya serta keanekaragaman hayati lain di hutan. 

    Melalui adopsi hutan, siapapun dimanapun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya. Jadi kita turut berkontribusi untuk menjaga hutan dan seisinya dengan sedikit sumbangan kecil dari kita. 

    Adopsi hutan ini pada dasarnya adalah gerakan adopsi pohon atau pohon asuh. Bedanya dengan program pohon asuh biasa adalah pohon yang kita adopsi ini adalah langsung pohon di hutan. Jadi dengan menyumbang, kita sudah menyumbangkan sedikit dari uang jajan kita untuk kelangsungan penjagaan pohon-pohon di hutan kita serta masyarakat yang hidup bersama hutan tersebut. 

    Bagaimana Cara Adopsi Hutan?

    Saat ini ada beberapa organisasi yang melangsungkan gerakan adopsi pohon ini, salah satunya gerakan Hutan itu Indonesia bekerjasama dengan WARSI dan WWF Indonesia. sebanyak 1039 pohon yang tersebar di hutan adat rantau kermas, Jambi; Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat dan Taman Nasional Rinjani.

    Saat ini, hutan itu indonesia membuka Campaign Kitabisa untuk menggalang dana bertema Hari Hutan 2020. Donasi ini akan digunakan oleh lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan desa/adat, modal wirausaha produksi hasil hutan non-kayu dan klinik kesehatan warga. 

    LSM yang dipilih untuk bekerjasama dalam donasi kitabisa ini antara lain: Forum Konservasi Leuser dan Yayasan HAkA di Aceh, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI di Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu, Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) di Kalimantan Barat dan PROFAUNA INDONESIA di Kalimantan Timur dan Jawa Timur




    Donasi di kitabisa ini mudah banget, bahkan kalo kalian pake aplikasi kitabisa, kalian bisa donasi mulai 1000 rupiah aja. Selain itu metode donasinya juga macam-macam, bisa pake e-wallet kayak gopay dan ovo sampai virtual transfer dan menggunakan kartu kredit.

    Jadi kalau kalian mau adopsi hutan, sekarang nggak perlu ribet lagi, kalian bisa donasi ke akun kitabisanya hari hutan indonesia. Selain mudah, murah, bisa menyumbang secara anonim juga!

    Belum Bisa Adopsi Hutan Nih... Bisa Ngapain Lagi Ya???


    Belum ada rezeki buat adopsi hutan nih kak... Well, gak masalah karena masih banyak juga cara lain untuk melestarikan hutan selain melalui adopsi hutan kok!

    Contoh paling gampang itu adalah dengan mengonsumsi produk-pdouk hutan hutan, misalnya madu, rotan, kopi hutan, bunga telang dan metega tengkawang. Tentu cari produk yang sustainable dan ramah lingkungan ya! Udah banyak kok sekarang :')

    Selain itu kalian bisa mendukung dengan cara jalan-jalan ke hutan. Tapi jalan-jalannya tentu nggak sembarangan ya, karena berwisata kealam berarti kalian harus berwisata dengan cara yang baik dan bertanggung jawab alias nggak nyampah, nggak merusak tanaman, dan lain-lain. Ada banyak kok hutan dan taman nasional yang terbuka untuk kunjungan wisata!

    Atau kalau kalian anaknya aktif berorganisasi, kalian juga bisa volunteer di aneka organisasi yang mendukung pelestarian hutan seperti Hutan itu Indonesia, greenpeace, WWF dan masih banyak lagi. 

    Kalau masih nggak bisa juga, kalian bisa lho menyebarkan info ini ke teman-teman kalian buat ngasih tau kalo bukan kita, siapa lagi yang bakal menjaga hutan indonesia? *kedip kedip*

    Jadi nggak ada alasan buat kamu untuk nggak berpartisipasi dalam menjaga hutan Indonesia ya!

    View this post on Instagram

    Dear pine tree, I’m wishing for a more beautiful forest. With beautiful canopies of trees. I’m hoping this year i can do a more sustainable and eco friendly lifestyle. I’m wishing for a better days with better rainforest grew all over indonesia. I am hoping for a more opportunity to expand my horizon and explore more of you . . Sincerely, That ugly little duckling . . #mytinyatlas #travelgirlsclub #letsgosomewhere #wearethetravelgirls #traveldeeper #travelbloggerlife #travelgram #wanderlust #dametraveler #traveldiaries #travelblogger #beautifuldestinations #welltraveled #exploretocreate #travelandlife #digitalnomads #theblogissue #bloggersgetsocial #ontheblog #bloggerlife

    A post shared by Agi Tiara Pranoto | DUCKOFYORK (@junoaggy) on


    Besok kalau pandemi sudah mereda, bisa kali kita jalan-jalan ke hutan sama-sama <3 

    Tulisan ini Diikutkan Pada Kompetisi Blog Hari Hutan Indonesia
    adopsi hutan bersama hutan itu indonesia

    Kalau ada satu hal yang sangat saya sukai dari Indonesia, salah satunya adalah hutan. Iya, saya nggak  begitu suka naik gunung atau berenang di pantai, tapi saya suka jalan-jalan di Hutan. Waktu saya tinggal di Jogja, saya baru tahu kalau masih banyak hutan di daerah pinggiran jogja yang dilestarikan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. 

    Seriusan, banyak lho masyarakat indonesia yang hidup berdampingan dengan hutan, misalnya aja suku baduy di jawa barat.  Di luar pulau jawa juga masih banyak suku-suku dayak yang hidup berdampingan dengan hutan adat di kalimantan atau suku anak dalam di sumatera.

    I Hidup mereka saling terkait dengan alam hutan tempat mereka tinggal, jadi jangan kaget kalau hutan memang sepenting itu dalam kehidupan orang Indonesia. 

    Tapi emang bisa hidup dari hasil hutan saja? 
    Jangan salah

    Kekayaan Hutan di Indonesia. 





    Sebelumnya saya pernah bercerita soal pengalaman saya mengikuti PUSAKA atau Pameran Usaha Kehutanan tahun 2018. Disini saya belajar kalau jenis hutan di Indonesia banyak sekali dan banyakkkkk banget macemnya. Ada hutan produksi, ada hutan konservasi dan ada pula hutan lindung. 

    Hutan produksi itu hutan yang memproduksi hasil hutan baik kayu dan non kayu. Mungkin bingung ya, apa sih yang diproduksi hutan non kayu? Banyak gengs, misalnya saja ulat sutera, madu, gaharu, getah dan lain-lain. Kalau hutan konservasi adalah hutan yang melindungi keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna, sedang hutan lindung adalah hutan yang melindungi sistem penyangga kehidupan.

    Ketiga jenis hutan ini tersebar di seluruh Indonesia. Bener-bener tersebar karena semua provinsi di Indonesia punya hutan dengan kekhasan dan fungsinya masing-masing. FYI hutan di indonesia adalah hutan terbesar ketiga di dunia. Jadi memang seluas itu dan sekaya itu gengs.

    Untuk menjaga hutan yang sebesar itu, butuh sumber daya yang nggak kalah besar juga. Misalnya, harus ada ranger hutan atau polisi hutan yang terus-terusan patroli untuk mengamankan hutan dari bahaya-bahaya seperti penebangan liar atau resiko kebakaran hutan. 

    Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekeliling hutan juga berperan penting lho dalam pelestarian hutan! Biasanya sih masyarakat yang memang tinggal di daerah hutan itu sudah paham pentingnya ekosistem hutan dalam kelanjutan hidup mereka, cuma seiring dengan berjalannya waktu masih banyak nih generasi muda yang harus diingetin soal pentingnya hutan. Jadi orang-orang nggak sembarangan  mengeksploitasi hutan karena kurang pengetahuan. 

    Yang pengen tahu lebih lanjut soal kekayaan Hutan di Indonesia, saya punya sekilas video pas saya mengikuti PUSAKA 2018 lalu dan bisa ditonton di video berikut ini: 


    Hari Hutan Indonesia

    Kalian tahu nggak? pada tanggal 7 Agustus 2020 lalu, Indonesia merayakan Hari Hutan Indonesia. Acara ini digagas oleh Hutan Itu Indonesia, sebuah gerakan terbuka yang percaya akan kekuatan pesan-pesan positif untuk menumbuhkan rasa cinta kepada hutan-hutan di Indonesia.

    Meski dalam situasi pandemi tapi lebih dari 100 organisasi dan komunitas berkolaborasi untuk merayakan Hari Hutan Indonesia ini. Nggak cuma komunitas lingkungan hidup saja lho, tapi banyak juga komunitas non lingkungan yang ingin berperan aktif dalam menjaga hutan kita, misalnya aja Blogger Perempuan Network yang mana saya adalah anggotanya juga hehehe. 

    Jadi sebenernya banyak banget orang yang mau menjaga hutan Indonesia supaya tetap lestari, makanya kita butuh Hari Hutan Indonesia, supaya ada satu hari khusus dalam setahun dimana semua mata, pikiran dan usaha masyarakat Indonesia tertuju pada Hutan (Hujan Tropis) Indonesia. 

    Jadi di Hari hutan ini kita bisa merayakan segala kekayaan yang terkandung didalam hutan hujan tropis indonesia yang begitu luar biasa besar seperti, air dan udara bersih, aneka flora dan fauna, sumber pangan, bahan obat-obatan hingga akar kebudayaan.


    Seperti yang tadi sempat saya singgung diatas, masyarakat yang selama ini hidup berdampingan dengan hutan punya kedekatan tersendiri dengan hutan. Kalo nggak percaya, coba deh berkemah di hutan selama dua atau tiga malam, rasanya begitu pulang pasti bakal kangen banget sama hutan. Nah bayangin deh buat masyarakat yang sudah berpuluh-puluh tahun hidup berdampingan dengan hutan, pasti punya budaya-budaya yang sumbernya dari hutan. 

    Nah di Hari hutan 2020 yang mengangkat tema Hutan Kita Juara ini, ada aksi petisi untuk meresmikan Hari Hutan Indonesia  di Change.org, dan sudah diserahkan peada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nah kelanjutan dari petisi ini, Hutan Itu Indonesia mengajak teman-teman untuk berkontribusi ikut menjaga hutan dengan Adopsi Hutan melalui kitabisa, dimana donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada Organisasi pendamping masyarakat sekitar hutan.

    Apa Itu Adopsi Hutan?

    Kalau menurut website hari hutan, adopsi hutan adalah gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada, mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya serta keanekaragaman hayati lain di hutan. 

    Melalui adopsi hutan, siapapun dimanapun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya. Jadi kita turut berkontribusi untuk menjaga hutan dan seisinya dengan sedikit sumbangan kecil dari kita. 

    Adopsi hutan ini pada dasarnya adalah gerakan adopsi pohon atau pohon asuh. Bedanya dengan program pohon asuh biasa adalah pohon yang kita adopsi ini adalah langsung pohon di hutan. Jadi dengan menyumbang, kita sudah menyumbangkan sedikit dari uang jajan kita untuk kelangsungan penjagaan pohon-pohon di hutan kita serta masyarakat yang hidup bersama hutan tersebut. 

    Bagaimana Cara Adopsi Hutan?

    Saat ini ada beberapa organisasi yang melangsungkan gerakan adopsi pohon ini, salah satunya gerakan Hutan itu Indonesia bekerjasama dengan WARSI dan WWF Indonesia. sebanyak 1039 pohon yang tersebar di hutan adat rantau kermas, Jambi; Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat dan Taman Nasional Rinjani.

    Saat ini, hutan itu indonesia membuka Campaign Kitabisa untuk menggalang dana bertema Hari Hutan 2020. Donasi ini akan digunakan oleh lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan desa/adat, modal wirausaha produksi hasil hutan non-kayu dan klinik kesehatan warga. 

    LSM yang dipilih untuk bekerjasama dalam donasi kitabisa ini antara lain: Forum Konservasi Leuser dan Yayasan HAkA di Aceh, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI di Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu, Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) di Kalimantan Barat dan PROFAUNA INDONESIA di Kalimantan Timur dan Jawa Timur




    Donasi di kitabisa ini mudah banget, bahkan kalo kalian pake aplikasi kitabisa, kalian bisa donasi mulai 1000 rupiah aja. Selain itu metode donasinya juga macam-macam, bisa pake e-wallet kayak gopay dan ovo sampai virtual transfer dan menggunakan kartu kredit.

    Jadi kalau kalian mau adopsi hutan, sekarang nggak perlu ribet lagi, kalian bisa donasi ke akun kitabisanya hari hutan indonesia. Selain mudah, murah, bisa menyumbang secara anonim juga!

    Belum Bisa Adopsi Hutan Nih... Bisa Ngapain Lagi Ya???


    Belum ada rezeki buat adopsi hutan nih kak... Well, gak masalah karena masih banyak juga cara lain untuk melestarikan hutan selain melalui adopsi hutan kok!

    Contoh paling gampang itu adalah dengan mengonsumsi produk-pdouk hutan hutan, misalnya madu, rotan, kopi hutan, bunga telang dan metega tengkawang. Tentu cari produk yang sustainable dan ramah lingkungan ya! Udah banyak kok sekarang :')

    Selain itu kalian bisa mendukung dengan cara jalan-jalan ke hutan. Tapi jalan-jalannya tentu nggak sembarangan ya, karena berwisata kealam berarti kalian harus berwisata dengan cara yang baik dan bertanggung jawab alias nggak nyampah, nggak merusak tanaman, dan lain-lain. Ada banyak kok hutan dan taman nasional yang terbuka untuk kunjungan wisata!

    Atau kalau kalian anaknya aktif berorganisasi, kalian juga bisa volunteer di aneka organisasi yang mendukung pelestarian hutan seperti Hutan itu Indonesia, greenpeace, WWF dan masih banyak lagi. 

    Kalau masih nggak bisa juga, kalian bisa lho menyebarkan info ini ke teman-teman kalian buat ngasih tau kalo bukan kita, siapa lagi yang bakal menjaga hutan indonesia? *kedip kedip*

    Jadi nggak ada alasan buat kamu untuk nggak berpartisipasi dalam menjaga hutan Indonesia ya!

    View this post on Instagram

    Dear pine tree, I’m wishing for a more beautiful forest. With beautiful canopies of trees. I’m hoping this year i can do a more sustainable and eco friendly lifestyle. I’m wishing for a better days with better rainforest grew all over indonesia. I am hoping for a more opportunity to expand my horizon and explore more of you . . Sincerely, That ugly little duckling . . #mytinyatlas #travelgirlsclub #letsgosomewhere #wearethetravelgirls #traveldeeper #travelbloggerlife #travelgram #wanderlust #dametraveler #traveldiaries #travelblogger #beautifuldestinations #welltraveled #exploretocreate #travelandlife #digitalnomads #theblogissue #bloggersgetsocial #ontheblog #bloggerlife

    A post shared by Agi Tiara Pranoto | DUCKOFYORK (@junoaggy) on


    Besok kalau pandemi sudah mereda, bisa kali kita jalan-jalan ke hutan sama-sama <3 

    Tulisan ini Diikutkan Pada Kompetisi Blog Hari Hutan Indonesia
    . Kamis, 27 Agustus 2020 .

    7 komentar

    1. hal yang saat ini kulakukan untuk turut menjaga hutan Indonesia adalah dengan mengkonsumsi madu hutan.. semoga hutan kita beserta flora dan fauna kita di dalamnya akan tetap lestari :)

      BalasHapus
      Balasan
      1. madu hutan ini jujur enak banget lho, manisnya pas dan ngga bikin mahteh..

        Hapus
    2. Semoga hutan kita selalu terjaga ya demi anak cucu kita

      BalasHapus
    3. sangat Menginspirasi kak. eh kunjungi blog saya juga ya, banyak hal keindahan di aceh https://alhazennusantara.blogspot.com/

      BalasHapus
    4. sangat menginspirasi sekali k, bagi saya penulis blog pemula 🙏☺️☺️

      BalasHapus
    5. Wah keinget dulu waktu masa-masa kuliah di Jogja sukanya ke hutan pinus di daerah Wonosari kalau weekend.

      Ah memang hutan harus dilindungi dan di jaga keasriannya. Sayang banget Indonesia juragan expor kayu tapi tanpa diimbangi dengan reboisasi. Ah~Seru banget mbak bisa ikutan adopsi hutan dan terima kasih inspirasinya <3

      BalasHapus

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69