• about me
  • menu
  • categories
  • Agi Tiara Pranoto

    Agi Tiara Pranoto

    Seorang Blogger Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta. Selain menulis, dia juga sangat hobi bermain game FPS. Cita-citanya adalah mendapatkan passive income sehingga tidak perlu bekerja di kantor, apa daya selama cita-cita itu belum tercapai, dia harus menikmati hari-harinya sebagai mediator kesehatan.
    Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia

    "Bayar Dong Utangmu!" -- Sebuah Pelajaran Hidup Yang Mahal


    Siapa disini yang suka ngutang sama teman? Beberapa bulan yang lalu saya pernah ditelepon oleh seorang teman satu komunitas yang sudah lama nggak ketemu. Dia meminta tolong sama saya untuk membantu dia menagih hutang salah satu teman saya (yang sebenarnya saya juga jarang ketemu lagi) karena total hutangnya sudah mencapai angka yang fantastis untuk ukuran mahasiswa. 

    "Gi, tolonglah bantu, aku butuh uang sekian juta ini untuk bayar *keperluan dia, dan mohon maaf harus saya sensor* sementara aku berkali-kali hubungin si X (teman yang ngutang ini) gak pernah dibalas, padahal aku kemarin lihat dia posting foto sama kamu di Path"
    Saya antara kasian dan gak bisa bantuin. Di satu sisi, saya harus dengar cerita kedua belah pihak sebelum memutuskan harus melakukan sesuatu (mengomersialkan diri menjadi debt collector misalnya), di sisi lain, jumlah utang si X juga juga sudah nggak lucu lagi dan saya males diseret-seret ke masalah pribadi dia. Terus gimana dong?



    Kenapa Sih Ngutang Mulu?


    Fenomena "teman-tapi-ngutang" (alias TTN) ini memang "cukup mengkhawatirkan" dikalangan anak muda (dan anak tua) urban. Siapa sih yang nggak punya teman yang hobi ngutang? dalam satu kehidupan pasti kita pernah ketemu sama makhluk kayak gini (atau kita juga guilty karena hobi ngutang? who knows?). 

    Saya termasuk orang yang sering dihutangin orang--dan tipikal yang kalo nagih lebih parah dari debt collector kreditan panci--tapi saya yakin gak semua orang sanggup dan mampu nagih utang secara terang dan terpampang nyata *ngangguk-ngangguk sambil nyebulin asep vape*  saya tahu satu atau dua orang sahabat yang menagih utang via telepati, alias kalo diutangin beliau-beliau ini akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa supaya si pengutang segera bayar. Trust me, this rarely works.

    Saya juga tahu satu atau dua orang yang hidupnya dengan ngutang sana-sini tapi nilai utangannya kecil--tapi mereka bisa hidup enak dari hutangannya ini. Contohnya; mereka-mereka yang kalau ke kantin 'gak pernah bawa uang kecil'. Karena mereka ngga pernah keluar 1000-2000 untuk gorengan, maka kaya raya lah mereka sampai akhir bulan, kan kampret. 

    Tapi ada juga yang memang ngutang untuk gaya hidup. Contohnya, saya kenal seorang teman yang namanya sudah diblacklist di Bank Indonesia karena utang kartu kreditnya dimana-mana. Untuk menutupi si utang kartu kreditan, dia akan maju tak gentar utang ke kiri dan ke kanan--kalau bahasa gaulnya sih, gali lubang tutup lubang. 


    Cara Nagihnya Gimana Dong Mbak?


    Nah, berbeda cara ngutangnya, berbeda pula cara menagihnya. Ngga mungkin kan kita mengumumkan pake toa ke semua sosial media yang kita punya kalau si A punya utang 5000 rupiah karena hobi utang gorengan di kantin? Yang ada kita bisa dikepruk netizen gara-gara dikira pelit luar biasa.

    Saya selalu menulis tiap ngutangin orang "tapi dibayar ya, karena saya juga butuh uangnya" and i mean it. Ga ada ikhlas-ikhlasin utang KECUALI saya emang tau kondisi orang ini sedih, bener-bener butuh uang dan saya yakin dia suatu saat akan mengembalikan si utang dalam bentuk lain. Contoh: saya pernah ngutangin teman untuk dia bayar semesteran, karena memang beasiswanya belum turun. Saya nggak pernah nagih, tapi dia bayar sendiri. Sekarang bocahnya sudah sukses di salah satu perusahaan multinasional dan saya sering diajak travelling on her expenses. Indahnya mengikhlaskan hutang pada orang yang tepat.

    Kalau orang yang ngutang karena gaya hidup, pastilah gengsinya geday kayak bayi gajah. Mengatasi yang kaya gini gampang, sindir aja di sosmed sampai dia malu(saya hobi komenin path teman-teman yang ngutang sama saya tapi fotonya di club atau di cafe cafe mahal). Kalo saya di block? Saya bisa lebih tega lagi posting capture-an dia minta diutangin. Malah ketauan dia tukang ngutang kan? Malu juga ujung-ujungnya. Makanya jadi orang jangan BPJS alias Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita!

    Kalau yang memang ngutang karena nggak mampu (tapi gali lubang tutup lubang), saya selalu menagih secara pribadi dan nggak pernah lewat sosmed. Pokoknya harus ketemu langsung, dan memberi tahu dia kalau saya ngga nyaman dengan gaya hidup dia. Memang kan, dia yang ribet utang kiri kanan, tapi kalau saya harus ikut susah gara-gara dia? No, no, no. Hukum karma berlaku bo!

    Kalau yang ngutangnya karena emang pelit; nah ini deh. Kadang kita harus tega sama makhluk-makhluk begini karena mereka itu kaya lintah. Gak masalah orang kehilangan uang (ya walaupun jumlah ga seberapa kan) yang penting dia bahagia. Biasanya, orang-orang kaya gini kalau mau ngutang itu harus nunggu sampai detik terakhir kita ada didepan kasir, baru deh dia bilang kata-kata semacam ini:

    "duh gue gak bawa uang kecil nih, belum ambil ATM, bisa bayarin dulu gak?"
    Sekali dua kali sih gak apa (apalagi kalau jumlahnya dibawah 50 ribu), tapi kalau tiap jalan bareng begini? NO NO NO. Biasanya sih saya akan menebalkan muka dan mengasemkan mulut terus ngomong:

    "kapan sih lu ke ATM? kapan punya uang kecil? minta bayarin mulu diganti kagak"
    Kenapa saya ngomongnya terus-terang? soalnya orang kaya gini biasanya juga tebal muka. Paling banter cuma meringis doang terus ngeluarin duit karena tengsin. Jangan kasian sama lintah-lintah macem ini. Jadi orang kok nyusahin.

    Tapi Mbak, Saya Gak Bisa Ngomongnya...

    Nah, selamat, anda pasti sering jadi target TTN-TTN durjana di sekeliling anda, iya kan? Otherwise, dirimu nggak mungkin duduk cantik baca artikel ini sampai sejauh ini. Well, untuk anda-anda yang seperti ini dan dikelilingi teman-teman yang hobinya ngutang, saya cuma bisa memberikan satu advice saja: MENGHINDARLAH. Saya ulangi ya: menghindarlah.


    Saya paham, anda ingin menjadi orang baik dan membantu teman anda, tapi teman yang baik tidak akan menyusahkan temannya. Minimal, setelah ngutang, dia tidak akan menghilang. Kalau memang dia tidak sanggup bayar, dia pasti akan bilang. Kalau dia tidak melakukannya, dia BUKAN teman yang baik.


    Saya selalu bilang ini kepada teman-teman saya, "berbuat baiklah, tapi jangan sampai dirimu dijadikan keset untuk membersihkan sisa-sisa remah-remah debu disepatu temanmu" yang artinya kurang lebih BAIK BOLEH, BEGO JANGAN. (i pay homage to the infamous awkarin!)

    Terus gimana caranya menghindar mbak? Gampang, belajarlah untuk jujur pada dirimu sendiri.

    Lho, apa hubungannya?

    Kalau kamu jujur pada dirimu bahwa kamu tidak mau mengutangi temanmu, kamu pasti bisa bilang ke temanmu bahwa memang kamu tidak bisa mengutangi dia karena suatu alasan. Bisa karena kamu sedang ngga punya uang, bisa karena kamu memang butuh uang juga, dan lain-lain. Kalau kamu bohong, teman-teman kampret yang sudah biasa bohong untuk menghindari tagihan utang ini pasti tau dan akan kembali lagi. Cicak kok mau ngadalin buaya!


    Tapi kalau kamu tegas, teman kamu bakal segan. Ingat, kamu jadi sasaran TTN durjana karena kamu tidak disegani--maka dari itu, belajarlah untuk jujur dan tegas sama dirimu sendiri. Kalau kamu berhasil, maka pasti kamu akan berhenti menjadi sasaran TTN durjana.



    Ada yang mau sharing soal mengatasi teman yang hobi ngutang alias TTN? Komen dibawah ya, mari kita diskusi lebih lanjut, hihihi.


    Siapa disini yang suka ngutang sama teman? Beberapa bulan yang lalu saya pernah ditelepon oleh seorang teman satu komunitas yang sudah lama nggak ketemu. Dia meminta tolong sama saya untuk membantu dia menagih hutang salah satu teman saya (yang sebenarnya saya juga jarang ketemu lagi) karena total hutangnya sudah mencapai angka yang fantastis untuk ukuran mahasiswa. 

    "Gi, tolonglah bantu, aku butuh uang sekian juta ini untuk bayar *keperluan dia, dan mohon maaf harus saya sensor* sementara aku berkali-kali hubungin si X (teman yang ngutang ini) gak pernah dibalas, padahal aku kemarin lihat dia posting foto sama kamu di Path"
    Saya antara kasian dan gak bisa bantuin. Di satu sisi, saya harus dengar cerita kedua belah pihak sebelum memutuskan harus melakukan sesuatu (mengomersialkan diri menjadi debt collector misalnya), di sisi lain, jumlah utang si X juga juga sudah nggak lucu lagi dan saya males diseret-seret ke masalah pribadi dia. Terus gimana dong?



    Kenapa Sih Ngutang Mulu?


    Fenomena "teman-tapi-ngutang" (alias TTN) ini memang "cukup mengkhawatirkan" dikalangan anak muda (dan anak tua) urban. Siapa sih yang nggak punya teman yang hobi ngutang? dalam satu kehidupan pasti kita pernah ketemu sama makhluk kayak gini (atau kita juga guilty karena hobi ngutang? who knows?). 

    Saya termasuk orang yang sering dihutangin orang--dan tipikal yang kalo nagih lebih parah dari debt collector kreditan panci--tapi saya yakin gak semua orang sanggup dan mampu nagih utang secara terang dan terpampang nyata *ngangguk-ngangguk sambil nyebulin asep vape*  saya tahu satu atau dua orang sahabat yang menagih utang via telepati, alias kalo diutangin beliau-beliau ini akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa supaya si pengutang segera bayar. Trust me, this rarely works.

    Saya juga tahu satu atau dua orang yang hidupnya dengan ngutang sana-sini tapi nilai utangannya kecil--tapi mereka bisa hidup enak dari hutangannya ini. Contohnya; mereka-mereka yang kalau ke kantin 'gak pernah bawa uang kecil'. Karena mereka ngga pernah keluar 1000-2000 untuk gorengan, maka kaya raya lah mereka sampai akhir bulan, kan kampret. 

    Tapi ada juga yang memang ngutang untuk gaya hidup. Contohnya, saya kenal seorang teman yang namanya sudah diblacklist di Bank Indonesia karena utang kartu kreditnya dimana-mana. Untuk menutupi si utang kartu kreditan, dia akan maju tak gentar utang ke kiri dan ke kanan--kalau bahasa gaulnya sih, gali lubang tutup lubang. 


    Cara Nagihnya Gimana Dong Mbak?


    Nah, berbeda cara ngutangnya, berbeda pula cara menagihnya. Ngga mungkin kan kita mengumumkan pake toa ke semua sosial media yang kita punya kalau si A punya utang 5000 rupiah karena hobi utang gorengan di kantin? Yang ada kita bisa dikepruk netizen gara-gara dikira pelit luar biasa.

    Saya selalu menulis tiap ngutangin orang "tapi dibayar ya, karena saya juga butuh uangnya" and i mean it. Ga ada ikhlas-ikhlasin utang KECUALI saya emang tau kondisi orang ini sedih, bener-bener butuh uang dan saya yakin dia suatu saat akan mengembalikan si utang dalam bentuk lain. Contoh: saya pernah ngutangin teman untuk dia bayar semesteran, karena memang beasiswanya belum turun. Saya nggak pernah nagih, tapi dia bayar sendiri. Sekarang bocahnya sudah sukses di salah satu perusahaan multinasional dan saya sering diajak travelling on her expenses. Indahnya mengikhlaskan hutang pada orang yang tepat.

    Kalau orang yang ngutang karena gaya hidup, pastilah gengsinya geday kayak bayi gajah. Mengatasi yang kaya gini gampang, sindir aja di sosmed sampai dia malu(saya hobi komenin path teman-teman yang ngutang sama saya tapi fotonya di club atau di cafe cafe mahal). Kalo saya di block? Saya bisa lebih tega lagi posting capture-an dia minta diutangin. Malah ketauan dia tukang ngutang kan? Malu juga ujung-ujungnya. Makanya jadi orang jangan BPJS alias Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita!

    Kalau yang memang ngutang karena nggak mampu (tapi gali lubang tutup lubang), saya selalu menagih secara pribadi dan nggak pernah lewat sosmed. Pokoknya harus ketemu langsung, dan memberi tahu dia kalau saya ngga nyaman dengan gaya hidup dia. Memang kan, dia yang ribet utang kiri kanan, tapi kalau saya harus ikut susah gara-gara dia? No, no, no. Hukum karma berlaku bo!

    Kalau yang ngutangnya karena emang pelit; nah ini deh. Kadang kita harus tega sama makhluk-makhluk begini karena mereka itu kaya lintah. Gak masalah orang kehilangan uang (ya walaupun jumlah ga seberapa kan) yang penting dia bahagia. Biasanya, orang-orang kaya gini kalau mau ngutang itu harus nunggu sampai detik terakhir kita ada didepan kasir, baru deh dia bilang kata-kata semacam ini:

    "duh gue gak bawa uang kecil nih, belum ambil ATM, bisa bayarin dulu gak?"
    Sekali dua kali sih gak apa (apalagi kalau jumlahnya dibawah 50 ribu), tapi kalau tiap jalan bareng begini? NO NO NO. Biasanya sih saya akan menebalkan muka dan mengasemkan mulut terus ngomong:

    "kapan sih lu ke ATM? kapan punya uang kecil? minta bayarin mulu diganti kagak"
    Kenapa saya ngomongnya terus-terang? soalnya orang kaya gini biasanya juga tebal muka. Paling banter cuma meringis doang terus ngeluarin duit karena tengsin. Jangan kasian sama lintah-lintah macem ini. Jadi orang kok nyusahin.

    Tapi Mbak, Saya Gak Bisa Ngomongnya...

    Nah, selamat, anda pasti sering jadi target TTN-TTN durjana di sekeliling anda, iya kan? Otherwise, dirimu nggak mungkin duduk cantik baca artikel ini sampai sejauh ini. Well, untuk anda-anda yang seperti ini dan dikelilingi teman-teman yang hobinya ngutang, saya cuma bisa memberikan satu advice saja: MENGHINDARLAH. Saya ulangi ya: menghindarlah.


    Saya paham, anda ingin menjadi orang baik dan membantu teman anda, tapi teman yang baik tidak akan menyusahkan temannya. Minimal, setelah ngutang, dia tidak akan menghilang. Kalau memang dia tidak sanggup bayar, dia pasti akan bilang. Kalau dia tidak melakukannya, dia BUKAN teman yang baik.


    Saya selalu bilang ini kepada teman-teman saya, "berbuat baiklah, tapi jangan sampai dirimu dijadikan keset untuk membersihkan sisa-sisa remah-remah debu disepatu temanmu" yang artinya kurang lebih BAIK BOLEH, BEGO JANGAN. (i pay homage to the infamous awkarin!)

    Terus gimana caranya menghindar mbak? Gampang, belajarlah untuk jujur pada dirimu sendiri.

    Lho, apa hubungannya?

    Kalau kamu jujur pada dirimu bahwa kamu tidak mau mengutangi temanmu, kamu pasti bisa bilang ke temanmu bahwa memang kamu tidak bisa mengutangi dia karena suatu alasan. Bisa karena kamu sedang ngga punya uang, bisa karena kamu memang butuh uang juga, dan lain-lain. Kalau kamu bohong, teman-teman kampret yang sudah biasa bohong untuk menghindari tagihan utang ini pasti tau dan akan kembali lagi. Cicak kok mau ngadalin buaya!


    Tapi kalau kamu tegas, teman kamu bakal segan. Ingat, kamu jadi sasaran TTN durjana karena kamu tidak disegani--maka dari itu, belajarlah untuk jujur dan tegas sama dirimu sendiri. Kalau kamu berhasil, maka pasti kamu akan berhenti menjadi sasaran TTN durjana.



    Ada yang mau sharing soal mengatasi teman yang hobi ngutang alias TTN? Komen dibawah ya, mari kita diskusi lebih lanjut, hihihi.

    . Rabu, 02 November 2016 .

    48 komentar

    1. Saya masih mahasiswa dan selama ini memang jadi sasaran empuk banget TTN karena saya orangnya ga enakan, ga tegaan, dan susah buat bilang enggak. Semenjak ngekos dan akrab sama tiga orang Bekasi saya dimarahin abis-abisan, persis disuruh ngelakuin apa yang Mba tulis di sini. Di suruh frontal, ga ditemenin lagi gapapa, daripada ngenes terus demi nolongin parasit wkwkwk :p

      Kata-kata jleb dari mereka: "Sumpah ya gue gemes sendiri sama orang Jogja, bisa banget nyiksa diri sendiri. Gue sih langsung labrak aja tu orang!" Sekarang sih alhamdulilah udah agak berani nolak sampai ngatosin(?) kalo yang minjem dengan alasan nurutin gaya hidup :p

      BalasHapus
      Balasan
      1. kadang kebaikan hati orang jogja memang suka dipersalahgunakan oleh TTN yang hobi utang terus pura pura lupa *hmpft* *curhat liat pak suami diutangin*
        jangan mau mbak menderita demi kebahagiaan orang lain. emang kalo kita menderita, mereka mau nolongin apa? huhuhu

        Hapus
    2. saya dari dulu emang nggak suka ngutang, jadi Alhamdulillahnya berbalik ke diri sendiri nggak punya temen yg suka ngutang. kalo pun ada temen ngutang pasti dia langsung dibalikin. karena merekanya jg tau saya utang 500 ke dia pun ttp dibayar, indahnya ngutang pd org yg tepat :"D

      btw ngutang jgn sampe dijadiin gaya hidup kecuali kalo hidup terancam kalo gak ngutang *prinsip* HAHA

      BalasHapus
      Balasan
      1. alhamdulillah ya mbak, bagus kalau begituuuu <3
        tapi diriku ngga pernah utang dulu teteup dikelilingi orang-orang yang hobi ngutang hueeeee (walopun demikian tetap kutagih dengan semangat 45!)

        Hapus
    3. Dulu aku ada partner bisnis punya hutang jutaan samaku. Nggak dibayar-bayar..akhirnya diabayr setengah. sisanya aku iklaskan saja...biarin ajalah...daripada pusing...
      Mental note: next time nggak mau lagi ngutangin teman..

      BalasHapus
      Balasan
      1. huaaaa mba dewi kalo ada yang utang jutaan sama aku pasti aku gigit!
        iya kalo udah urusan duit sama temen emang ngerusak persahabatan!

        Hapus
    4. hi salam kenal...

      Aku sejak pernah diutangin trus kembaliinnya dicicil atau pernah juga gak dibalikin, jadi gak mau lagi deh diutangin.
      Kalau ada yang mau ngutang, langsung bilang gak bisa hehe

      BalasHapus
      Balasan
      1. halooo salam kenal mbak...

        salut deh sama mbak, bisa langsung bilang gak bisa diutangin! pengalaman memang guru yang utama yaaa

        Hapus
    5. Saya pernah ada yang pinjem uang, sudah 6 tahun berlalu belum dibalikin juga, setiap ditanya ngeles mulu. Ga apalah aku diemin aja, semoga diganti sama rezeki yang lain. Jadi curhat deh hehe.

      BalasHapus
      Balasan
      1. hihihi ndak apa-apa mbak, disini bebas buat curhat kok, gratis pula hehehe
        semoga nanti diganti dengan rezeki yang lain ya mbak...

        Hapus
    6. Ada nih temen, modelnya suka ngutang tapi dikit2 gitu. Dibawah 50rb sih, Kalo jalan bilangnya suaminya belum gajian, pinjem dulu. Giliran gajian, adem ayem aja. Udah hampir 2 tahun, kayaknya emang gak niat bayar tapi niat ngutang. Bisa hengo' sama suaminya,jajan2 kemana2,sementara aku yang ngutangin gigit jari ngecangkan ikat pinggang, otomatislah. Nah, yang parah ada lagi. Ngutang sekian banyak, pas ditagih bisa nyusut tapi nggak bayar. So, supaya terhindar dari ttn ini aku jaga jarak, menghindari, trus sisanya coba untuk ikhlas deh.

      BalasHapus
      Balasan
      1. hahahaha tuh kan bukan cuma saya yang punya temen model beginian.
        kalo udah ketemu TTN kaya gini mending cabut aja kan yah, temen didunia ini banyak, huahahaha.

        Hapus
      2. Betul, bukan berarti gak temenan lagi, cuma jaga jarak aja. Tetep berbuat baik juga sama dia. Cuma sebatas helping yang lain aja, seperlunya juga. Tapu bukan minjemin duit.
        Oia, aku lupa ngucapin selamat ya untuk pernikahannya. Aku baru bongkar2 blogmu. Hehehe.. :D

        Hapus
    7. Saya sekarang udah mulai tegas ke orang-orang yang suka minjem duit ke saya. Masalahnya ya itu, aku gak enakan. Terus mau nagih juga gimana :(
      Jadi, sekarang kalau ada yang mau ngutang, saya sangat tegas.

      BalasHapus
      Balasan
      1. jangan ga enakan mbak, temen mbak juga enak-enak aja main pinjem duit ga dibalikin kok hihihi

        Hapus
    8. Ini bener banget kak! gue ngalamin diutangin sama orang yg sosialita. Ditagih bilangnya besok ya mulu, tau-tau posting di path lagi jalan-jalan ke negara tetangga. Pdhl gue lg butuh duit utk persiapan kawin yg tinggal menghitung bulan, Kezel bgt kan wkwkwk. Tp tetep aku ga berani lewat medsos e kalo nagih, takut dikira debt collector :(

      BalasHapus
      Balasan
      1. teteh inaaaa <3 selamat nikahannya yaaa
        hahaha ada ya yang kaya begitu. Kalau daku sih biasanya cuma comment "kapan balik, ketemuan yuk!" kaya gitu aja biasanya orangnya udah kricep wakakaka

        Hapus
    9. memberikan hutangan kepada teman yang bilangnya butuh karena ada hal penting dan genting tetapi pada akhirnya dikatehui berhutang hanya untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang hedonism, dan kemudian hutangnya nggak dibayar-bayar tentulah nggemesin....bacok saja-lah

      BalasHapus
      Balasan
      1. wah kalo dibacok ntar kena pidana mang huehehehe. kalo gemes sama orangnya maka lemparlah ia dengan bunga, kalo perlu sama pot-potnya (sama aja yak huahahaha)

        Hapus
    10. Kalau yang berhutang adalah keluarga susah mba, suka nggak enak mau nolak. Plus kalau nggak sesuai janji buat ngembalikan.

      BalasHapus
      Balasan
      1. nah kalo keluarga emang kudu delicate sih.
        saya biasanya menghindar, soalnya takut hubungan keluarga malah rusak karena uang *sigh*

        Hapus
    11. Lucu mba, jadi sasaran TTN durjana whahaha...Kalo aku liat - liat orangnya sih, liat keperluannya juga apa...pernah jadi sasaran TTN juga, tapi semenjak aku lebih tegas ngomongnya dia jadi jarang - jarang minjem #agaknggakenakjuga hihihi

      BalasHapus
      Balasan
      1. tuh kan bener mba, kalo TTN itu cuma ngincer orang-orang yang lemah pendirian huhuhuhu. Jadi, sekarang kita kudu KUAT supaya ngga diincer TTN TTN ituh!

        Hapus
    12. Klo utangnya diada2in gimana y?wkwkwkk ujug2 ada tuh utang dan kita mesti bayar, minjem juga kagak tau2 begitu. Ada solusi kang?hahhaha

      BalasHapus
      Balasan
      1. wah, ada yang kaya gitu mbak?
        kalo emang misalnya utangnya ga pernah ada, minta yang nagih tunjukin buktinya kalo kita ngutang aja. dijamin gak ada deh wakakaka

        Hapus
    13. hutang piutang di antara teman salah satu hal yang sensitif, tapi kalau udah urusan nagih harus diberaniin dan (agak) ditegain... :D

      BalasHapus
      Balasan
      1. yang ngutang aja tega sama kita gak bayar-bayar, apalagi kita yang ngutangin, masa masih gak tega? hihihi

        Hapus
    14. Jangan dihutangin lagi teman kayak gitu mh harus ditandain,,sensi nih kalo bahas ttg hutang 😄

      BalasHapus
      Balasan
      1. iya kutandai dia kutandai! *ala-ala anak sma yang waktu itu nandai polwan*
        emang sensitif sekali soal hutang itu. makanya kudu ditagih, biar ga sensitif-sensitifan lagi :D

        Hapus
    15. Hutang itu harus dibayar mas, kalo gak dibayar jangan harap bisa masuk syurga kalo gak ditukar sama amal kebaikannya mas... so jangan biasain ngutang ya...

      salam kenal dari sini

      BalasHapus
      Balasan
      1. salam kenal juga mas... eh kok saya dipanggil mas.... huahahaha

        Hapus
      2. Oalah,... saya cuma baca namanya aja abis gak memperhatikan gambarnya dengan jelas...

        Barusan kepo eh ternyata mas ini perempuan toh *lho..
        ya sudah mulai sekarang aku panggil mbak aja deh!...

        Hapus
    16. Jadi ingat pengalamanku waktu jadi debt collector cilik. Sempat juga saya tulis di blog kisahnya. Utang oh utang, ngutangnya mau bayarnya kagak

      BalasHapus
      Balasan
      1. hahaha kalo pada mau bayar utang mah sekarang profesi debt collector punah mbak. aku jadi penasaran sama pengalaman dirimu mbak hihihi

        Hapus
    17. hahaha pertanyaan paling horror ya agy: pake duit lo dulu dong
      LOL
      haha

      BalasHapus
      Balasan
      1. yoiii selain horror itu juga jadi pertanyaan tanpa jawaban.
        apalagi kalo nanyanya didepan kasir. wakakaka

        Hapus
    18. Ha ha ha..klasik yeee...aku udah kena dlu banget...dan harus rela mengikhlaskan uangku tidak kembali..

      BalasHapus
      Balasan
      1. waduh jangan sampe kena lagi mbak. sayang-sayang uangnya, hari gini cari uang susaaahhhh

        Hapus
    19. Aku type orang yang segan buat nagih utang orang mbak hehe. Oke mbak, makasih sharingnya, aku bakal ngindar deh.

      BalasHapus
      Balasan
      1. menghindar aja mbak, daripada malah kita yang makan hati sendiri hehehehe.

        Hapus
    20. Dan kadang yang punya utang lebih galak dari yang di ngutangin hihi
      Setuju " menghindar lah " atau ikhlas lah ehhehe

      BalasHapus
      Balasan
      1. ikhlas itu baik mbak, tapi kebanyakan ngikhlasin ga bagus hahaha, ganti yuk motonya jadi "menghindar atau tidak ngutangin sama sekali"

        Hapus
    21. Beneeeeerrrrr... setuju banyak! Biasanya kalau ada redaksi mau utang, saya jawabnya"Apa tadi?" tanya lagi, bilang "Eh apa.. apa?" dan semacamnya sampe dia males nyehehehe

      BalasHapus
      Balasan
      1. hahaha bisa juga dicoba mbak
        tapi kalo orangnya tebel muka mah kaya begitu ngga ngaruh hahaha

        Hapus
    22. Ini artikel bermanfaat banget!!!! :))))
      why? It happens all the time in somebody's life. Kayaknya semua orang pernah ngalamin sih. Dari yg dibayar, kagak dibayar, sampe ikhlasin. Sampe yg ngutang lebih galak dari pada yg nagih. Thank you for sharing, Agi!

      BalasHapus
      Balasan
      1. makasih! hihihi, saya sudah ngalamin dari galakin yang ngutang sampe digalakin yang ngutang. kalo ngikhlasin... rrrrr.... belom pernah. seringan mah lupa terus mau nagih ga enak ya kan ga tau dia utang berapa hihihi

        Hapus
    23. Aduhh ini pas banget bnr* lagi kaya gni juga bingung pas nagihnya aja suka ada rasa gak enak. Tp pas d tagih sesekali ktnya iya nanti d byr pas gajian ya, eh ampe skrg jg blm d byr dan skrg mau nagih pun jd males, jd biarn aj deh jd urusan dia sm yg maha kuasa.

      BalasHapus
    24. Mulai sekarang saya bertekad untuk tidak memberi pinjaman lagi ke orang lain. Ini sulit. Saya juga termasuk orang yang ga enakan.

      Piutang yang saya kasi ke anggota keluarga sendiri mencapai 35 jutaan dalam rentang 1-3 tahun. Belum ada tanda2 akan dibayar.

      BalasHapus

    popular posts

    IBX5B00F39DDBE69